Rasa nyeri menjalar pada wajah Jimin, ujung bibirnya pun mengeluarkan darah dengan sedikit robekan. Benar-benar tak bisa ia duga hal seperti ini akan terjadi. Jimin tak bisa menutupi raut keterkejutannya, karena ia tidak pernah menyangka seorang Lee Yoora akan meninju wajahnya seperti itu. Ya, Yoora lah yang telah meninju pipi mulus Jimin.
Masih dengan memegangi pipinya yang terasa nyeri, Jimin pun mengusap darah yang ada pada ujung bibirnya dengan sedikit meringis.
Kedua sahabatnya pun hanya bisa mematung melihat adegan yang baru saja terjadi, tak ada satu pun yang mampu mengeluarkan kata-kata, karena pada dasarnya mereka tidak pernah gagal menaklukkan seorang perempuan.
Jimin pun menurunkan tangannya dari dinding yang ia gunakan untuk mengunci Yoora tadi, dengan perasaan campur aduk ia menatap Yoora dengan nyalang. "Lo berani mukul gue? Hahaha dasar sialan!" betaknya keras tepat di depan wajah Yoora. Telapak tangannya pun sudah terkepal kuat.
Merasa harga dirinya dipermainkan ketiga laki-laki gila ini, Yoora pun lantas menjawab, "Lo yang sialan! Udah berandal, mesum pula!"
Jimin yang sedari tadi sudah menahan amarahnya, lantas berusaha melayangkan sebuat tamparan pada Yoora.
Tapi.... Sebelum tangannya berhasil menyentuh pipi Yoora, gadis itu berhasil mencengkramnya dengan kuat, ketiga laki-laki itu pun hanya bisa tercengang melihatnya. Belum puas dengan hanya mencengkram, Yoora pun kembali meninju perut Jimin dengan amarah yang semakin memuncak.
"Agghhhh." hanya erangan yang keluar dari mulut Jimin, karena jujur walaupun Yoora adalah perempuan tapi tinjuan yang diberikannya tidak lah main-main. Kedua sahabat Jimin tambah dibuat membeku di tempat, nyatanya mereka benar-benar tidak mengerti dengan alur cerita ini, bukan ini yang mereka harapkan akan terjadi. Setelah puas dengan balasan yang Yoora berikan kepada Jimin, ia pun menghempaskan tangan laki-laki itu.
"Jangan pernah anggep gue remeh, gue ga selemah yang kalian pikirkan." ujar Yoora sebagai penutup. Ia pun langsung berjalan melewati Jimin yang masih terduduk kesakitan dan melewati dua manusia yang masih setia mematung di tempat.
"YAAAA!!!!! BERHENTI!!! MAU KEMANA LO HAH?!!! AGHHHH." pekik Jimin disertai erangan. Ia benar-benar kesal saat ini, ditambah lagi kedua sahabat bodohnya ini yang hanya diam mematung, membuat ia rasanya ingin pensiun menjadi sahabat mereka.
Yoora turun dari atap dengan santai sampai bayangannya tidak lagi terlihat. Kemudian barulah Taehyung dan Jungkook bergerak untuk membantu Jimin berdiri, seperti ada yang mengontrol mereka sehingga setelah tragedi tadi selesai, barulah mereka bisa bergerak lagi seperti robot yang baru dihidupkan dayanya.
"Wahhh bener-bener, lo gapapa Jim?" ujar Taehyung sambil membantu Jimin bediri.
"Arghhh... Gapapa pala lo! Kalian apaan sih hah, gue dihajar cewe sialan itu, lo pada cuma diem serasa nonton drakor! Sialan lo!! Arghh." oceh Jimin masih disertai dengan erangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] Lee Yoora. Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...