Trapped By A Pervert

3.7K 432 16
                                    

Edward POV

Aku membuka mataku perlahan, tanganku reflek memegang kepala bagian kiriku yang tiba-tiba sangat sakit. Aku memejamkan mataku kembali berharap sakit yang ku rasakan menghilang. Mungkin ini efek dari kecelakaan kemarin. Lalu perlahan sakit yang ku rasakan sedikit berkurang.

Aku berniat untuk memencet tombol di atasku-dekat dengan kepala ku. Namun ku urungkan saat melihat ada orang yang tertidur di sofa. Aku mengerjap tak percaya saat melihat orang itu semakin jelas di mataku. Apa yang dia lakukan? Dia menginap? Tapi bukankah kemarin dia pergi?

Aku berusaha untuk duduk dan menurunkan kakiku perlahan. Aku tak mengalami cedera serius karena kecelakaan sialan itu. Kedua kakiku baik-baik saja. Hanya tangan kananku sedikit sakit. Aku meraih tiang infusku yang ku jadikan untuk menopang tubuhku yang masih terasa lemas, mungkin karena efek dari obat tidur yang diberikan.

Ku langkahkan kakiku mendekati sofa dimana wanita itu terlelap dengan damainya. Aku yakin dengan posisi tidurnya saat ini, dia akan mengalami rasa yang tak nyaman ketika bangun nanti. Dengan tangan terlipat di depan dadanya dan kaki yang tertekuk menyesuaikan panjang sofa. Sangat tak nyaman.

Aku mengulum senyumku saat tangannya reflek bergerak ke wajahnya yang tertutupi oleh poninya. Lihatlah wajah ayunya. Rasanya tanganku gatal untuk menyingkirkan poni yang mengganggu tidurnya itu. Ku ulurkan tangan kananku yang masih terasa nyeri, dengan hati-hati ku singkirkan rambut nakal itu.

Aku sangat ingat bagaimana ekspresinya saat mendapatiku terbaring di ranjang itu. Khawatir, itu yang bisa ku lihat saat aku membuka mataku tadi siang dan menemukan dia berdiri tak jauh dari tempatku berbaring. Ada rasa senang ketika mendapati orang selain sekretarisku yang mau mengunjungiku di ruangan ini ketika aku tak mengharapkan kehadiran keluargaku maupun Angel.

Ada setitik rasa lega saat tau seseorang tengah mengkhawatirkanku dan itu bukan keluargaku. Dia hanya seorang Anneth. Wanita yang ku temui pertama kali di rumah sakit, saat mamaku meninggal. Yang dengan anehnya aku merasakan nyaman saat dia memberiku pelukan saat itu. Bahkan dengan tanpa malu aku menangis dipelukan orang asing.

Sejak saat itu sebenarnya aku terkadang mencarinya saat aku mengantar papa ke rumah sakit namun aku tak pernah menemukannya, tidak sampai aku mengisi kuliah umum di salah satu universitas ternama di kota ini.

Aku juga sangat ingat bagaimana paniknya perempuan ini untuk menghindari tatapanku dan yang membuatnya menunduk sepanjang sisa aku menyampaikan materi. Aku sangat ingin menghampirinya dan bertanya, apakah dia mengingatku? Ada sebagian diriku berharap perempuan itu tak mengingatku.

Aku masih tak percaya, Anneth yang semalam pamit untuk pulang, namun aku menemukannya di sini dipagi ini. Bahkan Angel pun tak menampakkan batang hidungnya atau sekedar menghubungiku. Tapi aku juga tak peduli. Seperti ini akan lebih baik. Mungkin saat ini papa akan merasa bahagia mendengar kabar tentang kecelakaan yang ku alami. Aku tersenyum miris.

Lamunanku terhenti saat ku dapati kelopak mata itu bergerak dan membuka. Dia mengerjap cepat lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya dengan suara khas orang bangun tidur. Aku mengernyit, bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu?

"Lalu apa yang kau lakukan disini nona?" Tanyaku balik yang dijawab dengan deheman Anneth. Dia bangkit dari tidurnya dan berlari menuju toilet yang ada di dalam kamar VIP ku. Aku lagi-lagi tersenyum melihat tingkahnya. Sepertinya dia malu.

Edward POV end

Trapped By A PervertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang