25. restrained anger

5.9K 556 205
                                    

Sebenarnya, masih ada banyak hal yang ingin chanyeol katakan pada baekhyun. Tetapi yang ingin diajak bicara sudah pergi terlebih dahulu tanpa pamitnya.

Seakan tuhan mendengar doanya. Baekhyun kini ada di hadapannya. Ia masih sama. Si mungil memberikan senyum kecil untuk chanyeol. Tetapi senyum itu luntur, tergantikan oleh cebikan bibir yang menurut chanyeol menggemaskan.

Baekhyun mendekati chanyeol dengan tertatih-tatih dan dengan senyuman yang tersemat di wajah ayunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun mendekati chanyeol dengan tertatih-tatih dan dengan senyuman yang tersemat di wajah ayunya itu. Ketika sampai berada di hadapan chanyeol. Chanyeol melihat ada banyak sekali beban di manik sabitnya. Kosong, seakan pemiliknya sudah tak memiliki gairah untuk hidup lagi. Hampa dan juga sayu.

"Kau bajingan keparat yang brengsek.." ucap pemuda mungil itu dengan tangannya yang memukul-mukul pelan dada chanyeol. Sabit itu berkaca-kaca ketika melihatnya.

"Sialnya aku sangat mencintaimu.." lanjut baekhyun.

"Kau bertingkah tidak pasti, father. Aku sendiri bingung dengan sikapmu."

Disini, chanyeol membiarkan baekhyun berbicara dan menghinanya. Ia membiarkan semua itu. Tak apa. Asalkan baekhyun masih mau menatapnya. Setelah itu baekhyun terdiam. Kini saat nya chanyeol yang menyuarakan hatinya.

"Hei?" Panggilnya.

"Kau menyesal?"

Baekhyun terdiam seribu bahasa mendengar hal itu. Dalam hatinya ia memberontak untuk tidak menjawab hal yang sangat bertolak belakang baginya.

"Kau menyesal, bertahan denganku?"

Baekhyun menatap manik phoenix itu. Maniknya yang berkilau itu selalu membuat baekhyun tunduk padanya. Tapi tidak untuk hari ini.

"Ya,"

"Aku menyesal karena memilih bertahan denganmu. Aku menyesali semua yang pernah aku korbankan dan aku lakukan bersamamu!"

"Tetapi aku tidak akan menyalahkanmu.. karena aku juga bersalah. Karena memang dari awal aku berpikir hubungan kita tidak akan berhasil. Apa yang aku perjuangkan padamu hanya akan sia-sia saja..."

Baekhyun menjeda ucapannya.

"... aku yang bodoh karena mengharapkan cintamu yang jelas-jelas itu tidak akan pernah bisa kau berikan padaku secara cuma-cuma,"

Chanyeok tetap diam. Menatap iris sabit itu yang kapan saja akan siap untuk menjatuhkan air mata disana.

"Father pernah bilang padaku, pilihan ada ditanganku.."

"Dan aku memilih untuk... menyerah."

Satu kata itu berhasil menghentak kuat hati chanyeol. Tidak, tidak. Batinnya menjerit tak terima.

"Maaf father. aku menyerah untuk mempertahankanmu," baekhyun menundukkan kepalanya.

"Jadi, biarkan aku pergi untuk menata kembali hidupku.. aku berjanji akan kembali kesini untuk menebus kesalahanku. Nanti, setelah semua selesai."

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang