Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keberuntungan terbesar adalah ketika kalian di pertemukan dengan orang yang benar - benar nganggap kalian lebih dari sahabat." -Doha
_____________________
"Woy Doha yang penuh Dosa, bagi PR Lo buruan!"
Doha menatap cewe di depannya dengan tatapan risih.
"Enggak, kalian kerjain sendiri lah. Doha capek ngerjain tadi malam," kata Doha pelan.
Brak!
"Wah Harry, Yubin, liat nih Si Dosa udah mulai berani ngelawan!" teriak si Cewe menggelegar ke seluruh kelas.
Setelah teriak gitu, datang dua cowo ke meja Doha. Terus narik buku yang ada di genggaman Doha dengan paksa.
"Lo udah berani ngelawan yaa?!" teriak salah seorang dari mereka. Orang itu namanya Yubin, si pemberontak yang entah kenapa bisa masuk kelas IPA.
Doha menunduk dan pasrah PRnya di contek. Jam pelajaran masih ada 10 menit lagi, Doha sebenarnya nggak mau datang cepet gini, tapi tadi Bundanya nyuruh dia berangkat. Ini yang Doha malesin datang cepet, PRnya pasti di rebut paksa sama Anak - anak di kelasnya.
"Itu Buku lo ya Dosa!"
Buku itu di lempar tepat di kepalanya Doha. Udah lecek karna tadi di tarik paksa sama Harry. Sementara Yubin sama Seira si cewe tadi cuma ketawa.
💛💛💛
"Udah berani macam - macam ya Lo sama Kita?!"
Baju sekolah Doha di tarik Harry, terus dorong Doha sampe terbentur di dinding.
Plak!
"GARA - GARA LO, MUKA GUE MERAH ANJIR! LO KIRA NGGAK PANAS APA DI JEMUR DI LUAR?!" teriak Seira sambil nampar muka Doha.
Iya, tadi pas guru Matematika mereka masuk ke dalam kelas, Doha laporin kalo Harry, Yubin sama Seira nyontek PR punya Doha terus mereka mintanya kasar.
Makanya sekarang Doha jadi bulan - bulanan mereka. Muka Seira emang merah banget, terus Harry sama Yubin baju mereka sampe basah gara - gara keringat.
"Mau Jadi Jagoan Lo, dengan ngelapor ke Pak Woozi? Iya?! JAWAB BANGSAT!"
Kepala Doha di pukul Yubin lagi, Doha cuma bisa lindungin kepalanya pake tangan.
💛💛💛
"Si Doha mana dah? Lagian mau kita jemput juga tadi nggak mau," kata Jeongwoo memecah keheningan.