The Other Guy

305 24 0
                                    

3 pm 

Mingyu tengah berada di The Reg, nama perpustakaan dan ruang belajar mandiri untuk mahasiswa kampus. 

Ia tengah mencari-cari referensi untuk bahan skripsinya sekaligus mengecek beberapa blog dan website yang berkaitan dengan seni dan fotografi.

Ia sesekali mengecek jam tangannya dan menoleh ke belakang. "Belum selesai apa?" Gumamnya sebelum kembali fokus dengan pekerjaannya. 

"Sorry."

Ia menoleh ketika mendengar sebuah suara di dekatnya. Ia ingat gadis itu.

"Yunjinnie, Seo Yunjin, mahasiswi fakultas hukum." Ujar gadis itu tersenyum.

"Ah...Mingyu. Desain." Balas pria itu singkat.

"Can I sit here?" Tanya Yunjin menunjuk meja di mana Mingyu tengah duduk sendiri. 

"Eum. Silahkan." Ujar pria itu menunjuk dua kursi kosong di depannya. 

Yunjin melirik kursi kosong di samping pria itu, namun di sana terdapat jaket dan tas Mingyu sehingga akhirnya Ia pun memilih untuk berhadapan dengan Mingyu di satu meja yang sama. 

"Sorry ya kalau ganggu." Ujar Yunjin lembut. "Nggak banyak orang Korea di fakultasku. So, it feels nice to meet some of them." 

Mingyu memutar bolpoin di tangan nya. "Eum! It's fine." 

"Kamu...nggak sama temanmu?"

"Ah Mina. Dia lagi ada kelas sekarang, She'll be here soon." Ujar Mingyu.

"Ah...okay." 

"Sorry kemarin nggak bisa interaksi banyak..I...I didn't know--"

Yunjin tertawa pelan. "It's okay. Aku ngobrol sama Mina. Kamu juga kelihatan capek banget kemarin. Tahun terakhir berat, right?"

"Eum…" 

"I knew it." Balas Yunjin memahami karena Ia sendiri juga berada di tahun terakhirnya. "Apa kamu ada rencana mau kemana setelah lulus?"

"Eum...I have some projects in mind dengan beberapa temanku di Korea. Masih berhubungan dengan seni dan desain, jadi…" Mingyu terdiam sejenak ketika kembali teringat jika Ia akan kembali ke Seoul setelah lulus. 

"Ah jadi kamu akan balik ke Korea?"

"Eum." Balas Mingyu menggangguk pelan. 

"Lalu Mina?"

"She'll be in New York." Ujar Mingyu.

"Jadi kalian bakal pisah dong?"

"Aku--"

"Ouwh--" obrolan keduanya terinterupsi dengan kemunculan Mina di tengah mereka.  

"Apa aku ganggu?" Tanya gadis itu melirik Yunjin dan Mingyu bergantian.

"Apaan sih? Ditunggu juga dari tadi." Ucap pria itu mengangkat jaket dan tasnya, menarik pelan gadis itu agar duduk di sampingnya. 

Dan Yunjin menyadari semuanya. Ia mengeluarkan handphonenya, lalu kemudian membereskan peralatan nya. "A-Aku duluan!"

"Oh?? Ada kelaskah? Or is it because of me?" Tanya Mina tak enak hati.

"Ah nggak kok! Suddenly, get an urgent call! See you later!" Ujar Yunjin lekas bangkit dari kursinya dan berlalu pergi. 

Mingyu dan Mina menoleh ke belakang, menatap kepergian Yunjin. 

"Kayaknya karena aku datang deh." Ucap Mina.

Ucapan gadis itu, sontak membuat Mingyu menoleh, menatapnya. "Maksud kamu?"

Mina menghela nafas pelan dan kembali ke posisi awal mereka duduk. "Dia nanyain kamu terus dari kemarin." Ujar gadis itu menoleh menatap Mingyu, yang duduk di sampingnya. 

"So?" Tanya Mingyu, balas menatap lekat gadis itu.

"I think She likes you."  Balas Mina mendekatkan wajahnya pada pria itu mencoba meyakinkan Mingyu. 

"What bullshit are you talking about? Udah mana sini bagianku?" Sungut pria itu yang kemudian hanya disambut helaan nafas pelan dari Mina. 

*** 

Yunjin keluar dari perpustakaan dan terdiam sejenak, memeluk erat modul kuliahnya. 

Ia cemburu, tapi tak bisa berbuat banyak karena mereka bukan siapa-siapa, bahkan dekat pun tidak.

Mingyu caught her attention since last month, ketika pria itu tak sengaja membantunya mengambil kan buku di rak teratas yang tak bisa digapainya. 

Semenjak itu, Ia sering melihat Mingyu belajar sendirian di The Reg hampir setiap sore hingga malam hari, tapi tak pernah benar-benar punya keberanian untuk berinteraksi dengan pria itu. 

Ia hanya menceritakan hal itu pada satu-dua teman dekatnya, dan dari mereka Ia tahu perihal beberapa hal tentang Mingyu, termasuk beberapa mantan kekasihnya terdahulu.

Satu hal yang Ia simpulkan dari apa yang didengarnya tentang Mingyu adalah: cuek. 

He has everything from brain to look, bahkan dari kabar yang beredar juga kabarnya Ia berasal dari keluarga mampu di Korea sana.

But he lacks attention to other people. 

Sebagian besar mantan kekasihnya mengakhiri hubungan mereka karena sifatnya yang  cuek. Tapi entah mengapa hal itu justru membuatnya semakin penasaran dengan pria itu. 

Jika dia memang secuek itu, why does he care so much for Mina? 

Yunjin menghela nafas panjang dan berjalan menjauh dari area perpustakaan, tak menyadari jika seseorang tengah menatap ke arahnya. 

"Itu...kayak Yunjin?" Gumam orang itu. 

[COMPLETED] Meet Me in New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang