[ COMPLETED ]
Lee Yoora.
Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jim, padahal lo udah hampir menang. Tapi ternyata gue salah, lo nyerah, lo kalah."
Jimin tersentak setelah mendengar kalimat Yoora itu. Apa maksudnya? Lagi-lagi Jimin dibuat bingung. Yoora selalu saja penuh dengan teka-teki. Otak Jimin benar-benar dipaksa bekerja keras untuk bisa memahami maksud kalimat itu, namun nihil. Ia gagal untuk mengerti.
Jimin pun mengernyit, ia menyipitkan matanya. Jimin butuh penjelasan, semuanya terasa abu-abu saat ini. Tapi entah mengapa, otaknya tiba-tiba saja menerka-nerka kemungkinan buruk. Menang? Kalah? Apakah ini 'permainan'?
Bahkan setelah mengucapkan kalimat itu, Yoora benar-benar tidak menatapnya. Yoora membuang pandangan ke arah lain.
"Yoor, maksud lo apa?" tanya Jimin serius.
Diam... Yoora masih setia diam membisu. Jimin pun mulai kesal, rasanya ia ingin membanting meja di hadapannya. Ia lelah dengan teka-teki, ia lelah, ia muak.
"YOOR!!!!! JAWAB GUE!!!" bentak Jimin kuat.
Seketika, seluruh pasang mata menatap ke arah mereka. Semua orang bertanya-tanya, kejadian itu benar-benar merusak suasana, semua orang merasa terganggu.
Karena sadar jika perbuatannya sudah mengganggu banyak orang, Jimin pun bangkit dari kursinya. Lantas ia menarik pergelangan tangan Yoora dengan kasar, membawanya pergi meninggalkan cafe itu.
Dengan langkah yang terkesan sangat cepat, rasanya Yoora seperti diseret. Tapi jujur saja, bukannya Jimin mau melukai Yoora, namun ia hanya kesal dengan segala omong kosong yang sudah menyakitinya terus menerus.
Jimin membawa Yoora ke sebuah gang sepi tak jauh dari cafe itu, sepertinya semua ini harus dibicarakan di tempat yang sekiranya tidak akan mengganggu orang lain.
Setelah sampai, Jimin langsung saja menyentak pergelangan tangan Yoora. Ia menatap Yoora dengan tajamnya, ia benar-benar dikuasai oleh emosi saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menang? Kalah? Maksud lo apa Yoor!!!" ujar Jimin yang langsung saja meninggikan suaranya.
Yoora terdiam, ia benar-benar tak kuasa harus menganggapi reaksi Jimin yang terkesan berbeda. Mengapa laki-laki itu terlihat sangat marah, mengapa laki-laki itu tidak memperlakukannya secara halus seperti biasanya? Bahkan Yoora merasakan sakit yang teramat sangat setelah melihat sikap Jimin saat ini. Air matanya pun sudah menggenang di kelopak mata.