"Apakah aku boleh menyerah?"
Apakah ia akan menyerah?
Haruskah saat ini?"Apa yang kau bicarakan?"
"Hyung.. aku lelah.."
Suho tertegun dengan ucapan baekhyun. Selelah apapun lelaki cantik itu, ia tidak akan menyuarakan kelelahannya. Tidak pernah memberitahu bagaimana lelahnya entah batinnya ataupun fisiknya. Dan bagi suho, hanya orang-orang yang hebat yang bisa bertahan sampai sini.
Suho tau jika baekhyun sudah lelah dengan semuannya. Suho sangat tau itu. Apalagi pada masa kehamilannya, tekanan yang didapat dari chanyeol dan juga kandungannya. Hal itu mempengaruhi batin baekhyun.
"Bertahan sedikit lagi ya?"
Baekhyun menggeleng ribut.
"Tidak, tidak. Cukup. Aku tidak mau.. aku ingin menyerah hyung, aku lelah dengan semuanya. Entah batinku ataupun fisikku.. tidak, tidak mau.."
"Bahkan menyerah untuk anakmu?" Tanya suho tenang.
"Ak-aku bukan ibu yang baik untuknya," seraya menatap perut buncitnya itu.
"Aku tidak memberikan cukup nutrisi yang sehat untuknya, tidak meminum susu kehamilan, aku tidak tau pantangan-pantangan bagi seseorang yang hamil, aku tidak menuruti apa yang dimau olehnya, Aku pun tidak memeriksakannya semenjak dokter nam menyatakan jika aku hamil.."
"Lalu aku harus bagaimana? Chanyeol pun tidak menganggap anak ini. Jika disuruh untuk merawatnya sendiri aku tidak sanggup, hyung. Sudah cukup." Baekhyun berucap lirih.
Lalu suho mendekat pada baekhyun dan mengelus bahu sempit itu yang bergetar.
"Aku tau, aku tau. Aku tau kau menderita baekhyun. tapi jika chanyeol tak menganggapnya, apakah kau juga tidak akan menganggapnya sebagai anakmu?"
"Dengarkan aku, bayimu tidak berdosa. Jikalau kau mengugurkannya ataupun tak menganggapnya, ketahuilah selama hidupmu kau tidak akan bisa hidup tenang.."
"...hyung,"
"Aku percaya padamu jika kau bisa merawatnya, Ada aku. Mungkin saja aku bisa membantumu.."
"Tidak. Hyung sering pergi ke california untuk menjalankan bisnis gelap phoenix disana. Tentunya akan jarang berada di mansion."
"Baekhyun? Selagi ada disini, kau bisa bercerita padaku.." suho mengalihkan pembicaraan. Suho tau kalau baekhyun membutuhkan seseorang yang mau mendengar semua keluh kesahnya. Dan itulah alasan kenapa suho berada disini.
Kedua iris sabit itu mulai berkaca-kaca. Suho tau di dalam iris sabit yang mampu memikat semua orang itu memiliki banyak beban. Sorotnya yang kosong menandakan semuanya.
Baekhyun balik menatap suho yang berada disampingnya. Karena dari awal baekhyun duduk di pasir, mengharuskan suho ikut-ikutan duduk dipasir pantai itu.
"Aku akan mendengarkan semuanya.." seakan tau arti tatapan itu, suho mengangguk dan tersenyum.
Detik berikutnya baekhyun memeluknya dan menangis keras. Seolah ia menumpahkan semuanya lewat tangisan yang keras itu. Kawasan pantai sudah sepi. Tidak ada yang berada disana selain kedua anak adam itu. Dan baekhyun bisa bebas untuk menangis dan berteriak.
Deburan ombak itu seakan ingin menyembunyikan bagaimana tangisan itu meluruh. Bagaimana percikan air itu mengenai kaki kecil baekhyun.
"Hyung..."
Suho mengelus bahu sempit yang naik turun itu dengan lembut. Tak ayal jika hal itu membuat sang empu mengeraskan tangisannya.
Sedari awal tentang kehamilan baekhyun, suho tau bagaimana tertekannya anak itu. Ketika awal bulan seseorang hamil membutuhkan penjagaan dan butuh ditemani. Tapi tidak dengan baekhyun. Lelaki cantik itu melakukan semuanya sendiri. Memang suho beberapa bulan ini tengah mengurus bisnis yang berada di california membuatnya susah untuk mengawasi si mungil. Namun, krystal menangis tersedu-sedu ketika melaporkan bagaimana baekhyun kepada suho saat disana. Dari itu, suho mengerti dan paham bagaimana kondisi baekhyun. Dan yang suho khawatirkan adalah psikis lelaki mungil itu kembali terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]
Fanfic[END] [MAFIA STORY] [CHANBAEK] [BXB] Sejak awal, baekhyun sepakat bahwa ia mengabdi pada sang father hingga ajal menjemputnya. Tentunya ia sepakat dengan semua konsekuensi yang ada didalamnya. "Kau jalangku! Masuk kamar dan lakukan tugasmu!" [WARN⚠...