"Kebahagian terbesar gue adalah bisa di pertemukan sama orang sebaik kalian semua." -Yeeun
__________________
Gimana sih rasanya punya keluarga yang damai dan tentram terus akur? Yeeun pengen deh ngerasain sekali - sekali.
Kadang Yeeun iri kalau Juhyeon udah cerita tentang keluarganya yang mendekati sempurna. Yang kalo tiap pulang sekolah, Juhyeon pasti di sambut pelukan hangat terus digiring ke meja makan buat makan bareng.
Pengen banget Yeeun nyobain juga.
Atau kayak keluarganya Jeongwoo yang isinya asik - asik banget. Papihnya Jeongwoo tukang lawak, Emaknya Jeongwoo walaupun galak tapi tetep baik ke temen - temen anaknya, atau Abangnya Jeongwoo yang gampang berbaur dan asik.
Yeeun tuh juga pengen.
Jadi anak tunggal di keluarga yang nggak baik - baik aja itu rasanya capek banget. Tiap hari Yeeun harus denger suara bentak - bentakkan yang bersahut. Atau suara barang yang pecah karna di lempar. Nggak ada kedamaian seharipun.
Kayak sekarang, pulang sekolah Yeeun udah di sambut suara tamparan dari ruang tengah. Buru - buru Yeeun lari buat liat siapa yang nampar dan di tampar.
"Mama, mama nggak papa?" tanya Yeeun berjongkok sambil meluk mamanya dari samping.
Papanya kelihatan emosi banget.
"Ini, Mama Kamu ini mau belajar jadi Jalang Yeeun! Dia udah berani main sama laki - laki lain!!" bentak Papanya sambil nunjuk Mamanya.
Mamanya Yeeun berdiri, terus balik nampar suaminya.
"APA?! KAMU PIKIR SAYA NGGAK TAU KALAU KAMU JUGA SUKA MAIN SAMA PEREMPUAN LAIN?! KAMU PIKIR SAYA NGGAK TAU?!" teriak Mamanya.
Yeeun mundur perlahan, mereka berdua masih sibuk berantem di depan Yeeun.
Yeeun mikirin cara biar mereka berhenti berantem. Dan mata Yeeun nangkap satu benda yang kayaknya bisa bikin mereka berdua berenti.
"MA! PA! BERHENTI ATAU YEEUN IRIS TANGAN YEEUN SEKARANG JUGA..!"
Teriakan itu sukses bikin mereka berdua berhenti, terus langsung nengok ke Yeeun.
Tatapan mereka langsung berubah menjadi lembut pas natap Yeeun. Tatapan itu tulus dari masing - masing mereka, tapi Yeeun liatnya sakit banget.
"Nak, Yeeun sayang.. lepas pisaunya yaa Sayang," kata Papanya yang jalan mendekat ke Yeeun.
Yeeun menggeleng. "Jangan maju Pa. kalau Papa maju ke sini, Yeeun bakal iris sekarang juga."
Papanya langsung mundur, Mamanya juga menegang di belakang Papanya. Berdoa supaya Yeeun nggak ngelakuin yang macam - macam.
"KALIAN SAYANG NGGAK SIH SAMA YEEUN?! SAYANG NGGAK?!" tanya Yeeun berteriak. Matanya udah merah karna nangis.