37. Epilog

5.3K 350 80
                                    

"Terima kasih karena telah datang hari ini, dalam upacara penghormatan terakhir untuk pemimpin kita." Ucap suho.

Acara pemakaman baekhyun dan chanyeol baru selesai beberapa menit lalu. Para anggita phoenix yang lain sudah membubarkan diri. Tinggal para anggota inti saja yang masih berada disana.

Luhan menatap gundukan tanah tersebut dengan nanar. Dalam hati, dirinya merasa sesal karena apa yang telah dilakukannya ketika keduanya masih berada didunia. Namun mau bagaimana lagi? Takdir mereka seperti itu. Mau tidak mau semua harus menerimanya.

"Siapa yang akan menjadi pengganti mu? Kau gila!" Desis luhan.

Untuk perusahaan yang chanyeol bangun, suho yang mengambil alihnya. Tetapi tidak untuk kedudukan phoenix. Suho rasa itu terlalu beresiko baginya. Bagaimana dengan yixing? Tidak. Yixing berfokus pada phoenix di california. Dan suho merasa jika phoenix harus menunggu kedua jagoan kecil baekhyun tumbuh dan mengambil alih kedudukan ayahnya semula.

Atas semua yang pernah chanyeol berikan, entah itu sebuah ilmu, barang dan juga jiwa. Anggota phoenix tidak akan melupakan jasa besar chanyeol pada mereka. Jika bukan karena chanyeol, luhan tidak akan menjadi seorang peretas handal yang membela kebenaran, jika bukan karena chanyeol, sehun, kai, tidak akan menjadi seorang snipper handal yang gesit, jika bukan karena chanyeol, tao tidak akan membangun sebuah bar mewah yang tersebar di seoul ataupun dunia, dan jika bukan karena chanyeol, joohyun, yerim, seulgi, dan sooyoung, tidak bisa mendirikan sebuah butik yang sukses dibawah naungan chanyeol. Jika bukan karena chanyeol, kyungsoo tidak akan memiliki sebuah restoran bintang lima yang sukses sekarang. Untuk krystal, wanita yang sudah menghabiskan hidupnya selama 10 tahun di phoenix itu mengundurkan diri dan memilih keluar. Krystal sudah menemukan jalan hidupnya sendiri. Dan juga setelah chanyeol dinyatakan meninggal, krystal merasa malu pada dirinya sendiri karena telah mengkhianati lelaki yang bersamanya dalam suka maupun duka. Padahal jika dipikir, karena chanyeol pula, krystal mendapat bagian di california bersama yixing, jongdae dan minseok.

Suho mendekati gundukan tanah tersebut dan berjongkok.

"Terima kasih untuk semua yang kau berikan pada kami. Dan terima kasih telah mengajarkan kami tentang, tanggung jawab, kesabaran, kebahagiaan, kewaspadaan, keahlian kami, disiplin dan juga telaten," ucap suho sembari mengelus pusara yang bertuliskan nama sang leader phoenix.

"Jika bukan karena jasamu, kami tidak akan pernah menjadi seperti ini.."

"Jadi kami memohon padamu untuk tenang disana. Berbahagialah bersama baekhyun disana," lirihnya.

"Atas apa yang pernah kau amanatkan pada kami, kami akan menjalankan semua itu secara menyeluruh. Tentang sumbangan panti asuhan, pembangunan rumah sakit baru, dan yang belum sempat kau lakukan dulu, kami akan melakukannya atas namamu,"

"Bahagia disana chanyeol, kami akan merindukanmu sepanjang hidup kami.."

Suho menunduk. Mengusap air mata yang merembes pada pipinya dan berdiri. Memilih untuk mundur beberapa langkah dan melakukan penghormatan terakhir untuk pemimpinnya dan juga untuk kekasih hati leader phoenix tersebut.

Setelah selesai, mereka mulai pergi darisana satu persatu. Meninggalkan tempat dikebumikannya park chanyeol dan byun baekhyun.

o0o

"Bagaimana? Jiwon tidak bisa berhenti menangis dari tadi?" Kyungsoo yang bolak-balik menenangkan jiwon yang sedari tadi menangis itu.

"Berikan dia susu," ucap luhan. Luhan sendiri merasa bingung. Bagaimana agar membuat jiwon tenang? Karena ketika mereka pulang dari pemakaman chanyeol dan baekhyun, bibi gong selaku wanita yang menjaga jagoan kecil phoenix itu mengeluh pada kyungsoo dan suho bahwa jiwon sedati tadi tidak berhenti menangis.

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang