Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mending mundur tapi hancur apa maju tapi nangis pilu? Ah maju aja ya, siapa tau ada yang kasian di tengah jalan."
- Agitama Fabian Junio -
➖ KKN ➖
"Hoaaaammm..."
Seseorang dengan rambut bak sarang burung dan mata sayu baru saja turun dari lantai dua posko. Begitu turun, begitu kagetnya dia karena posko dalam kondisi sepi. Biasanya ruang tengah itu ngga pernah sepi sama suara anak-anak mabar atau televisi yang nyala. Tapi kali ini suara itu sama sekali tak terdengar di telinga.
"Sepi banget ini posko, gue ngga mimpi KKN udah selesai dan gue ditinggalin kan?" ujar gadis bernama Arabella yang baru saja menikmati tidur siangnya. Untuk memastikan apakah yang dia alami mimpi atau bukan Bella pun mencubit lengannya. "Aw! Sakit. Masa iya yang lain beneran balik ke kota!!!"
Gadis berpipi tembam itu segera berlari ke dapur, memastikan apakah ada sosok anak KKN disana. Tapi begitu tiba di dapur dia tidak melihat siapa-siapa. Dia lari ke kamar mandi juga ngga ada orang. Dia membuka pintu belakang siapa tau ada Saka yang lagi nyantai disana, tapi ternyata pemuda berwajah manis itu juga ngga ada disana.
Dengan wajah panik Bella pun berlari ke depan posko dan begitu tiba di depan, Bella bernafas lega.
Pantes di dalam ngga ada orang, rupanya Ayu, Winda, Yurike, Melin, Fiza, dan Abil lagi ngerujak di bale. Melihat ke-enam temannya lagi haha hihi di bale, kaki Bella langsung lemes seketika. Untung ngga jadi ditinggal sendirian di posko.
"Bella ngapain ngedeprok disitu?" tanya Abil ketika dia melihat Bella dengan tampang acak-acakan ngedeprok di depan pintu posko.
"Gue bangun tidur posko sepi banget anjir! Gue kira kalian pada balik ke kota."
"Lo sih tidur kayak orang mati, bangun-bangun jadi linglung sama bingung kan." timpal Fiza sambil mengupas bengkoang.
Ceritanya pas Bella lagi menjelajah alam mimpi, Melin, Winda, sama Ayu heboh metik jambu air di depan posko. Kebetulan Bu Siti lewat dan menawari ketiga gadis itu bengkoang yang dia dapat dari kebun Pak Wawan. Kalau kata orang tua rejeki ngga boleh ditolak, jadi Melin terima bengkoang pemberian Bu Siti.
Melihat bengkoang yang besar dan terlihat segar, Ayu ngajak rujakan sore-sore karena kebetulan dia baru metik mangga muda di dekat empangnya Pak Jaelani. Terus sisa belimbing sama nanas yang kemarin di beli Kinar juga masih ada. Jadi gas aja mereka rujakan daripada buah-buah itu ngga kemakan dengan alasan malas ngupas.
Hafiza, si gadis yang suka ngemil ada yang ngajak ngerujak langsung semangat 45. Dia langsung narik Yuri sama Abil yang lagi nonton televisi buat ikutan, awalnya Yuri males karena ada Melin. Tapi karena ngga mau temen-temennya curiga karena dia ngga slek sama Melin, dia ikut aja.
