Yang Harus Ditepati

339 44 75
                                    

"Dari awal aku sudah mengatakan dan kamu bilang siap membantu, salah kah aku jika sekarang menagih janjimu sekaligus hak ku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari awal aku sudah mengatakan dan kamu bilang siap membantu, salah kah aku jika sekarang menagih janjimu sekaligus hak ku?"

- Haikal ganteng anaknya Pak Kades -

➖ KKN ➖

Pagi menyambut, sang fajar menyingsing dari ufuk timur bersama hangat sinar yang dibawa. Dalam suasana pagi yang indah ditemani suara kicauan burung, udara sejuk, dan tetesan embun segar, dua sejoli anggota pasukan tukang madhang bawahan Pak Cahyo tengah melangkah pelan menyisiri asrinya jalanan pagi Desa Bangun Asih.


"Huaaaa, seger banget pagi ini!" ujar si gadis sembari merentangkan tangannya, membuat pemuda yang berjalan di sampingnya tersenyum.

"Seneng banget diajak keluar pagi?"

Si gadis menoleh ke arah si pemuda dengan senyum lebar. "Iya, soalnya jarang keluar pagi selain nongkrong di belakang posko. Jalan-jalan pagi kayak gini asik juga ternyata."

"Asik lah, nikmatin pagi di desa itu sama kayak refreshing Win."

"Bener sih Jun. Sumpek banget di kota, pagi-pagi udah ngecium asap motor."

"Nah makanya. Enakan hidup di desa segerrr!!"

Tentunya kalian masih ingat, Hari Senin jadwalnya Juno, Winda, dan Abil piket. Karena pasukan madhangnya Pak Cahyo kepengen sarapan nasi uduk, alhasil Juno dan Winda pergi beli nasi uduk di dekat balaidesa. Sementara Abil kebagian bersih-bersih posko setelah dipakek rapat sepertiga malam.

Sebenarnya Juno udah ngerencanain acara beli sarapan sama Winda dari jauh-jauh hari. Karena kebetulan hari ini mereka piket dan disetujui pasukan madhang yang lainnya jadi gas ajaaa. Padahal niat asli Juno itu "Beli nasi uduk berkedok pdkt tipis-tipis sama Winda". Ajaran siapa kayak gini? Ya jelas Abidzar Rajendra.

Saat perjalanan menuju ke tempat nasi uduk, Juno sengaja memperlambat langkah kakinya mengimbangi Winda yang berjalan sambil menikmati udara pagi khas pedesaan. Bagi Juno tidak ada pagi yang seindah ini selain melihat senyum cerah milik Windari.

Dengan cara yang sederhana, hanya mengajak membeli nasi uduk dengan jalan kaki Juno sudah berbunga-bunga hatinya. Dasar anak muda yang lagi jatuh cinta!


"Junio.."

Mendengar namanya dipanggil, pemuda itu mengarahkan pandangan ke Winda. "Kenapa Win?"

"Proker kamu udah beres?"

"Tinggal minggu depan aku bakal buka stand konsul di posyandu. Jadi nanti setelah beres timbangan sama imunisasi, ibu-ibu bisa konsultasi masalah gizi dan pola makan anak." papar Juno.

Winda mengangguk dengan jawaban pemuda berbehel itu. "Aku juga tinggal realisasiin acara edukasi menjaga kesehatan gigi. Tapi proposalnya masih mau dikirim hari ini ke sekolah sih."

KKN | SKZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang