[ COMPLETED ]
Lee Yoora.
Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...
Jimin menatap wajah Yoora sendu, hatinya benar-benar sakit karena terus menerka-nerka apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Sedangkan Yoora hanya bisa diam mematung menatap Jimin yang sudah mulai meneteskan air mata, laki-laki itu terlihat sangat hancur dan kecewa. Dapat Yoora rasakan rasa pedih pada hatinya mulai menjalar ketika melihat bulir demi bulir air mata yang turun dari mata Jimin tanpa hentinya.
Sempat terdiam beberapa menit, akhirnya Yoora memutuskan untuk membuka suara. Namun sebelum itu, ia melepaskan genggamannya pada tangan Jimin dengan halus.
"Jim... Gu-gue...gue udah tun-"
"Yoora udah tunangan sama gue." potong Hyunjin cepat. Hyunjin pun dengan segera menggenggam telapak tangan Yoora erat. Ia tersenyum manis ke arah Jimin, sedangkan Yoora hanya bisa menundukkan kepalanya dalam, jujur ia tidak sanggup.
Bagai disambar petir, rasanya Jimin tak mampu lagi untuk bergerak. Tubuhnya seperti lumpuh, nafasnya tercekat, hatinya benar-benar hancur, bahkan kali ini rasa sakitnya lebih parah dari sebelum-sebelumnya.
"Yoor...lo..." ujar Jimin lirih. Sialnya air mata Jimin turun semakin deras.
"Hmmm lucu sih emang, aneh malahan. Padahal kita baru lulus SMA ya kan? Tapi gimana ya, ibunya Yoora sama ortu gue maunya kita terikat aja dulu. Mungkin terkesan berlebihan, tapi kita setuju aja kok sama keputusan ini." jelas Hyunjin dengan santainya.
Jimin masih mematung di tempat, ia benar-benar tidak bisa mencerna semuanya. Mengapa masalah selalu saja datang menyerangnya?, bukankah sikap Yoora belakang ini menunjukkan bahwa gadisnya itu mencintainya? Bukankah Yoora terlihat ingin kembali padanya? Lalu kenyataan pahit apa yang barusan ia dengar?
Karena melihat Jimin yang hanya diam mematung, dan juga karena ia merasakan hatinya sudah mulai tidak sanggup, akhirnya Yoora memutuskan untuk pamit.
"Jim...kita obrolin nanti aja ya...gue harus pergi sekarang." pamit Yoora yang tidak menatap mata Jimin, ia tak mau, ia tak mau melihat betapa derasnya air mata yang keluar dari mata indah laki-laki itu.
Namun, lagi-lagi Jimin mencekal pergelangan tangan Yoora.
"Tu-tunggu...tunggu...Yoor, ini ga mungkin kan? Hahaha ini ga lucu Yoor... LO KENAPA TEGA GINI SAMA GUE?!" ujar Jimin yang mulai meninggikan suaranya.
Yoora berbalik menatap Jimin, jujur ia terkejut melihat Jimin yang tiba-tiba saja berteriak.
"Jim..." ujar Yoora dengan nada lirih.
"Tunangan?... Lo pasti dipaksa kan?! Iya kan Yoor?! Lo ga cinta kan sama Hyunjin? Eoh? Jawab gue Yoora!!!" teriak Jimin frustasi.
Yoora benar-benar terkejut dengan reaksi Jimin itu. Tapi jujur saja, ia mengerti seberapa hancurnya Jimin saat ini.