GIZHA 03 : Salah paham✓

6.4K 229 1
                                    

Happy Reading 🌸 💓


"Nah kamu sekarang hormat ke bendera sampai bel istirahat berbunyi baru hukuman kamu selesai!" perintah Pak Dodit dan langsung meninggalkan Gizha.

Dengan malas-malas Gizha hormat ke bendera walaupun peliharaan yang di dalam perutnya merengek untuk diberi makan, karena tadi pagi Gizha tidak sempat sarapan.

20 menit berlalu dan sebentar lagi bel istirahat berbunyi.

Kriiiinggg!!

Mendengar bel istirahat berbunyi, seketika mata Gizha berbinar dan melangkahkan kaki mungilnya menuju kantin. Saat Gizha berjalan dengan pandangan ke bawah, tiba-tiba ada seseorang yang menabrak bahunya dan membuatnya mendongak untuk melihat orang tersebut.

"Athalla," lirih Gizha

Sedangkan Athalla hanya menatapnya datar. "Kalo jalan jangan sambil nunduk." kata Athalla.

"Udahlah, Tha, biarin aja mungkin dia kecapean tadi kan dia habis dihukum," kekeh Ravel seperti mengejek.

'Dihukum? Kenapa Gizha dihukum,' batin Athalla

"Eh, Zha, kenapa lo bisa telat, semalem abis ngejalang sama siapa?" tanya Davin meremehkan.

"Gue bukan jalang," kata Gizha merespon.

"Hah? Lo bukan jalang? Terus itu bekas cupang siapa?" tanyanya lagi sambil menunjuk ke arah leher Gizha yang memang terdapat bercak keunguan.

"Bekas gigtan serangga dan bukan cupang, tolol!" ucap Gizha santai sambil bersedekap dada dan menyenderkan punggungnya di tembok.

"Ternyata jalang yang ada di depan gue ini berani bilang gue tolol, ya," ucap Davin hendak menampar Gizha.

"Udah, Vin, ini biar urusan gue, kalian duluan aja," titah Athalla

Tanpa aba-aba mereka mengangguk dan meninggalkan Gizha dan Athalla berdua, tetapi sebelum mereka pergi Davin sempat mengacungkan jari tengahnya kearah Gizha sedangkan Gizha hanya meliriknya sekilas.

Suara Athalla mengalihkan Gizha yg sedang mengelus-elus kukunya. "Bilang sama gue itu bekas serangga atau bekas cupang si cupu," Kata Athalla dengan wajah tanpa ekspresi.

Tentu saja Gizha tau si cupu yg dimaksud Athalla adalah Aldo.

"Kamu nggak percaya sama aku, ini bekas serangga, Tha," ucap Gizha membela dirinya.

"Tapi terserah kamu juga sih, kamu kan emang susah untuk percaya sama aku," lanjutnya tetap terlihat tenang

"Zha, semalem aku udah jemput kamu di cafe, tapi apa yang aku dapet, kamu pulang bareng si cupu itu," kata Athalla

"Salah siapa kelamaan, semalem aku udah nunggu kamu berjam-jam, hubungin kamu tapi nomor kamu nggak aktif, nolak semua taksi yang lewat cuma karena aku pengen pulang bareng kamu, bahkan hp aku juga sampai lowbat, Tha, kamu mikir nggak sih, Tha, aku perempuan jam sembilan malem masih di luar apa itu patut?" kata Gizha menahan air matanya yg hendak turun.

"Zha ...,"

"Kenapa di hubungan ini yang selalu salah aku sih, Tha, aku pengen banget kaya orang-orang di luaran sana yg cowoknya selalu ngalah dalam keadaan apapun, tapi itu nggak berlaku di aku, ya," ucapnya tertawa hambar. "Tapi kenapa kalo Tari yang salah selalu kamu yang berusaha ngalah, kamu mikir nggak sih, Tha, gimana perasaan aku di saat kamu selalu menomorduakan aku, yang pacar lo itu gue apa Tari, hah?" sentaknya tepat di depan wajah Athalla dan mengubah gaya bicaranya menjadi lo-gue.

"Zha aku...,"

Ucapan Athalla terpotong kala Gizha berlari jauh dari hadapan Athalla.

"GIZHA!" teriak Athalla hendak mengejar Gizha.

Satu tempat yang ada di pikirannya, roftoop.

Pintu roftoop terbuka dan terlihatlah Gizha yg sedang berdiri di pembatas roftoop.

Tanpa babibu Athalla mendekat dan memeluk Gizha dari belakang. Namun, dengan cepat Gizha memberontak tapi itu semua sia-sia karna tubuhnya tak sekuat Athalla.

"Zha, aku minta maaf," ucap Athalla dengan suara pelan.

"Pergi, Tha, aku mau sendiri," kata Gizha tetap memberontak.

"Nggak! Aku nggak mau, kamu laper, 'kan ya udah yok ke kantin bareng," ajak Athalla

Gizha membalikkan badannya untuk menghadap Athalla. "Yakin? Kamu mau semua orang tau hubungan kita? Untuk sekedar kenalin aku sebagai pacar kamu ke orang-orang aja kamu malu, kayak gitu mau ngajak aku makan di kantin, lupa, ya?" desisnya.

Athalla tertegun mendengar ucapan Gizha barusan, itu semua tidak benar, Athalla hanya ingin melindungi Gizha bukan karena ia malu untuk mengakui Gizha di depan semua orang.

"Bentar lagi paling bel, aku mau ke kelas," kata Gizha hendak meninggalkan Athalla namun dengan cepat Athalla memegang pergelangan tangannya.

"Bareng aja, ya?" ajak Athalla lembut

Karena ia tidak mau memperpanjang masalah ia pun mengangguk.

Di tengah koridor genggaman keduanya mengendur saat Athalla melihat Tari dari jarak jauh, ia berusaha mengikis jarak di antara dirinya dan Gizha. Gizha memperhatikan genggaman tangannya yang lepas.

"Karena di sana ada Tari kamu nggak mau gandeng aku?" batin Gizha memelas.

"Aku ke kelas, Sayang." kata Athalla. Di rasa situasi lumayan sepi, Athalla mengelus pucuk rambut Gizha dengan gemas.

"Nanti pulang sekolah aku tunggu kamu di gerbang, ya."

***

Kriiingg!

Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa siswi SMA Wismagama berbondong bondong untuk segera pulang begitupun dengan Gizha yg keluar kelas bersama Tari.

"Tar, lo sekarang di jemput nggak?" tanya Gizha

"Kata supir gue dia nggak bisa jemput, Zha," jawab Tari sambil mengerucutkan bibirnya

"Ya udah kita bareng aja, eh iya gue lupa udah lama banget nih gue nggak makan cilok bareng lo, gimana kalo kita beli ciloknya mang Agus?" ajak Gizha

"Eh iya, ya, ya udah ayok,"

Sebelum mereka melangkah pergi tiba-tiba ada seseorang yg memanggil Gizha.

"Zha?" panggil Athalla.

Keduanya pun sama-sama menoleh.

"Athalla," lirih Gizha.

Belum sempat Athalla mendekat kearahnya, dengan cepat Gizha berlari dan menarik tangan Tari

"GIZHA!" teriak Athalla lagi

"Zha, sakit tolol! Lo kalo ada masalah di omong baik-baik deh!" pekik Tari berusaha melepaskan cekalan Gizha. Lalu Gizha pun berhenti dan melepaskan cekalannya

"Gue cuman lagi nggak mau ketemu dia, Tar," kata Gizha sembari mengatur pernapasannya.

"Ya seenggaknya lo temuin dia dulu walaupun cuman sebentar, ini malah lari-lari nggak jelas, lo nggak lihat tuh tempat yg biasanya mang Agus magang udah kelewat, terus gimana kita mau ciloknya, Zha," cerocos Tari

"Huh... yaudah sih nggak usah bawel," ucap Gizha berusaha mengatur nafasnya. "Masih ada lain hari, mending larian lagi, yuk!"

"Nggak ah, gue ...," Belum selesai Tari bicara, Gizha sudah lebih dulu menarik tangan Tari dan mengajaknya berlari.

"Goblok ya, Zha!"

BERSAMBUNG



See you next chapter👋👋

Jangan lupa follow, vote and komennya ya😘

GIZHA NAZELLA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang