Dia Datang Memancing Perasaan

412 61 80
                                    

"Yaaa namanya anak muda, wajar kalo labil urusan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaaa namanya anak muda, wajar kalo labil urusan cinta. Yang ngga wajar itu udah tua tapi hilal cinta belum muncul juga."

- Cahyono Gumelar, M.Psi. -

➖ KKN ➖



Maybe if you can see
What I feel through my bone
Every corner in me
There's your presence that grown

Maybe I nurture it more
By saying how I feel
But I did mean it before
I want you to the bone



Lantunan lagu terdengar merdu dinyanyikan dengan iringan Matilda si gitar kesayangan. Dinginnya hawa pagi tak menyurutkan semangat seorang DPL muda beserta 2 mahasiswanya  adu vokal di belakang posko. Seolah hamparan padi dan gerombolan Lele pakdhe Jaelani menjadi penonton setia suara merdu no kaleng-kaleng mereka.

"Ganti lagu lah pak." ujar si pemangku dan pemilik asli Matilda, anak Pak Basuki punya.

Sang DPL yang duduk di depan Ajis tersenyum sembali mengeratkan sarung yang membungkus tubuhnya. "Mau lagu apa?"

"Coba Jis lagunya band korea Enemhari. Judulnya Culametan." seru Saka sembari memperlihatkan cord lagu yang dia maksud kepada Ajis.

Ajis yang bingung dengan judul lagu yang dimaksud Saka, langsung mengambil ponsel milik pemuda itu.

"Anjir, Congratulation kali Ka!! Mana ada Culametan."

"Kan mirip-mirip dikit. Hehehe."

"Mirip pala lo belah ketupat!"

"Gimana pak mau cover lagu ini?" Saka menawari sang DPL si pemilik suara merdu bak emas, perak, berlian, titanium, uranium, seng untuk menyanyikan lagu pilihannya.

"Saya ngga tau lagunya. Kalian aja." jawab Pak Cahyo sambil tersenyum melihat kelakuan anak didiknya yang ternyata punya suara bagus.



Pagi pertama Pak Cahyo si dosen "masih" jomblo di posko pitulas diawali dengan mengadakan sesi gebrakan subuh untuk menunaikan ibadah Sholat Subuh berjamaah bersama pasukan tukang madhang. Kalo ngga ada gebrakan gini Cakra, Arsya, Arlan, Ajis, sama Abid bisa Sholat Subuh jam 9 pagi lagi.

Dengan menahan rasa kantuk tiada tara, mereka berhasil menunaikan ibadah Sholat Subuh berjamaah. Meskipun keadaan jamaahnya loyo, sholat sambil merem, nguap, garuk-garuk kepala, diem aja tau-tau nyaut 'Aamiiiiiin......' paling kenceng, sampe hampir nyusruk pas gerakan rukuk pun ada.

Selesai melaksanakan sholat, dosen Psikologi itu berniat mengajak pasukan madhangnya jalan-jalan santai mengelilingi desa. Itung-itung sambil olahraga pagi dan nikmatin hawa sejuk pedesaan buat refresh pikiran.

Apalagi sambil lihat sunrise. Kan lumayan jadi konten story WhatsApp pakek caption, "sunrise memang tak kalah indah dari sunset, namun sunrise kalah indah dengan kecantikan rupamu!"

KKN | SKZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang