Sesampainya di rumah, Yoora langsung saja merebahkan diri pada kasur tercintanya. Ia menghembuskan nafas panjang, kemudian menutup kedua matanya. Sebuah senyuman terukir di wajah cantiknya dengan tiba-tiba.
"Hahahaha akhirnyaaaa, rasain lo Jimin. Gue bakal terus balesin perbuatan sialan lo, gue bakal buat lo menderita. Lo harus rasain akibat karena udah berani-beraninya maen-maen sama gue. Lo harus tersiksa." gumam Yoora diiringi dengan tawa.
Namun tiba-tiba saja, kenangan-kenangannya bersama laki-laki itu terlintas di kepala. Semua perbuatan manis Jimin, senyumannya, ketulusan laki-laki itu dan.....tangisan laki-laki itu beberapa saat yang lalu.
"Anj*ng! Gue mikirin apa sih?! Ngapain juga gue perduli, ughhh bener kata Hyunjin, gue pasti cuma kebiasaan aja karena udah ngejalanin hubungan sama laki-laki brengsek itu 5 bulan ini. Terserah, yang jelas gue udah puas." gumam Yoora yang berusaha menghilangkan pikiran-pikiran konyolnya tadi.
Yoora pun tertawa bangga pada dirinya sendiri, namun entah mengapa hatinya terasa tidak enak. Mengapa bayangan Jimin terus terlintas di pikirannya. Bahkan mengingat Jimin terduduk menangis sambil memanggil-manggil namanya, Yoora bisa merasakan hatinya juga ikut.....sakit?
Laki-laki itu benar-benar terlihat menderita, jujur Yoora senang karena itu memang tujuannya. Tapi ada apa dengan dirinya ini? Aneh sekali.
Mencoba membuang segala pikiran konyol nya, Yoora pun memutuskan untuk menghidupkan ponselnya yang sudah sedari tadi dimatikan. Namun, saat ponselnya berhasil hidup, ponsel itu tak henti-hentinya bergetar menandakan ada banyak notifikasi yang masuk.
Yoora pun langsung mengecek semuanya. Matanya membulat ketika melihat ada banyak sekali notif pesan dan telpon dari Jimin.
"Anj*ng apa-apaan ini?! Nih cowo gila apa gimana sih?! Dih najis, bisa-bisa gue disantet kalo gini, serem banget." gumam Yoora setelah melihat ada 40 pesan dan 25 missed call dari Jimin.
Bahkan ada beberapa pesan dari Taehyung dan Jungkook. Isinya sejenis, pastinya permintaan maaf, sungguh memuakkan, batin Yoora.
Tanpa berniat membalas satupun pesan itu, Yoora langsung saja memejamkan matanya sampai ia benar-benar tertidur. Bahkan Yoora belum mengganti pakaiannya ataupun sekedar membersihkan diri. Hari ini melelahkan, hati dan pikirannya pun tidak sedang merasa baik. Jujur Yoora frustasi. Entah apa alasannya, apakah Yoora masih belum puas menyakiti Jimin?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME ✔
Fanfic[ COMPLETED ] Lee Yoora. Seorang gadis dengan prinsip "pembalasan dalam segala hal" yang paling benci ketidakadilan. Apalagi tentang perempuan yang nyatanya sering kali menjadi korban dalam kisah percintaan. Bagi Yoora, jika ada yang berani memper...