GIZHA 60 : mencari kesempatan lagi

4.3K 110 0
                                    

Happy Reading 💓💓


Atlas menatap sebal kearah Carla yang sedang menunduk sambil memainkan ponselnya. Ia menggerutu kesal, seharusnya kini dirinya sudah dirumah dan menikmati masakan bik Ira. Tapi, karena gadis menyebalkan seperti Carla ia harus menundanya.

"Dasar!" Desis Atlas pelan yang jelas masih didengar Carla

"Ngomong apa lo tadi?!" Ketus Carla menatap nyalang Atlas

"Nggak, tadi ada kodok ketabrak pesawat." Jawab Atlas ngawur

Carla memberengut sebal setelah menerima pesan dari mang Agus. Katanya, mang Agus tidak bisa menjemputnya karena ban mobilnya harus diganti bagian dalam dan luar, dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Ck, mang Agus nggak bisa jemput, udah lah At lo aja yang anter gue pulang," ketus Carla menatap atlas

Atlas menatap Carla sinis, sia-sia dirinya menunggu akhirnya tetap dia yang akan mengantarkan Carla pulang.

"Yaudah ayok cepet, nggak tau gue laper apa," jawab Atlas tak kalah sinis

Belum sempat Carla naik ke motor, tiba-tiba sebuah motor sport berhenti tepat didepan mereka.

Pria itu membuka kaca helmnya yang menutupi matanya, Carla menatap malas, ia sudah tau siapa laki-laki dibalik helmnya itu.

"La, sama gue aja, gimana?" Tawarnya tanpa membuka helmnya

Carla mengacuhkan pria tersebut, ia menaiki motor Atlas dan menyuruhnya agar cepat meninggalkan tempat ini. "Cepet At," titahnya

Ravel membuka helmnya dan mengadang motor Atlas, "sama gue aja ya, La? Gue janji nggak akan macem-macem, gue cuman mau ngomong sebentar aja, mau ya?" Tanyanya hati-hati

Atlas sempat terkejut melihat pria yang ia ketahui sedang mendekam di penjara kini berada tepat didepannya, "ngapain sih, lo. Kalo Carla nggak mau nggak usah dipaksa." Ketusnya dan menjalankan motornya

Ravel menatap kepergian Atlas dan Carla dengan sendu, entah mengapa hatinya merasa panas melihat pemandangan barusan. Baginya, yang boleh membonceng Carla hanyalah dirinya.

"Carla berubah karena kelakuan gue, andai dari awal gue bisa menampik kalo gue udah bener-bener nggak ada rasa lagi sama Gizha dan berani ngelawan ucapan papah, ini semua nggak akan terjadi." Gumamnya

Ravel kembali menaiki motornya dan meninggalkan kawasan yang masih satu kawasan dengan Sekolahnya.

Motor Atlas berhenti tepat di depan gerbang rumah Carla, Carla turun dan mengucapkan terima kasih kepada Atlas. "Makasih." Ucapnya ketus

"Caelah nenek lampir, nggak ikhlas banget ngomongnya." Cibir Atlas

Carla memutar bola matanya malas, kemudian ia menghela napasnya pelan, "yaudah, makasih ya Atlas." Ucapnya sok manis dan langsung melenggang masuk

Atlas geleng-geleng kepala sendiri setelah Carla masuk kedalam rumah, kemudian ia kembali menyalakan mesinnya dan meninggalkan area rumah Carla.

******

Hari berganti hari, sudah lima hari ini Athalla selalu berusaha mendekati Gizha. Namun, gadis itu belum sedikitpun meresponnya. Seperti saat ini, Gizha dan Carla sedang mengisi perutnya di kantin dan ditemani  Athalla beserta kawan-kawannya, termasuk Davin yang sedang memantau pergerakan Athalla.

"Zha, nanti pulang sama aku, ya?" Tawarnya lagi, entah sudah berapa kali Athalla menawarkan hal yang sama.

Kali ini Gizha menatapnya jengah, "ck, kalo gue nggak mau nggak usah maksa!" Ketusnya

GIZHA NAZELLA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang