27

260 112 276
                                    

"Gue mau kita putus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue mau kita putus." ujar Yoora sambil menatap Jimin nyalang.

Seketika tubuh Jimin menegang, darahnya berdesir, jantungnya berdegup tak karuan, nafasnya tercekat, rasanya semua saraf di tubuh Jimin tiba-tiba berhenti bekerja.

Jimin hanya bisa menatap Yoora dengan ekspresi syok dan bertanya-tanya. Bahkan entah mengapa air mata sialannya benar-benar memaksa ingin dikeluarkan. Tapi Jimin masih berusaha tenang, menarik nafas panjang, lalu mulai membuka suara.

"Putus?... Hahaha lo bercanda kan? Itu ga serius kan? Lo cuma mau ngeprank aja kan? Ini suprise yang lo maksud ya? Haha gue udah tau jalan pikiran lo kok Yoor... Hehe udah ya bercandanya." ujar Jimin tertawa renyah. Jujur hatinya benar-benar sakit, tapi ia terus berusaha berpikiran positif. Gadisnya itu pasti bercanda, bagaimana mungkin ia minta putus setelah merayakan hari ini dengan sangat romantis.

Yoora menatap Jimin dengan malas.

"Gue ga ada waktu buat bercanda. Kita putus." ujar Yoora datar, lalu segera membalikkan tubuhnya berniat pergi meninggalkan Jimin yang masih ternganga.

Melihat gadisnya itu berniat pergi, Jimin langsung saja mencekal pergelangan tangan Yoora, rasanya sekarang Jimin bahkan tidak kuat untuk berdiri.

"Yoor... Yoora tunggu...tu-tunggu...jangan pergi dulu...tolong jangan pergi dulu..." ujar Jimin dengan suara yang mulai bergetar.

Yoora kembali menoleh ke arah Jimin, namun dengan keras ia menghentakkan tangan Jimin yang tadi mencekalnya.

"LEPASIN! MAU APA LAGI SIH?! UDAH JELAS KAN GUE NGOMONG APA?! LO TULI?!!" bentak Yoora yang sudah merasa kesal.

Jimin semakin dibuat tidak mengerti dengan sikap Yoora, kenapa gadisnya itu berubah drastis? Bahkan terkesan seperti kembali lagi ke sifatnya dulu sebelum dekat dengan TTM.

Jujur saja, memang hati Jimin sangat sakit, tapi emosinya mulai naik karena Yoora yang seenaknya saja mengatakan putus tanpa menjelaskan apapun.

"LO KENAPA?! ADA APA YOOR?! ADA APA?! LO NGOMONG PUTUS TERUS PERGI GITU AJA?! LO GILA?! LO PIKIR GUE BAKAL TERIMA ITU HAH?! ENGGA YOOR! GUE GA BAKAL LEPASIN LO!!" teriak Jimin yang sudah merasa sangat frustasi.

"Setidaknya jelasin dulu Yoor.....jelasin alasannya....gue ga ngerti kenapa lo gini Yoor...barusan semuanya baik-baik aja...lo senyum...lo peluk gue...lo cium gue... Terus kenapa tiba-tiba gini?..... Gue mohon jelasin ada apa..." ujar Jimin dengan nada memohon.

"Dekorasinya jelek ya?? Kurang sempurna?? Atau ada yang kurang? Hadiah? Lo mau hadiah mewah ya? Atau lo jijik liat penampilan gue hari ini? Eoh? Jelasin ke gue Yoor.....gue bakal perbaiki semuanya...gue mohon...." sambung Jimin, ia benar-benar tak mau kehilangan Yoora. Bahkan sekarang air matanya sudah menggenang di kelopak mata.

Dengan malas Yoora kembali menatap Jimin, hanya tatapan datar yang bisa Jimin lihat dari wajah gadisnya itu, tidak ada lagi kehangatan.

"Jim, lo emang sebodoh ini ya?" tanya Yoora datar sambil menatap mata Jimin.

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang