12 ㅡ kakak ipar

500 96 18
                                    

"oh, jadi ini yang namanya jake?" tanya heeseung pas melihat aleta sedang berbincang dengan temannya.

"hehe, iya, kak. eh bang. eh, mas. eh," jake jadi salah tingkah gini, mau ketemu kakak ipar ceritanya.

"bang aja, cuma aleta yang manggil gue mas."

jake mengangguk-angguk.

"mas heeseung, aku sama jake mau belanja bahan buat projek. anterin ya?" pinta aleta.

"mau belanja kemana?"

"nanti aku tunjukkin tempatnya. boleh ya?"

heeseung melirik jake dan aleta bergantian. jake udah keringet dingin, tatapannya heeseung dalam juga. jadi deg-degan. duh jangan-jangan..

"lo gak bawa motor, jake? biasanya kan cowok-cowok bawa motor," heeseung malah mengalihkan topik pembicaraan, membuat aleta cemberut kecil.

"enggak bang hehe. motor saya disita mamih," jawab jake sambil cengar-cengir.

"loh? kenapa emang?"

"anu, mamih nitip seblaknya mang jojo yang pedesnya level tiga, tambahin cabenya, pake kotak makan sendiri gak boleh pake plastik terus kudu ada tanda serah terimanya, bang. tapi saya lupa, seblak yang udah siap saya sedekahin ke bapak-bapak yang baru aja keluar dari bank," jelas jake panjang lebar.

"lah? kenapa?" heeseung makin heran. omongan jake melantur kesana kemari tapi penasaran juga kalau gak denger sampai tamat.

"gak tau, bang. bapak-bapaknya minta tolong. saya gak lihat wajahnya sih, dia pake sarung gitu, kayak maling-maling di sinetron. pas saya tanya, katanya dia laper. ya udah saya kasihin aja. kan kasian, bang. abis tuh dia lari. terus banyak orang gitu ngejar."

"terus?"

"saya ditangkap polisi," jawab jake sambil memamerkan cengiran mautnya.

"hah? kenapa?" giliran aleta yang nanya.

"bapak yang tadi ternyata abis maling tiang antre di bank. ya abis tuh saya dikira malingnya, padahal bukan. saya cerita ke mamih deh. eh ditabok, motor sama hp disita. gitu bang ceritanya."

heeseung masih mencerna kalimat panjang lebar yang keluar dari mulut jake.

"ck, udahlah. mas heeseung ayo anterin!" aleta segera menarik lengan heeseung menuju mobilnya, diikuti jake yang cengar-cengir bangga udah cerita pengalaman tak terlupakannya sama kakak ipar. eaak.

...

"let, kamu sekelas sama yang namanya jake jake itu?" heeseung yang tadinya lagi asik main nintendo-nya tiba-tiba nanya begitu.

"enggak, mas. dia anak kelas lain. kenapa?" aleta balik bertanya.

"gapapa, nanya aja."

heeseung menyadari kedekatan aleta dan jake. setelah menjemput aleta seminggu kebelakang, ia selalu menemukan jake yang lagi ngobrol sama aleta.

jujur saja, aura jake di awal dan sekarang beda banget. di awal kayak anak tengil bin songong gitu, tapi lama-lama kalau diperhatikan, dia punya sisi gentleman-nya juga.

"let, bagi nomornya jake dong!" pinta heeseung tiba-tiba.

"buat apa, mas? mas mau pdkt sama jake?" tanya aleta polos.

heeseung menepuk jidatnya. "enggak, alet! mas masih lurus ya. ngada-ngada aja kamu ini," sewot heeseung.

aleta segera mengirimi nomor jake dan di saat itu pula heeseung berlari ke kamarnya.

"masmu kenapa, let?" tanya bunda yang baru aja datang.

"gak tau. mas kayaknya mau pdkt sama temen aku."

"hah?"

tbc.

a/n: part ini gaje bgt plis. double up?

Band-aids | Jake [EN-]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang