[ COMPLETED ]
Lee Yoora.
Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bunyi alarm yang memekakkan telinga membuat Jimin sontak terbangun dari tidurnya. Mengusap wajahnya kasar lalu segera mematikan alarm yang benar-benar menyebalkan itu.
"Aishhh gue baru tidur 2 jam anj*ng!!!" umpatnya kesal. Bagaimana tidak, bahkan kemarin Jimin terus terjaga sepanjang malam dan baru bisa tidur pada pukul 4 pagi. Kejadian yang terjadi di antaranya dan Yoora kemarin benar-benar menghantuinya. Ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya ini.
Tujuannya adalah untuk membuat Yoora jatuh akan pesonanya, tapi...mengapa malah dia yang menjadi gugup? Bahkan ia masih ingat jelas bagaimana detak jantungnya yang seakan berlomba lari di dalam sana. Lelah bergelut dengan pikirannya, ia pun segera bangkit dari kasurnya.
"Setidaknya gue berhasil buat dia salah tingkah, gue juga yakin sebenernya dia udah ada rasa sama gue." gumamnya.
Ia pun segera bersiap-siap untuk sekolah, sejenak memandang kaca, tiba-tiba saja kejadian saat ia mencium bibir Yoora yang tengah terpejam kemarin terlintas di otaknya. Ia pun memegang bibirnya menggunakan jari sembari menyunggingkan senyum.
"Eh anjir, apaan si woi, gue barusan mikirin apa?! Argghh", gumamnya lagi.
Segera ia mengambil kunci motor dan menyingkirkan segala hal konyol di kepalanya. Jimin lebih memilih mengendarai motor hari ini, karena menurutnya ketika ia mengendarai motor, aura ketampanannya akan lebih terpancar dari pada jika ia berada di dalam mobil.(Apaan si Jim :v).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di sekolah, Jimin memutuskan untuk pergi ke atap menyusul kedua sahabatnya yang sudah menunggu di sana. Seperti biasa, tentunya mereka akan merokok untuk menenangkan pikiran. Asap rokok mengepul di segala penjuru atap, mereka bertiga masih diam menikmati tiap hisapan demi hisapan, sibuk pada pikiran masing-masing.
"Kalian masih inget taruhan kita kan?" tanya Jimin memecah keheningan.
"Hmmm, inget lah." jawab Jungkook sambil terus menghisap rokoknya. "Lancar ya lo Jim, sampe maen nyosor aja kemaren wkwk padahal gue yang modus awalnya." lanjut Jungkook.
"Aishhh diem lo, udah gue ga mau inget-inget itu, tolol banget gue kemaren." ujar Jimin kesal.
"Halahhh tolol-tolol, padahal lo nikmatin kan wkwk." ujar Jungkook menggoda.