[ COMPLETED ]
Lee Yoora.
Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*3 hari kemudian
Hari ini adalah hari ketiga Yoora diskors, nyatanya walaupun Jimin sudah berusaha keras membujuk ayahnya, skors itu masih tetap tidak bisa diringankan. Alhasil Yoora hanya bisa menerimanya dengan lapang dada.
Jujur walaupun Yoora sedang dalam masa skors, tapi ia merasa sangat bahagia. Bukannya karena ia benci sekolah, tapi karena akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan Hwanjin.
Hwanjin??? Siapa itu Hwanjin?...
Jadi, Hwanjin adalah laki-laki misterius yang 5 tahun lalu hadir di kala hidup Yoora benar-benar hancur. Laki-laki yang memiliki nasib sama dengan dirinya, memiliki keluarga yang benar-benar kacau. Laki-laki yang berhasil menenangkannya, laki-laki yang selalu ada untuknya saat itu.
Laki-laki yang juga pertama kali mengenalkan rokok kepada Yoora. Memang terkesan buruk, tapi Hwanjin tidak pernah berniat merusak Yoora sedikitpun. Ia hanya berusaha membuat Yoora melupakan beban hidupnya. Memang rokok bukanlah pelarian yang benar, tapi nyatanya Hwanjin pun sudah tersesat, sehingga ia tak bisa menyarankan sesuatu yang lain kepada Yoora karena dirinya sendiri pun memilih rokok sebagai pelarian yang paling ampuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Flasback On
5 tahun yang lalu, hari dimana pertama kalinya Yoora mengetahui bahwa ayahnya telah berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri, dan memilih melepaskan tanggung jawab atas Yoora tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Bahkan saat itu Yoora masih ingat betul ketika sang ayah menampar pipinya ketika ia berusaha menghentikan ayahnya yang akan pergi dari rumah. Bukannya apa, tapi selama ini ayahnya begitu lembut kepadanya, ayahnya itu sangat penyayang dan perhatian. Tapi hari itu, ayahnya berubah drastis hanya karena perempuan sialan yang ia pilih untuk menggantikan sang ibu.
"AKU TAK PERNAH MENGHARAPKAN KAU UNTUK LAHIR DI DUNIA INI! KAU ANAK SIALAN YANG TAK ADA GUNANYA! SEKARANG AKU SUDAH MENEMUKAN KEBAHAGIAN BARUKU! DAN KAU! LUPAKAN KALAU KAU PERNAH MEMILIKI AYAH DAN HIDUPLAH SELAMANYA BERSAMA JALANG ITU! AKU MUAK DENGAN KALIAN BERDUA!" teriak ayahnya keras sambil menunjuk ke arah sang ibu yang sudah terduduk sambil menangis.