bonus chapter 2 [LAST CHAP]

6.6K 407 90
                                    

17 tahun kemudian...

"1,"

"2,"

"3,"

"TEMBAK!"

Teriakan itu disusul dengan suara timah panas yang mengenai papan target di hadapannya.

"Kerja bagus, jae.."

Lelaki yang dipanggil jae itu tersenyum pada tao.

"Apa skill tembak ku meningkat paman?"

"Kerja bagus jaewon, itu bagus.."

Jaewon yang dipuji pun tersenyum manis kearah tao.

Park jaewon kini sudah tumbuh menjadi lelaki yang pintar. Ketampanannya sangat menurun dari chanyeol, persis seperti chanyeol. Dan jaewon dari umur 8 tahun, dirinya sudah mulai diajarkan untuk menjadi lelaki kuat. Dirinya banyak diajarkan oleh para mafioso phoenix yang lainnya. Entah tentang pertanggung jawaban, kedisplinan, sopan dan juga pemberani. Jaewon sendiri menerima itu tanpa mau mengeluh. Toh, semua itu akan berguna untuknya nanti.

Dari dirinya yang masih berumur 8 tahun hingga sekarang, jaewon berhasil menguasa banyak teknik dan skill yang dibagikan pada tao, kai, mark, taeyong, lay, dan juga sehun. Sehun sendiri ketika akhir pekan, dirinya sendiri yang akan mengajarkan semua pada putranya tersebut. Jaewon diberikan senjata api ketika berumur 15 tahun. Saat itu pula, jaewon diajarkan untuk menembak. Sampai sekarang, jaewon masih belajar untuk lebih baik lagi. Dengan sikapnya, wajahnya, postur tubuh yang tidak jauh dari chanyeol. Para anggota phoenix merasa ada jiwa pemimpinnya tersebut yang berada dalam diri jaewon.

Kini umurnya 17 tahun. Masa remajanya di isi dengan belajar menembak, berkuda, olahraga dan yang lainnya. Walaupun begitu, jaewon tidak melupakan bagaimana sekolahnya. Selama tiga tahun di sekolah menengah pertama, tiga tahun berturut-turut menjadi juara 1, dan ketika graduation tiba, jaewon di nobatkan sebagai murid terbaik selama tiga tahun tersebut. Dan pencapaian tersebut disambut bahagia oleh luhan, sehun dan juga yang lainnya. Sampai sekarang jaewon masih mempertahankan hal tersebut. Dan rencananya dirinya ingin melanjutkan pendidikkannya ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi dirinya masih ragu.

"Istirahatlah, nanti sore kau dan ayahmu belajar berkuda lagi bukan?" Ucap tao.

"Paman benar, baiklah aku akan naik dan membersihkan diriku.."

"... terima kasih paman untuk hari ini,"

Tao mengangguk. Membiarkan jaewon yang melenggang pergi dan masuk kedalam mansion. Entahlah, jaewon itu seperti chanyeol, sikapnya juga sama. Bahkan luhan sendiri merasa jaewon tak ada miripnya dengan baekhyun. Namun mereka baru menyadari satu, jaewon selalu mengucap 'terima kasih' pada siapapun yang dimintai tolongnya. Dan hal itu sama seperti sikap baekhyun. 

"Semoga kau menjadi anak yang sukses kedepannya, jaewon.." doa tao untuk jaewon.

o0o

"Bibi ahn?" Panggil jaewon.

"Iya?"

"Bibi, bisa tolong buatkan aku teh hangat? Atau teh kesukaan ayah.."

Bibi ahn tertegun. Jaewon memanggil sehun bukan dengan sebutan 'ayah' tetapi dengan sebutan 'daddy'. Setau bibi ahn, jaewon memanggil 'ayah' itu ditujukan pada chanyeol. Ah, mungkinkah jaewon merindukan chanyeol?

"Chamomile tea, jae mau?" Tanya bibi ahn.

Remaja berusia 17 tahun tersebut tampak berpikir. Menimang-nimang, menginginkan teh tersebut atau tidak.

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang