11

343 187 221
                                    

Hari minggu yang cerah ini, tidak mengurungkan niat Jimin untuk tetap bergelut pada kasur dan selimutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu yang cerah ini, tidak mengurungkan niat Jimin untuk tetap bergelut pada kasur dan selimutnya. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 11, tetap saja ia tak mau bangkit untuk mulai beraktivitas. Ia merasa tubuhnya malah bertambah sakit. Masih dengan posisi yang sama, ia pun mengambil ponselnya yang berada tak jauh dari tempatnya.

Dilihatnya berbagai notifikasi masuk, namun sebelum mengecek semuanya, ia lebih mendahulukan untuk melihat apakah ada pesan masuk dari kedua sahabatnya ataupun Yoora. Ia pun mendengus karena nyatanya ketiga orang itu tidak mengiriminya pesan sama sekali. Ia pun kembali menutup ponselnya dan melemparkannya ke sembarangan tempat. Tapi tak lama kemudian, ponselnya bergetar tanda ada satu panggilan masuk. Dengan malas ia kembali mengecek ponselnya itu, lalu dilihatnya nama Taehyung tertera di sana.

"Lo pada ga ada yang mau ngejengukin gue a-" omelannya terhenti karena tiba-tiba terdengar suara tangisan Taehyung dari seberang sana. Dahinya pun berkerut kebingungan, ada apa sahabat satunya ini menelpon nya sambil menangis?, batinnya sambil menerka-nerka.

"Tae, lo kenapa? Coba tenang dulu, jelasin ke gue." tanyanya.

"Jim... Ortu gu-g-gue... men-meninggal..." jawab Taehyung sambil terisak. Seketika kedua matanya membola mendengar kabar tersebut, tanpa berlama-lama ia pun langsung bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas untuk menghampiri Taehyung. "Gue ke sana sekarang." jawabnya sebelum mematikan telpon.

Setelah sampai pada kediaman Taehyung, Jimin bisa melihat sudah banyak orang berkumpul di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai pada kediaman Taehyung, Jimin bisa melihat sudah banyak orang berkumpul di sana. Lalu segera saja ia menerobos masuk untuk cepat menemui sahabatnya itu. Dapat dilihatnya punggung Taehyung yang bergetar hebat, menangis sambil memeluk kedua orangtuanya kuat berusaha untuk bisa membangunkan mereka kembali. Seketika Jimin merasakan hatinya disayat-sayat saat melihat pemandangan di hadapannya ini.

Taehyung benar-benar hancur, hancur berkeping-keping. Setelah berhasil untuk tetap kuat beberapa bulan belakangan ini, tak disangka hari ini akan tiba. Hari di mana kedua orangtua Taehyung berpulang setelah mengalami koma. Padahal Taehyung sudah berhasil bangkit dari keterpurukannya ketika melihat orangtuanya kecelakaan dulu, ia juga sudah menunggu kedua orangtuanya itu bangun dengan penuh harapan dan kesabaran. Namun ternyata kenyataan hari ini benar-benar membuat Taehyung rasanya ingin mati saja.

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang