diary gombal jake; cold

457 70 8
                                    

"belok kanan apa kiri? aduh, kayaknya aku nyasar, jake!"

"enggak, kok. bener. belok kanan, nanti ada gedung besaaaaarrrr di sebelah toko buku. masuk aja, tanya ke meja informasi di dalem. oke?"

"iya deh iyaa"

"thank you, alet! muahh!"

aleta melanjutkan perjalanannya mencari kantor jake. kelakuan emang. jake baru aja mengerjakan dokumen penting dari seminggu lalu dan katanya harus dibawa hari ini. tapi dokumen itu malah dibiarin aja di meja belajar sementara dia buru-buru ke kantor karena mau meeting.

dan disinilah aleta lari-lari mencari kantor jake setelah suaminya itu minta dibawain dokumen yang ketinggalan.

masalahnya kan aleta pake transportasi umum, gak boleh dia order ojek online kata jake harus jaga jarak biar jake gak cemburu. ya tapi kalo gini ya nyusahin juga kan?😭

"permisi, mbak!" akhirnya aleta sampai di dalam gedung kantor dan berhasil menemui meja informasi.

"iya? ada yang bisa saya bantu?"

"euhh, aku mau ngasihin dokumen ini buat jake. tadi ketinggalan." aleta mengeluarkan map plastik berisi dokumen dari dalam tasnya.

"oh. mbaknya adiknya mas jake?" tanya wanita di meja informasi itu sambil mengeluarkan buku tamu.

"ah bukan, saya.. i-istrinya."

wanita itu tampak syok. "loh? mas jake udah punya istri? kok saya baru tau.."

aduh kalo udah kayak gini tuh bawaannya pengen gibah aja gitu. tapi aleta membatalkan itu, dia harus memberikan dokumen ini dulu, baru gibah.

"tulis nama sama tanda tangannya disini ya mbak. oh iya, dokumennya mau saya anterin aja atau mbaknya aja yang kesana?"

"euh, aku aja yang kesana."

"oh siap."

"ikut saya, mbak!"

gak tau atas dasar apa jake minta tolong aleta yang nganterin dokumennya langsung ke dia. katanya gak mau lewat perantara. kan aleta belum pernah ketemu jake di kantor, nah jake mau membuat.. apa ya.. suprise. alah.

"dari sini lurus aja mbak, nanti tanya ke yang ada disana aja kantornya mas jake di deket sana."

"ah, oke. makasih!" aleta segera keluar dari lift, berjalan mengikuti perintah wanita tadi.

"permisi, kantornya jake di sebelah mana ya?"

wanita yang lagi bekerja itu tampak kaget. heran aja kok ada orang manggil atasannya langsung nama, gak pake apaaa gitu.

"o-oh, d-disana! mau diantar?"

aleta menggeleng pelan. "gak perlu. makasih!"

aleta mengetuk pintu di depannya. kantor ini adem banget perasaan. semua orang wangi-wangi, dia doang yang bau keringet gara-gara lari kesana kemari.

"apalagi sih? kan saya udah bilang saya lagi si-"

pintu terbuka, menunjukkan jake yang tampak acak-acakan. tapi begitu melihat aleta, jake seketika senyum.

"eh, alet. kirain siapa. hehe, masuk dulu!"

"tapi kan aku-"

"masuk, buru!"


"aduuh, kacau banget! tapi gapapa deh. makasih ya udah jauh-jauh kesini bawain dokumennya. aku bisa perbaiki ini nanti."

aleta memperhatikan sekitarnya. suasana di dalam kantor jake terlihat simple dan rapi. gak banyak barang berserakan kecuali tumpukan kertas di mejanya. bahkan ada sofa kecil di dalemnya. beuh.

"kamu ngapain beli sofa buat disini? kan kamu kerja sendiri," tanya aleta penasaran.

"ini mah khususon, spesial. kalo alet dateng kan duduknya disini. masa mau lesehan," canda jake.

aleta cuma mengangguk-angguk.

"mau minum?"

"minum apa?"

"air selokan."

"jake, ih!"

"air putih atuh, neng. kan ini bukan sbux."

"gak usah. aku bawa sendiri."

"anak pinter."

"eh iya, kamu mau gak nungguin aku disini? hari ini pulangnya lebih cepet, nanti siang udah pulang. mau ya? ya?"

"hmm, iya deh. terserah. aku gak perlu ngapa-ngapain kan?"

"enggak. duduk manis aja disitu liatin aku kerja biar semangat kerjanya."

gombal teross. emang siluman buaya darat.





"mas jake mau langsung pulang?"

jake dan aleta serempak menoleh ke arah suara yang muncul dari sebelah kanan.

"hm. kenapa? masih ada yang harus saya kerjakan?"

aleta mengerutkan keningnya, melirik jake gak percaya. apa-apaan ini? rasanya aleta pengen ngakak sekarang juga. jake yang biasanya manja dan tukang gombal tiba-tiba ngomong tegas dengan nada dinginnya. kayak gimanaaa gitu.

"e-eh, enggak. itu, yang lain mau ngajakin ke-"

"saya ada urusan sama istri saya, maaf ya!" tolak jake.

"o-oh,"

aleta tersenyum canggung. jake galak banget perasaan. padahal yang ngomong itu kan cewek, masa gak ada manis-manisnya gitu.

"m-maaf ya, mbak!" aleta berusaha tersenyum sementara jake lebih dulu menariknya menuju lift.





"jake! apa-apaan itu?" tanya aleta berhubung mereka cuma berdua di dalam lift.

"hah?"

"kok kamu jutek gitu sih ngomong sama orang. ntar gak ada yang mau bantu loh!"

"ya emang kenapa?"

"y-yaa.. gapapa sih. cuma ya, aku jadi gak enak sama mbaknya tadi."

jake menyisir rambutnya ke belakang sambil menghela napasnya pelan. "terus kamu maunya aku gimana? hm?"

eh eh, suka gitu kan. kan. tiba-tiba nyerang gitu. damagenya gak ngotak.

"g-gak tau!" aleta mendorong tubuh jake supaya gak ngeliatin dia kayak gitu. jake gak tau aja kalo jantungnya asik ngedisko di dalam.

"lagian, emang kenapa sih kok kamu kayak gitu?"

"gini loh. rekan kerja disini kan banyaknya perempuan. nanti kalo aku ngomongnya manis-manis kayak dulu lagi kamu cemburu. nanti salah sangka. nanti ribut, jambak-jambakan ngerebutin cogan."

aleta mendecih. "gak gitu, jake. gak gitu. aku gak pernah ya jambak-jambakan demi cowok. cari aja yang baru apa susahnya?"

jake sontak menoleh sambil melotot. 

"e-eh gak gitu. maksudnya, kalau kamu mah beda. enggak kok enggak. anu.."

jake menatap aleta kemudian tiba-tiba tersenyum manis. "iya aku percaya kok. intinya gini, jake cuma manis kalau sama aleta. ngerti?" gak berhenti disana, jake ngacak rambut aleta sambil ngecup dahinya.

ok.

aleta baik-baik aja kok.

serius deh.

jake, lift itu ada cctv-nya loh.

"masih mau di lift sampe besok pagi?" suara jake membuat aleta mengangkat wajahnya. jake udah keluar dari lift, bahkan ada dua orang lain yang udah masuk ke dalam lift. ouch. ini memalukan.

"ck!" aleta segera berlari menghampiri jake.

untuk yang kesekian kalinya. ada yang open jasa uninstall kebegoan?

hubungi nomor di samping: XXXXXXXXXX

Band-aids | Jake [EN-]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang