Pagi ini Yoora bangun dengan kondisi yang berantakan, kantung mata yang membesar, lingkaran hitam di sekeliling mata yang terlihat sangat jelas dan juga wajahnya yang terlihat benar-benar kusut. Rasanya ia sudah gila, isi kepalanya penuh oleh sosok Jimin sialan itu.
Bahkan sekarang, kepalanya sangat sakit seperti ingin meledak. Yoora sebenarnya juga tidak mengerti ada apa dengan dirinya, Jimin benar-benar membuatnya frustasi.
Satu hari tak melihat Jimin, ditambah lagi keterangan yang diberikan mengatakan bahwa Jimin sedang sakit, membuatnya benar-benar khawatir. Ia merasa bersalah, ia merasa seperti telah menjadi orang terjahat yang pernah ada.
Tak mau membuat dirinya tambah frustasi, Yoora pun memaksakan diri untuk bersiap-siap ke sekolah. Sebenarnya ia merasa serba salah saat ini, Jimin yang tidak masuk sebenarnya membuatnya sedikit lega karena tak perlu bertemu di sekolah, tapi tentu rasa khawatirnya lebih besar.
Dan sekarang, nyali Yoora tiba-tiba menciut setelah memikirkan bagaimana jika nanti di sekolah ia bertemu dengan Jimin. Gue harus gimana?, batinnya.
Namun langsung saja ia tepis pikiran bodoh itu.
"Ais ngapain gue takut anj*ng, sejak kapan gue jadi lemah gini, Yoora lo pasti bisa!" teriaknya di depan kaca sambil menampar dirinya sendiri. Berniat menyadarkan dirinya namun ternyata tamparan itu terlalu kuat.
"Anj*ng sakit woi! Dasar tolol!" umpatnya pada dirinya sendiri.
"YOORA KAMU KENAPA NAK?!" teriak ibunya dari lantai bawah.
"E-eh? GAPAPA BU, YOORA CUMA LAGI GILA AJA" jawab Yoora sambil berteriak karena berusaha membuat ibunya itu mendengar suaranya.
Kelas masih sangat sepi, Yoora memang sengaja datang sangat pagi agar bisa bersiap-siap menghindari TTM, terutama Jimin. Lalu tiba-tiba saja seorang gadis memasuki kelas dengan girangnya.
"Haiiii Yoora zeyenggg, e-eh? Lah kenapa mata lo anjir? Suram banget wkwk." sapa Hyeri dengan diiringi tawa.
"Udah lo jangan buat emosi ya pagi-pagi gini, gue udah gila, ntar lo gue makan idup-idup, mau?" jawab Yoora malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME ✔
Fiksi Penggemar[ COMPLETED ] Lee Yoora. Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...