15 ㅡ dear heart, u ok?

504 102 18
                                    

"aleta nyariin jake ya?" tanya sunghoon yang kebetulan sedang lewat.

aleta mengangguk.

"jake lagi di ruang ganti. tunggu sini aja, nanti gue panggilin!"

"makasih," balas aleta singkat.

sunghoon berlari ke ruang ganti untuk memanggil jake. bocah itu pasti masih asyik ngaca.

latihan futsal sore ini berjalan lancar dan menyenangkan. apalagi bagi jake, dia pikir aleta bakal menolak pas diminta tunggu dia latihan dulu. nyatanya enggak. gimana jake gak happy kan?

"jake, dicariin aleta tuh!" seru sunghoon sesaat setelah ia menemukan jake yang masih belum mengganti bajunya.

"alet? hehe, oke. tq, hoon." jake kemudian dengan semangat mengganti bajunya, menyisir rambutnya, bahkan sampai bawa parfum. tumben banget.

"tumben lo sampai mandi gini. biasanya kena air setetes aja heboh banget kayak anak gadis mau mandi Minggu pagi," celetuk jay yang sedang menyisir rambutnya juga di sebelah jake.

"mau ketemu alet mah kudu kasep atuh, euy."

"dasar bucyeeenn!"

"iri aja lo, sed boi."

"gue sleding juga lo, jek."

"nih sleding nih, sleding pake dollar."

"sialan"


"hai alet! nunggu lama ya? maaf, tadi diajakin gibah sama si jaylani."

aleta terdiam, terpesona melihat jake yang saat ini muncul dengan rambut sedikit basah yang disisir rapi. kayaknya juga dia pakai parfum. wangi maskulinnya tercium jelas.

"hello? earth to alet?"

"a-ah, ya? m-maaf."

"ayo! mau balik sekarang?" jake tampak sudah siap dengan tas ransel di punggung dan tas latihan di lengan sebelahnya.

"iya, iya, ayo!" aleta segera bangkit dari duduknya, mengikuti langkah jake keluar lapangan.

"kita kan pulang bareng, sama bang heeseung dibolehin gak?" tanya jake, membuka percakapan supaya gak canggung.

biasanya juga jake cengar-cengir, ngejokes, ngegombal. tapi melihat aleta gugup, dia jadi ikut gugup. takut salah ngomong.

"boleh."

"oh oke oke."

nah kan, canggung lagi.



"aduh, alet kenapa diem-diem aja sih? jadi malu kan gue," jake gak bisa menyembunyikan senyumnya, dia bener-bener malu.

"ah, aku juga malu. kamu yang diem-diem aja!"

jake gak percaya aleta baru aja jujur sama dia. huwaa lucu.

"cie malu," ledek jake.

"gak ngaca," balas aleta.









"makasih ya udah nungguin gue tadi. hehe, jadi semangat latihannya."

aleta mengangguk pelan. "makasih juga udah nemenin sampai sini."

jake tersenyum lebar. "masuk gih, udah mendung."

"i-iya." aleta perlahan membuka pagar rumahnya, tapi masih belum mau meninggalkan jake yang masih menunggu aleta sampai benar-benar masuk rumah.

aleta menoleh ke kanan kirinya, membuat jake juga melakukan hal yang sama. ada apa?

kebingungan jake terjawab saat aleta tiba-tiba berlari keluar lagi untuk memeluknya erat beberapa saat, membuat jake membeku selama itu pula.

aleta gak bicara apa-apa, kemudian dengan cepat melepas pelukannya dan berlari masuk ke rumah setelah membanting pagarnya.

buseng, tenaga kebo ternyata dia.



jake tampak masih syok. syok banget gak bo'ong sampai dia malah belok kanan, ke jalan menuju sekolah lagi. padahal rumahnya belok ke kiri.

"huwaaaaa!" jake berlari pulang ke rumahnya secepat kilat, mau pamer sama mamihnya.

ini momen yang harus selalu diingat.





"loh? kapan kamu nyampe, let?" tanya heeseung kaget pas melihat aleta terlihat membeku, ngebug kayak sunghoon enhypen di pintu depan sambil memegang dadanya.

"aleta?" heeseung melambaikan tangannya di depan wajah aleta.

"m-mas heeseung, aku.." aleta menarik lengan kaus putih heeseung pelan.

"kenapa?"






"kayaknya... a-aku suka sama... jake."

"oh. suka sama jake. iya. suka sama.. jake. ja..ke. HAH?! KAMU SUKA SAMA JAKE???!!"

tbc.

Band-aids | Jake [EN-]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang