18 ㅡ revenge

471 85 33
                                    

"see you, aleta!"

"see you too, mei!"

aleta melangkahkan kakinya meninggalkan lokasi sekolah. hari ini hari kelulusannya dari sma. dia resmi lulus sma dan berencana melanjutkan study ke universitas tempat heeseung sekolah.

gak kerasa, satu tahun berlalu tanpa ada orang yang modusin dia di uks. aleta pikir itu cuma mimpi, itu cuma prank. but it was real.

jake gak kembali dalam sehari, seminggu, sebulan, bahkan setahun. selama itu juga aleta menghitung berapa banyak tonjokan yang bakal jake dapat kalau dia balik.

aleta gak pernah membuka pesan dari jake sejak hari itu. gak tau, hatinya sakit. dan masih sakit sampai sekarang.

"let, kita belum foto loh! main balik balik aja!" winter, teman sekelasnya segera menarik aleta kembali ke sekolah untuk berfoto.

heeseung gak bohong waktu bilang jake mengubah pribadi aleta sedikit demi sedikit. karena itu nyatanya. aleta lebih berani bicara, dia punya banyak teman sekarang dan selalu jadi pembicara utama di setiap presentasi.

itu semua berkat jake.

"aduh, winter! aku mau pulang!"

"masmu juga belum jemput kan? nanti aja lah! kapan lagi kita foto-foto gini. mumpung aku lagi cantik nih!"

"aleta! darimana aja siih! ditungguin si ajeng nih!" seru prili latuconsinuy, wakil ketua kelas.

"tau nih. pantat gue pegel mau ngejepret lonya ilang-ilangan mulu! buru join!" protes ajeng.

aleta mengelus dadanya. sabar, sabar.




"aleta!"

aleta yang tadinya udah mau berlari keluar sekolah kembali berhenti dan berbalik. ada jay dan sunghoon disana.

lah, tumben betul.

"foto bareng mau gak? sama tim futsal, pada pengen foto sama lo!"

"hah? enggak ah!"

"ih, ayolah. nanti gue beliin bubble tea deh abis ini," bujuk jay.

"janji ya?"

"iya, patungan sama sunghoon ini. gapapa lah."

"loh? kok gue?!"

jay gak membalas, segera menarik tangan aleta menuju lapangan. suasana lapangan futsal tampak ramai. orang-orang berkumpul disana.

"rame amat.." batin aleta.

"aleta, ada yang mau ketemu sama lo!" kali ini tangan aleta ditarik nicholas, sang kapten tim futsal ke arah lain.

"eh?" aleta oleng, nyaris terjatuh.

dasar cwk, tidak pake hati. huh.










"hai, alet! apa kabar?"

suara itu...

aleta menepuk kepalanya pelan, sakit. perlahan-lahan ia mengangkat wajahnya, menatap seseorang di depannya dalam-dalam.

"hai, have you been well, alet?"

mata aleta membulat. tangannya bergerak otomatis menutup mulutnya sendiri yang hampir teriak.

"j-jake?"

cowok di depannya itu menyengir lebar, menunjukkan pesona mautnya alias cengiran pepsodent andalannya.

"kangen gue gak?"

mata aleta berkaca-kaca. bodoh. kenapa jake masih nanya kalau udah tau jawabannya?!




"asik nih, bakal ada drama korea live!"




jake berjalan mendekati aleta perlahan-lahan. aleta terlanjur menangis, gak kuat lagi. jake, orang yang dia tunggu-tunggu selama setahun akhirnya kembali.

"jake,"

bugh!!



"aww!!"


"woah, tampaknya ada kdrt di depan mata gaes!"



aleta pengen banget meluk jake sekarang, di depan keramaian. supaya semua orang tau, jake milik aleta. mulai saat ini.

tapi dia keingetan janjinya.

"alet, kok gue ditonjok sih?!!" rengek jake.

aleta menghapus air matanya. "itu janji aku sama mas heeseung. mas heeseung nitip juga,"

bugh!





aleta menonjoknya lagi. gak begitu kuat, tapi ya, emang pada dasarnya jake lebay jadi gitu aja heboh banget kayak abis tanding sama sumo.

"alet jahat!"

"KAMU YANG JAHAT! KENAPA TIBA-TIBA PERGI PADAHAL AKU LAGI.."

"lagi?"

aleta menggeleng, gak melanjutkan ucapannya, biar digantung aja.

"oooh, alet kangen ya sama akuuu???" jake mendekat, hendak memeluk aleta.

ini memalukan. bisa-bisanya jake menunjukkan kebucinannya pada aleta yang gak hilang meski setahun gak ketemu. sementara tim futsal asik foto dengan background drama korea jake dan aleta plus bantuan sunghoon yang menebarkan dauh-daun pucuk merah membuatnya seolah-olah sedang di musim semi.

dan jangan lupakan jay yang bagian ngipas-ngipas di atas pohon pakai kipas sate milik bapaknya.

"gak, jangan peluk. aku gak mau!" tolak aleta, tapi jake lebih cepat, memeluknya lebih dulu.

"kamu jahat! hiks!" aleta tadi udah baik-baik aja, tapi tiba-tiba pengen nangis pas jake semakin mengeratkan pelukannya sama aleta.

"iya, jahat banget. makanya, maafin jake dong!"

"forgive me?"

aleta mengangguk pelan di pelukan jake. dia gak ingin ini berakhir. kalau bisa hidup seperti ini untuk selamanya. supaya happy ending kayak semua dongeng putri dan pangerannya.








"PERMISI YA ITU MOHON MAAF ADIK SAYA YANG MASIH SUCI ANDA APAIN YA WAHAI TUAN JAKE?!"







suara heeseung dari seberang lapangan membuat aleta segera mendorong tubuh jake sekuat tenaga.

"maap, bang. adiknya kangen sama saya soalnya," jake kembali dengan cengengesannya.

"heh, malih! ini masih lama kah drama-nya?! pegel nih aing ngipas-ngipas gini!" keluh jay dari atas pohon.
















"baca pesan gue, plis. bai, alet! i'll see you again, later!"

jake berlari ke mobil sedan hitam yang sudah menjemputnya tadi setelah memeluk aleta lagi sekilas.

pabo.

aleta membuka pesan dari jake setahun lalu, yang gak sempat dia baca karena keburu nangis kejer.


jake
|i love you
|i'll confess, once we meet again
|so pls wait 'till that day come







"udah dong senyam-senyumnya, let. mas pegel nih. ayo ah pulang!"

"ck, iya deh iyaaa!"

suatu hari, kalau mereka ketemu lagi, aleta gak akan membuang waktunya lagi. dia bakal jujur tentang perasaannya sama jake.

karena,

"i love you too, jakey."


she loves him more than he knows. aleta dan jake, seakan mereka berdua memang ditakdirkan bersama.

jake mengubah sifat aleta, jake membuat aleta berani, jake membuat aleta percaya, semuanya karena jake.

jake sangat berarti bagi aleta. begitupun sebaliknya. aleta sangat berarti bagi jake, lebih dari yang aleta tahu.

end?

Band-aids | Jake [EN-]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang