Make The Most of It

174 16 0
                                    

3 pm

Srekk!

Mina perlahan membuka kedua matanya.

She has been crying all day atas apa yang terjadi hari ini hingga akhirnya Ia tertidur. Ia meraba-raba kasurnya dan Ia pun menemukan handphonenya. 

Serentetan panggilan dari Mingyu muncul di sana tapi tak dijawabnya. Bukan karena Ia marah pada pria itu, tapi karena Ia masih tak mengerti mengapa Ia seperti ini, and She just wanted to be alone for a while. 

Srek!

Perhatiannya teralihkan oleh suara di depan pintu. Mina pun memutus kan untuk bangkit dan membukakan pintu. Alangkah terkejutnya Ia ketika mendapati Mingyu berada di sana.

"Ah...hi..a-aku cuma--" pria itu terlihat salah tingkah. "Kamu belum makan seharian."

Mina hanya terdiam menatapnya. 

"Can we talk?" Tanya pria itu dengan tatapan memohon.

Mina pun membukakan pintu untuknya setelah berpikir selama beberapa saat. 

Mingyu meletakkan makanan yang dibelinya, di atas meja, lalu Ia duduk di kursi belajar Mina sementara gadis itu duduk di kasurnya, memeluk bantalnya.

"I'm sorry for what happened today, atas nama Shannon." Ucap pria itu bersuara setelah terdiam selama beberapa saat.

"Eum…What happened in her dorm?"

Mingyu menghela nafas panjang dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

"And I accidentally called your name."

Mina, yang sejak tadi melamun, sontak menatap pria itu.

"You, what?"

"Di tengah itu semua, aku nggak sengaja nyebut nama kamu.." ujar Mingyu, "No, bukan nyebut lagi, I….I moaned your name."

"I'm sorry." Sambung pria itu tertunduk.

"Just why?"

"I don't know! I…" Mingyu berusaha mencari kata yang tepat untuk menjabarkan perasaannya.

"Yang terpikirkan olehku cuma apa yang kita lakukan belakangan ini. I thought She was you, dan ketika Aku sadar bahwa itu Shannon bukan kamu...I-I was scared. That's why I called you."

Mina teringat ketika Mingyu meneleponnya tiba-tiba malam itu.

"So you were lying at that time?"

"I was. Karena aku nggak mau kamu kepikiran macem-macem. I just want to hear your voice jadi aku bisa merasa lebih tenang setelah apa yang Shannon lakukan ke aku." Ujar Mingyu. 

"I don't have any feelings for her anymore. Kamu dengar sendiri semuanya dengan jelas." Sambung pria itu. "I love you."

"Tapi--"

"I know!" Sambar Mingyu cepat. "I know...don't worry. We'll stick to our plan. Aku cuma mau jelasin aja semua ke kamu. Aku yakin kamu tahu benar tentang apa yang aku rasain ke kamu. Kita udah omongin itu kemarin di pantai." Ujar Mingyu bangkit dan menghampiri Mina lalu duduk di dekat gadis itu. 

Keduanya terdiam menatap satu sama lain hingga kemudian Mingyu melebarkan kedua tangannya.

"New York is waiting, at least for you."

Mina menghela nafas lalu sedikit bergerak maju ke dalam pelukan Mingyu. Pria itu memeluknya erat. 

Mingyu membenamkan wajahnya di ceruk leher Mina, inhaling her scent, one of his favorite things lately. 

"Let's make the most of it, hari-hari terakhir kita di sini." Gumamnya memeluk erat gadis itu.

[COMPLETED] Meet Me in New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang