Segelintir Cerita di Posyandu Desa

580 85 82
                                    

"Jangan pandang tampang polosnya, sekali ngacak-ngacakin hati damagenya ngga perlu tanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pandang tampang polosnya, sekali ngacak-ngacakin hati damagenya ngga perlu tanya"

- Nayaka Windari Ayudisa -


Minggu pertama awal kegiatan KKN bermula, sebagian dari anggota KKN 17 mulai bergerak merealisasikan prokernya. Seperti team divisi pendidikan desa yang mengunjungi SD di Desa Bangun Asih.

"RPP sama modul udah kalian susun dan siapin kan?" tanya Erin yang kelima kalinya.

Sejak divisi ini mau berangkat ke sekolah, ngga henti-hentinya Erin ngingetin RPP, modul, dan tetek bengeknya divisi pendidikan. Untungnya divisi ini anggotanya nurut alias ngga banyak bacot kayak divisi desa.

"Udah Rin semua aman" ujar Kia berusaha membuat Erin tenang.

Hari ini Erin yang nemani divisi pendidikan. Soalnya Pak Ketu lagi sibuk di balaidesa bareng divisi kesehatan. Jadilah peran Bu Waketu dibutuhkan anak pendidikan.

Tapi seperti biasa, Erin yang terkenal disiplin keteraturan terus ngingetin anak-anak pendidikan buat ngga nglupain satu hal atau pun bikin kesalahan di kunjungan mereka hari ini.

"Lama banget, padahal kita cuma mau nunjukin RPP sama netapin jam mengajar" keluh Abil.

Kelima mahasiswi KKN itu udah ada di kantor Kepsek sejak 30 menit lalu, nungguin kepala sekolah yang katanya masih ada rapat.

Tak lama muncul seorang laki-laki yang tergolong masih muda menghampiri mahasiswa KKN di ruang Kepsek. Kelima mahasiswi yang semulanya duduk pun mulai berdiri dan menyalimi Kepsek yang mereka kenal bernama Pak Suryahadi.

"Maaf ya saya lama" ujar Pak Suryahadi sembari menyalimi gadis-gadis itu.

"Ngga papa pak, kami maklum kalau bapak sibuk" jawab Melin dengan gaya bicara lembut khasnya.

Mendengar ucapan Melin, Pak Surya tersenyum dan ikut duduk di sofa ijo ruangannya, "Kalian ini anak-anak bimbingannya Pak Cahyo ya?" tanya Pak Surya dan dijawab anggukan oleh para mahasiswi KKN itu.

"Kok pas sekali, saya ini katingnya Pak Cahyo. Kita dulu 1 periode kabinet HIMA. Kebetulan dia jadi pembimbing lapangan di desa ini, jadinya ya bersyukur kalian dapat orang dalem hahahaha"

Kelima mahasiswa itu terkekeh, mereka paham dengan ucapan Pak Surya. 'Orang dalem', bisa jadi mereka ngga bakal dipersulit kan pas realisasi proker pendidikan nanti? Kan kalo kata Spongebob Squarepants kekuatan dari dalam.




Hanya butuh waktu 1 jam, urusan divisi pendidikan dan Bu Waketu selesai. Aslinya Pak Surya cuma liat RPP mereka sekilas sama nyuruh konsul jam bantu ngajar mereka ke wali kelas. Yang lama tuh nunggu Pak Kepsek-nya aja. Untung tadi Erin ngga muring-muring disana terus bilang Pak Kepsek-nya ngga disiplin.


"Eh mampir warung itu yuk? Sarapan dulu" ajak Abil saat mata gadis imut itu melihat warung nasi campur di depan SD.

Ajakan Abil mendapat respon baik dari yang lain. Hingga berakhir mereka mampir sarapan sebentar.

KKN | SKZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang