Happy Reading ◉‿◉
__________
"Apaansih mana mungkin juga gue sakitin sahabat gue sendiri, aneh Lo!" Ujarnya marah kemudian ia meletakkan beberapa yang dimeja dan meninggalkan Atlas yang tersenyum smirk."Lo kira gue ngga tau?" Gumamnya
Netranya kini kembali memperhatikan dua insan yang sedang asik bercengkrama, kemudian ia tersenyum kecut menatap tangan Athalla yang merangkul pundak Gizha. "Andai yang ada diposisi Lo gue bang, nggak akan sedikit pun gue nyakitin Gizha," batinnya
Gizha dan Athalla yang sedang menyantap pesanannya mendongak menatap keberadaan Tari yang tiba-tiba duduk didepannya. "Coba kalo mau duduk pake aba-aba kek, ngagetin aja deh."
Tari hanya cengengesan mendengar ucapan Gizha, netranya beralih menatap Athalla yang diam saja sambil menyantap pesanannya. "Tha, malem ini bisa temenin gue nggak?, Mama sama papa mau pergi, bisa ya?"
Tari kembali menatap Gizha. "Zha, boleh ya gue pinjem Athalla buat nemenin gue malem ini?"
"Bisa." Kata Athalla cepat, tidak memberi sela untuk Gizha menjawab pertanyaan tari.
Gizha menatap Athalla datar, "kan kamu belum tau jawaban aku tha, udah langsung setuju aja." Gerutunya
"Ya emang kenapa harus minta ijin dulu sama kamu, kan udah biasa juga," katanya acuh
Gizha mengangkat bahunya acuh. "Iya in deh,"
"Seharusnya kalo mau minta temenin kan ke gue tar, ini malah ke cowok gue," batinnya
"Lo bisa diem ngga sih pel, kalo mau nyanyi-nyanyi di lapangan aja sana, ganggu orang makan aja deh."
Mendengar perdebatan antara Ravel dan Carla membuat Gizha, Athalla, dan Tari menatapnya kepo
Ravel yang tidak terima namanya diubah pun menoyor kepala Carla. "Pel pel nama gue Ravelino Karvalans idola nomer satu di wismagama, enak aja asal ganti nama orang, gue santet juga bapak Lo."
Carla mengangkat garpunya didepan mata Ravel. "Sebelum Lo santet bapak gue, mata Lo duluan yang bakal gue colok, dasar caplang!"
Ravel mendengus kesal, menyugar rambutnya, dan membuka kancing atas seragamnya. "Dasar cewek childish, gue cipok juga Lo lama-lama."
Carla tersenyum smirk, dan mengangkat alisnya. "Yaudah nih kalo berani," katanya sambil memonyongkan bibirnya
Ravel mengangguk-angguk seraya tersenyum, saat wajahnya semakin mendekat ke wajah Carla, dengan spontan Carla menampar wajahnya.
"OOAASUUU CEWEK BANGSAT," umpatnya mengelus wajah manisnya
Seisi kantin termasuk ibu kantin pun tertawa melihat adegan barusan. "Makanya vel jangan macem-macem sama cewek childish, kena kampleng juga kan Lo." Celetuk Galang tiba-tiba
Sedangkan tersangkanya hanya meliriknya sinis dan tetap slay memainkan kukunya.
Kriiiiinggg
Gizha maju menarik tangan Carla untuk kembali ke kelas, Carla menjulurkan lidahnya dan ibu jarinya membuat simbol Cemen "👎" ke Ravel
Ravel tak terima, ia menunjuk Carla. "LIAT AJA LO KUNTILANAK, GUE SUMPAHIN LO BUCIN SAMA GUE." teriaknya melihat Carla yg berjalan menjauhinya
Carla yang keberadaannya lumayan jauh dari kantin pun membalikkan tubuhnya. "GUE SUMPAHIN LO YANG BAKALAN BUCIN AKUT KE GUE, DASAR COWOK CAPLANG!!" teriaknya
Davin maju selangkah mensejajarkan tubuhnya dengan Ravel, dan menyenggol pelan bahunya. "Hati-hati vel karma itu ada Lo." Ujarnya kemudian meninggalkan temannya yang menggeram marah

KAMU SEDANG MEMBACA
GIZHA NAZELLA [REVISI]
Novela Juvenil"kamu mikir nggak sih, gimana sakitnya hati aku di saat kamu lebih mengutamakan sahabat aku?" *** Gizha Nazella dan Athalla Putra Malveron sudah menjalin hubungan selama satu tahun lamanya tapi sedikit demi sedikit hu...