The Coffee Date

311 19 0
                                    

Friday Afternoon, 5 pm

"Frappuccino, punya kamu." Ujar Seokmin meletakkan pesanan mereka di meja dan menyerahkan segelas Iced Frappuccino pada Mina.

"Thank you." Balas Mina tersenyum.

"Jadi Mingyu nggak…" Seokmin menjentikkan jarinya seperti apa yang dilakukan gadis itu kemarin. "Snap?"

Keduanya tertawa sejenak. 

Mina menggelengkan kepalanya. 

"Surprisingly not. Mungkin mood nya lagi baik saat itu." Ujar gadis itu menyeruput minumannya. 

Seokmin tertawa pelan dan turut menikmati minumannya. "Kurasa dia khawatir aja, because his best friend was asked to go out...by a stranger.

"Dan itu juga pertanyaanku." Ujar Mina. "Why? Kita baru tiga kali ketemu."

"Ah…" pria itu tersenyum penuh arti. "Well, aku akan realistis aja."

"Because you're pretty." Sambung Seokmin. 

Mina terdiam karena jawaban pria itu mengingatkannya pada jawaban Mingyu semalam. "Tch…" gadis itu tertawa pelan. "Don't tell me you want to sleep with me."

"I'm just an ordinary man. Kalau kamu nanya begini jelas jawabannya iya. Tapi sejujurnya, I didn't expect you'd say this.

"Sorry…" ucap Mina tertunduk sambil mengaduk minumannya. 

"Apa kamu sering dapet ajakan kayak gini?"

"Huh?" Mina kembali menatap Seokmin. "Ah bukan..cuma..aku mau kamu tahu aja, I'm not as good as what you think and I'm not a virgin anymore." 

"Me too." Balas Seokmin tersenyum.

"Huh?"

"I lost it, my virginity, beberapa bulan yang lalu." Ujar Seokmin. "Aku datang ke weekly or monthly party yang diadakan teman satu fakultasku. Kamu tahu, rugby players…"

"Ya, they love parties."

"And girls." Sambung Seokmin. "Dan party itu cukup besar juga ada sebagian mahasiswa dari fakultas lain."

"Singkat cerita, ada yang menarik perhatian kamu." Sambung Mina.

"Exactly." Balas Seokmin menunjuk Mina. "Dia diem aja di pesta itu dan keliatan nggak nyaman ketika beberapa mahasiswa coba deketin dia. So I came to her and we chatted for a while, while drinking dan kurasa kamu bisa nebak kemana akhirnya."

"One night stand."

"Yup. But then she left in the morning once I woke up." 

"Ouch…" balas Mina bereaksi atas ending dari cerita pria itu. "Dan kamu nggak berusaha untuk cari dia? Dia pasti masih mahasiswa sini juga." 

Seokmin menggeleng pelan. "Aku cuma berasumsi bahwa, kalau dia pergi di pagi hari diam-diam, it means she doesn't want to be found. Jadi aku nggak mau memaksakan hal itu." Ujar pria itu tersenyum getir sambil kembali mencicipi minuman nya.

"It's okay to try harder though, kalau kamu benar-benar ada rasa ke dia." Ujar Mina.

Seokmin tertawa pelan. "What do you expect from a one night stand? Pilihannya cuma tiga: stay, meninggalkan, atau ditinggalkan. If you get the first one, then congrats..your partner might have feelings for you.

"Iya sih…"

"If we do it, are you going to leave me?"

"Tergantung." Balas Mina tenang. 

[COMPLETED] Meet Me in New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang