The Friendship Gift

413 29 0
                                    

3:05 pm

Mingyu dan Mina duduk bersama, bersebelahan di dalam perpustakaan. 

Keduanya tengah sibuk mencari referensi tugas dari kuliah terakhir yang mereka hadiri, satu jam yang lalu.

"Nggh~" Pria itu bersandar pada lengannya sendiri, terkantuk-kantuk  di tengah tugas yang Ia kerjakan hingga Ia tertunduk dan keningnya menghantam meja.

DUK!

"Ouwh-- sh--" Mingyu mendongak kan kepalanya sambil memijat keningnya. 

Mina melirik pria itu sejenak, mencoba menahan tawanya. 

"Ouwh..let me sleep for 10 minutes." Mingyu membenamkan wajahnya di atas meja. 

"Emangnya kamu nggak tidur semalem? You've been sleepy all day."

"Eoh…" balas pria itu lesu. 

Mina memutar bolpoin di tangannya. "Bukan karena apa yang kita lakuin semalem kan? Was it that tiring?"

Mingyu mengarahkan bola matanya menatap gadis itu yang menunggu jawabannya. 

"Aku menyelesaikan tugasku untuk mata kuliah yang lain sepulang dari pesta, puas?"

"Okay, fine." Balas Mina kembali mencatat pekerjaannya.

Mingyu menghela nafas pelan dan memalingkan wajahnya ke sisi kirinya, membelakangi Mina. 

Last Night 

3:05 am 

Mingyu bergerak gelisah di atas tempat tidurnya. 

"Ouwh!" Ia terbangun dengan gusar dari tempat tidurnya dan menyibak rambutnya, lalu terdiam, tertunduk selama beberapa saat.

He looked anxious for some reason that night. 

Apa yang terjadi beberapa jam yang lalu masih menghantuinya dan Ia tak tahu kenapa. 

It was not his first time, Ia bahkan masih ingat dengan siapa pertama kali Ia melakukannya dan bagaimana rasanya tapi itu justru tak membekas padanya. 

When he broke up with his first girlfriend, semua itu hanya berlalu begitu saja. 

Ia kembali berbaring, menatap langit-langit kamar nya.  "Apa karena Aku udah terlalu kenal Mina ya?" Gumamnya.

It's been four years since they became friends. Skinship seperti rangkulan atau pelukan adalah hal biasa bagi keduanya, but why is tonight different?

"Apa teori ku benar?" Gumamnya melamun menatap langit-langit kamarnya. Tapi tiba-tiba, ucapan Mina beberapa jam yang lalu kembali terngiang di kepalanya. 

"What if we fall for each other?" 

"Eum… kita bakal lulus sebentar lagi. You and I will go on a separate ways, dan mungkin kita nggak akan ketemu lagi." 

***

"You'll stay in New York?"

"Eum." 

*** 

Mingyu memejamkan matanya dan menghela nafas panjang. 

"No, I shouldn't fall for her." Ucapnya, pada dirinya sendiri sebelum memejamkan matanya, mencoba untuk tertidur. 

End of Flashback 

[COMPLETED] Meet Me in New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang