14. Facts revealed

5.3K 571 63
                                    

Baekhyun menatap semua para anggota phoenix yang berada di hadapannya itu dengan takut. Sementara mereka semua terdiam tanpa berkata.

Benar, apa yang dokter katakan tadi, akan menjadi sebuah momok ketakutan bagi baekhyun. Hal yang tidak pernah bisa ia sangka.

Semua terdiam ketika dokter bername tag 'Nam il hyun' itu menampakkan ekspresi terkejut. Kemudian tatapannya beralih pada baekhyun yang juga tengah dilanda gelisah.

"Apa tuan baekhyun adalah seorang carrier?" Seketika membuat baekhyun mendongak dengan ekspresi terkejutnya.

"Apa maksudmu?!" Chanyeol berucap penuh amarah.

"Tuan baekhyun hamil."

Seakan disambar petir di siang hari, baekhyun membeku mendengar ujaran dokter nam. Kepalanya dibuat menunduk. Kali ini ia tak berani menatap anggota phoenix, Apalagi father.

"Usia kandungannya memasuki minggu ketiga. Masa yang sangat rentan bagi si jabang bayi dan tuan baekhyun. Di mohon untuk tidak membuatnya banyak pikiran karena itu juga bisa mempengaruhi kehamilannya." Dokter nam menjelaskan.

"Anda bisa memeriksa keadaan tuan baekhyun sendiri di rumah sakit."

Setelah cukup menjelaskan, akhirnya dokter nam pamit untuk mengundurkan diri.

Dan disini lah mereka semua. Terdiam dan terlarut dalam pikirannya masing-masing.

"M-maafkan aku.."

"A-aku minta maa-"

"CUKUP! HENTIKAN! AKU MUAK!!"

Teriakan itu cukup membungkam baekhyun. Si mungil meringsut takut. Chanyeol menatapnya dengan tajam. Baekhyun tau kalau chanyeol kecewa padanya. Ini salahnya, bagaimana bisa ia tak tau dari awal jika ia adalah seorang carrier, baekhyun tak tau bagaimana kesehatan tubuhnya.

Lagi dan lagi, baekhyun memberikan pesakitan pada dirinya sendiri.

Chanyeol keluar dari kamar baekhyun. Disusul dengan para anggota phoenix menyisakan krystal dan luhan yang masih berdiri disana.

"Maaf.." nafasnya tercekat manakala mengucap permintaan maaf itu.

Luhan pergi dan disusul oleh krystal yang berlalu meninggalkan baekhyun. Menyisakan baekhyun yang ditemani keheningan.

Pintu tertutup dengan keras. Baekhyun menghela nafasnya, telapak tangannya diajak menapak pada perut ratanya. Mengelus dengan pelan seraya tersenyum kecil.

"Hai, maafkan ibu ya?"

Haruskah ia menggugurkannya? Tapi baekhyun tidak bisa melakukan itu. Walau bagaimana pun, gumpalan daging yang ada di rahimnya itu adalah anaknya. Darah dagingnya. Tak sampai hati jika baekhyun berani menggugurkannya.

"Maaf.. ibu tidak bisa berjanji untuk selalu menjagamu.." nafasnya tercekat. Ia tak menyangka jika kehidupannya bisa berubah seperti ini.

Baekhyun baru saja merasakan bagaimana di anggap. Lalu, apakah takdir merebut hal itu? Sebegitu jahatnya kah takdir padanya?

Isakan lirihnya terdengar. Dan hanya bisa baekhyun sendiri yang mendengar. Apapun itu, baekhyun selalu berdoa untuk kebahagiaannya dan juga gumpalan daging yang kelak akan menjadi anaknya.

"Ibu akan menjagamu sebisa mungkin ya? Maafkan ibu.."

Dan baekhyun sudah tau, apa yang akan terjadi setelah ini. Hidupnya akan kembali seperti dulu. Ia mencoba untuk menguatkan diri, menahan untuk tidak stress dan melukai jabang bayinya. Untuk kali ini ia ragu bisa melewati masa kehamilan sendiri. Ya sendiri. Tidak ada siapapun yang akan membantu baekhyun melewati masa sulitnya setelah ini.

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang