The Chief Director

161 16 0
                                    

The Next Day 
7:30 pm

"Ya! Sebentar!" Seru Mingyu ketika mendengar suara bel apartemennya berbunyi. 

"Biar ku buka," Ujar Seungkwan bangkit untuk membukakan pintu. Ia sudah berada di sana menunggu Mingyu bersiap-siap. 

Mereka tinggal hanya berbeda satu lantai di apartemen itu. Keduanya sudah terlihat rapi dalam balutan kemeja dan jas. 

Vernon akan menjemput mereka dan mengunjungi JQ headquarter hari ini.

"Good morning," Sapa Vernon ketika Seungkwan membuka pintu.  Pria itu juga sudah terlihat rapi dalam balutan turtleneck hitam dan jas putih. 

Seungkwan mempersilahkannya masuk dan di saat bersamaan, Mingyu menghampiri mereka ke ruang tamu. 

"Oh, you look good," Puji Mingyu ketika melihat Vernon hari itu.

"Thanks hyung, you too," Balas Vernon. 

"Let's go," Ujar Mingyu menenteng jasnya dan lekas berjalan keluar dengan diikuti Vernon dan Seungkwan. 

*** 

8:35 am 

Vernon menghentikan langkahnya di depan sebuah ruangan di lantai lima. 

"Nanti tunggu sebentar ya? I have to return the car key," Ujar Vernon.

"Wait, that car isn't yours?" Tanya Seungkwan.

Mingyu mengernyitkan dahinya sejenak mendengar percakapan Vernon dan Seungkwan. 

Vernon menggeleng pelan dan tertawa. "That's my boss's car. Let's go," Ujarnya menempelkan ID cardnya ke alat di samping pintu dan mempersilahkan Seungkwan dan Mingyu untuk masuk.

Para karyawan yang sudah berada di sana, sontak berdiri ketika melihat kedatangan mereka, yang kini menjadi pusat perhatian. 

"Woah...he's even more handsome in real life," Bisik Yerim pada Soojin. Mereka semua berkumpul ke tengah, agar bisa melihat Seungkwan dan Mingyu dengan seksama.

"I'll call my boss. Wait here," Gumam Vernon.

Ia melangkah menembus kumpulan teman-temannya.

"Hyung, this is awkward," Gumam Seungkwan merasa malu.

"I know right," Balas Mingyu. 

Hingga tak lama kemudian, Vernon kembali dan berdiri di depan teman-temannya, lalu tak lama setelahnya seorang lainnya muncul dari kerumunan itu dan berdiri di tengah ruangan, di depan Vernon dan yang lainnya. 

"Wow...That's the Chief editor," Gumam Seungkwan. Namun tak sedikitpun kata terucap dari Mingyu, yang berdiri di sampingnya. 

"Welcome to JQ New York Head-quarter, Boo Seungkwan, Kim Mingyu. We've been waiting for you guys. I'm the Chief Editor here, the one who sent the email to you," Ujar sang bos menunjuk Mingyu.

"Senang bertemu kalian. Aku Park Mina," Ujar gadis itu kemudian mengalihkan tatapannya pada Mingyu, yang menatapnya tak percaya sejak tadi. 

Gadis itu tersenyum penuh arti setelahnya. 

*** 

"This is Vernon, I think you already know each other," Ujar Mina memperkenalkan Vernon pada Seungkwan dan Mingyu.

"He's my…" ujar Mina menoleh menatap Vernon yang berdiri di samping kirinya, "My right wing, orang kepercayaanku and this is Soojin, Ryu Soo Jin. The one who contacted you before you came here."

Soo jin membungkuk sopan dan dibalas oleh Mingyu dan Seungkwan, "And this is Yerim, Han Yerim, usually handling the design and stuff."

Yerim membungkuk dan tersipu malu pada Mingyu dan Seungkwan. 

"And you can meet the rest of the team later. Vernon, Yerim, Soojin, tolong tunjukkan meja kerja Seungkwan dan room tour space kerja kita."

"Noted," Gumam Soojin lekas mengajak Seungkwan  bergabung bersama mereka. 

Mina menoleh memperhatikan keakraban anak buahnya dengan Seungkwan selaku anggota baru, sebelum kembali menatap Mingyu, yang masih menatapnya lekat. 

"I'll show you your room," Ucap gadis itu tersenyum menunjuk ke arah pintu di mana di dalam sana terdapat dua buah ruangan lain. 

Clik! 

Mina menutup pintu setelah Mingyu masuk lebih dulu, "This is your room. Sebelumnya digunakan oleh art director sebelum kamu. He's moving to another office. Nggak banyak barang jadi kamu bisa isi dengan barang-barangmu sendiri." 

Mingyu melepas jasnya dan memperhatikan ruangan barunya. Matanya kemudian tertuju pada suara sepatu hak Mina yang beradu dengan lantai. Gadis itu membuka laci meja dan mengeluarkan sebuah remote dan mengarahkannya ke arah jendela hingga tertutup otomatis. 

"Kadang agak sedikit pressure when you're being watched by the others," Ujar Mina menyerahkan remote gorden otomatis itu pada Mingyu. 

"This is my room," Ujar Mina menunjuk pintu lain di samping kiri. 

"This is the connecting door between our rooms," Sambungnya membuka pintu itu dan menunjukkan pintu lain di ruangan itu. 

"Kami menjunjung tinggi privasi di sini," Ujarnya lebih jauh. Namun Mingyu hanya mengikuti dan menatapnya tanpa bicara apapun. Gadis itu berdiri tepat di hadapan nya.

"Aku tau ada banyak hal yang mau kamu tanyain. Tapi nggak sekarang, We'll get plenty of time for it." 

"Hanya satu-- nope! Dua! Dua pertanyaan aja."

Setelah berpikir sejenak, Mina pun mengangguk pelan.

"The car...was that mine?" 

Mina tertawa pelan. Ia mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas meja, lalu menyerahkannya pada Mingyu, "Eum! Aku ganti platnya karena memang masa berlakunya sudah habis."

"And you didn't tell me about it? This is still my car."

"I want it to be a surprise for you, ketika kamu kembali." Balas Mina.

"Well...I'm surprised." Gumam Mingyu menatap kunci ditangannya. 

"Dan aku makin surprised karena kamu nggak jual mobil ini."

"I'm planning to sell it next year, tapi kamu udah disini. Jadi dia kembali ke kamu. Ini udah bisa kamu pakai."

"How about you?"

"I can walk. Aku tinggal di dekat sini. Semenjak aku naik pangkat, I moved to another apartment, yang dekat dari sini. Aku jarang bawa mobil ke kantor, hari ini dan kemarin aja karena harus jemput kalian, and I'm planning to return it to you. You used your second question anyway." Ujar Mina tersenyum penuh arti. 

"I'll walk you home. This is not a question, jadi aku nggak terima penolakan."

Mina tertawa pelan, "How about Seungkwan?"

"Seungkwan bisa bawa pulang mobilku dan jemput aku ketika aku butuh. Let's have a drink." 

Gadis itu tersenyum penuh arti. "Okay dan sekarang waktunya kamu kerja. You can go back to your room. I'll see you in a meeting, 30 minutes more," Ujar Mina mendorong Mingyu keluar dari ruangannya dan melambaikan tangannya perlahan sebelum menutup connecting door. 

[COMPLETED] Meet Me in New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang