13 ㅡ presentasi

479 96 9
                                    

"aleta? ada yang nyariin kamu di luar," seru heeseung dari luar kamar aleta.

"gak mau! aku gak nerima tamu! aku bukan pager ayu!" tolak aleta.

heeseung menghela napasnya. aleta masih enggan keluar juga. lalu ia membuka pintu kamar aleta perlahan-lahan.

"kamu ada masalah apa sih, let? cerita aja sama mas. kasian itu temen kamu nungguin di luar. yuk cepetan cerita!" heeseung menarik selimut yang tadinya membalut tubuh aleta.

aleta duduk menghadap heeseung sekarang. heeseung bisa lihat jelas kedua mata aleta tampak sembab. jelas banget habis nangis.

"aih? nangis?" heeseung menghapus air mata di pipi aleta.

"aku kebagian presentasi buat projek sains, sama jake sih. tapi aku gak bisa. aku udah bilang sama temen yang lain kalau aku gak bisa presentasi. kalau aku salah gimana? kalau aku gak bisa bicara lagi kayak waktu itu gimana?"

"kalau aku dibully lagi karena itu gimana?" kalimat terakhir yang keluar dari mulut kecil aleta terdengar pelan.

heeseung paham. adik perempuannya ini punya masalah tentang 'berbicara'. baik itu bergaul, ngobrol apalagi presentasi.

"kamu masih trauma? itu kan udah lama banget. kamu udah gede sekarang, harus bisa bela diri kalau ada yang ngebully kamu."

aleta terdiam.

"jake di luar. mas ajak masuk boleh ya?" ucap heeseung pelan.

aleta mengangguk. kasian juga anak itu nunggu di luar gerbang sambil cengar-cengir kayak anak nungguin mamahnya gosip di rumah tetangga.





"alet~kata bang heeseung kamu habis nangis? kenapa?"

saat ini jake lagi sama aleta di ruang tengah. gak cuma berdua, ada heeseung yang lagi ngerjain tugas di meja makan sambil makan ramyeon pastinya.

"mas heeseung ember," ledek aleta.

jake tersenyum kecil. aleta kalau ada heeseung tuh kelihatan banget manjanya. jake beruntung banget bisa lihat sisi manja aleta.

"ya udah deh terserah alet."

"omong-omong, lo kenapa gak muncul di grup? masih marah gara-gara presentasi?"

aleta mengangguk.

"udahlah. gapapa. miss donat kan maunya lo yang presentasi. pasti ada tujuan baiknya juga. kenapa gak dicoba dulu?"

"kamu gak ngerti, pokoknya aku gak suka."

jake gak tahu kenapa aleta menolak mentah-mentah tugasnya untuk presentasi. bahkan sampai gak aktif di grup dan sakit kemarin. jake yang udah menyusun rencana modus ke uks pun terpaksa gagal karena tujuan modusnya gak masuk.

"lagian kita kan presentasi berdua. gak masalah kalau ada yang salah, kita bisa saling menutupi kesalahan. asalkan udah baca materi aja, presentasi lancar itu kuncinya santai."

aleta cuma diam, menyimak pembicaraan jake yang super duper bijak. tumben banget.

"y-ya udah deh iya," aleta menyerah. ucapan jake ada benernya juga lagian.

"jangan takut, presentasinya pasti lancar, kok. aktif di grup lagi ya? dicariin sama yang lain," ujar jake.

aleta mengangguk lemas.

"ya udah kalau gitu, gue pulang ya?" jake beranjak dari posisi duduknya.

"loh? pulang sekarang?" tanya aleta heran. jake baru aja sampai tadi, eh udah pengen pulang aja.

"hehe, iya. kan lo udah nerima bagian presentasi. jadi aman."

"kamu kesini cuma buat ngomongin presentasi?" tanya aleta lagi.

"iya. eh, enggak juga sih. nih, dari mamih," jake mengulurkan paper bag kepada aleta.

"apa ini?"

"macaron. mamih lagi banyak orderan. katanya suruh bawa buat alet sekalian."

"mamih kamu tau aku?"

jake mengangguk malu-malu. "iya, kan gue cerita."

aduh, kenapa jake jujur banget sih?

"udah ya, gue balik. bang heeseung, saya pulang ya!" pamit jake.

"loh? udahan urusannya sama aleta?" tanya heeseung sambil menghampiri jake yang hendak keluar.

"udah. itu juga ada titipan dari mamih. dimakan ya. pamit ya!"

"iya, hati-hati. let, bukain pagernya gih!" titah heeseung.

"ih, kok aku? mas aja sana."

"heh, jake udah jauh-jauh kesini cuma buat ngebujuk kamu. suruh bukain pager aja masa gak mau."

jake cuma jadi penonton debat kecil kakak-beradik ini. aleta ternyata lebih cerewet dari yang dia tau. itu menyenangkan. jake suka dengerin aleta ngoceh karena itu hal langka.

"ya udah, iya. ayo, jake!" aleta keluar untuk membukakan pagar sementara jake memasang helmnya dan perlahan mengeluarkan motornya dari garasi rumah aleta.

"ya udah alet, gue pulang ya!" jake sudah bersiap tancap gas.

"iya. makasih ya."

jake mengangguk semangat. "besok masuk ya, jangan sakit lagi. sepi gak ada alet di uks."

"iya iya, aku masuk kok besok."

jake membuka sejenak kaca helm fullface-nya. "jangan kangen aku ya, hehe. dadah alet!" kemudian menutupnya lagi setelah menyengir lebar.

aleta masih membeku di pagar sementara jake sudah menghilang dari jalan blok rumahnya.

senyuman jake yang seperti itu membuat jantungnya berdetak gak karuan.

"let, masuk! ngapain kamu nongkrong di pager? nungguin tukang bakso?" suara heeseung membuyarkan lamunan aleta.

tbc.

a/n: yey, double up! have a nice day and night!<3

Band-aids | Jake [EN-]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang