Happy reading♡
_____________
Gizha tengah terbaring lemas di brankar rumah sakit dengan ditemani Atlas yang setia menggenggam tangan kirinya.
Atlas menatap lekat wajah gadis yang sangat ia sukai sejak SMP ini dengan intens. "Zha, Lo kenapa sih?, Siapa yang nyelakain Lo kaya gini?,"
Ia melepaskan genggamannya dan mengepal kuat menahan emosi. "Pasti ini ada hubungannya sama pacar Lo kan zha?," Tanyanya pada Gizha yang masih setia memejamkan matanya.
"Oh ayolah zha sadar, yang benar-benar cinta sama Lo itu gue, bukan Abang gue," tangannya bergerak mengelus kening Gizha yang terdapat perban
Ceritanya panjang mengapa Gizha berada di rumah sakit, dan berakhir lah Atlas yang menemukan Gizha yang tak sadarkan diri dengan badannya yang terdapat luka.
Atlas berniat tidak ingin memberi tahu kepada siapapun tentang keadaan Gizha terutama tari dan Athalla.
Tanpa sepengetahuan atlas terdapat pria yang mengintip keduanya dicelah-celah pintu. "Maaf udah bikin Lo terluka zha,"
*****
Gizha mengerjabkan matanya berkali-kali, ia merasa asing dengan ruangan ini dan aromanya pun seperti obat, merasa ada yang berat ditangannya Gizha menoleh dan mendapati Atlas yang tengah tertidur.Gizha melongo bingung, dengan segera ia membangunkan Atlas. "At, kenapa gue ada disini?," Gizha terus menggoyangkan kepala Atlas hingga ia tersadar.
"Zha, Lo udah sadar, ada yang sakit?,"
Gizha menggeleng, "ngga ada tapi kenapa gue bisa ada dirumah sakit, ini juga kenapa kepala gue diperban, tangan di infus," gerutunya kesal.
Atlas mengendikkan bahunya acuh, "gue Dateng ke kontrakan Lo buat ngasih seblak yang gue beli, ngga taunya Lo lagi sekarat ya gue bawa Lo kesini lah, dan lo ngga inget apa-apa kenapa lo bisa gini?,"
Gizha mengingat kejadian semalam, dimana pria bertopeng itu menyerangnya. "G-gue inget At,"
Atlas yang sedang memakan buah jeruk itu langsung menoleh cepat, "siapa?,"
'gue ceritain aja kali ya,' batinnya
"Jadi gini...."
Brak
Pintu terbuka pria itu langsung mendekat ke arah Gizha sedangkan Gizha terus mundur dan menangis.
"Lo mau apa?, Kenapa Lo selalu ganggu gue hiks.."
Pria itu hanya diam sambil memainkan tongkat yang dipegangnya.
Pria itu semakin mendekat dan mencoba menyentuh Gizha namun dengan cepat Gizha menepisnya.
"Gue mohon jangan macem-macem sama gue, kita ngga kenal dan gue ngga pernah punya musuh, tolong jangan ganggu gue lagi,"
"Shutt,,diem sayang gue ngga akan macem-macem kalo Lo nurut," dia semakin bergerak maju sedangkan Gizha sudah berada dipojok tembok.
Pria itu menyelipkan rambut Gizha kebelakang telinga dan berkata, "gue cinta Lo zha, kenapa Lo malah milih cowok bajingan itu hah?!." Bentaknya dan mencengkeram pipi Gizha.
"Gue ngga tau Lo itu siapa?, Pliss ini sakit hiks," ringisnya menahan tangan pria itu, hingga tanpa sadar pipinya mengeluarkan sedikit darah.
Pria itu melepaskan cengkramannya pada pipi Gizha. "Ada satu hal yang ngebuat gue bener-bener bingung sama hati gue, gue cinta Lo tapi gue juga benci sama keluarga Lo," suaranya terdengar pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
GIZHA NAZELLA [REVISI]
Roman pour Adolescents"kamu mikir nggak sih, gimana sakitnya hati aku di saat kamu lebih mengutamakan sahabat aku?" *** Gizha Nazella dan Athalla Putra Malveron sudah menjalin hubungan selama satu tahun lamanya tapi sedikit demi sedikit hu...