18. Make peace with the situation + byun baekhyun's complaints
****Fajar telah menyingsing di ufuk timur sana. Baekhyun terbangun kala itu, dengan perut yang keroncongan. Ia bangkit dari tidurnya dan mengucek kedua matanya.
Melihat dari pintu kaca itu, sinar matahari yang hangat menembus jiwanya, mengantarkan sebuah kehangatan yang nyata baginya. Senyum terukir pagi itu. Mengelus sayang perutnya, tak lupa pun menyapa kandungannya.
"Selamat pagi sayangku.. saatnya bersih-bersih dan sarapan.."
Ia bersikap normal, seakan kejadian tadi malam tidak pernah terjadi. Iya, sebaik itu baekhyun dalam melupakan sebuah masalah. Berikutnya, ia menyambar handuk yang tersampir pada kursinya dan bergegas untuk masuk kedalam kamar mandi.
Berikutnya baekhyun memutar shower. Setelah itu tubuhnya pun dibasahi oleh air. Menetes pada dadanya dan seluruh tubuhnya. Baekhyun mengarahkan kepalanya pada air dan mengusapnya dengan pelan. Tapi ketika acara mengusak kepalanya, ia kembali teringat pada kejadian tadi malam. Secara spontan, baekhyun memegang pipinya sebelah kanan. Senyum kecil itu kembali terbit disana.
"Tak apa baek, anggap kejadian tadi malam adalah sebuah mimpi.."
Berikutnya, ia mulai kembali untuk membersihkan seluruh tubuhnya, tak lupa menggosok kotoran yang menempel pada tubuhnya. Dapat baekhyun pastikan jika tubuhnya sekarang jauh lebih bersih dari kemarin.
Setelah selesai dengan mandinya, ia menatap jam dinding yang menunjuk pada pukul 7 lebih seperempat. Baekhyun pikir masih terlalu pagi untuk sarapan. Ia menunggu anggota phoenix pergi dari mansion, baru ia akan keluar. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Atau jika tidak, father tak segan menamparnya lagi.
Lelaki cantik itu membuka pintu balkon kamarnya. Yang masih setia menjadi tempat favorit baekhyun setelah teras belakang mansion. Surainya melambai-lambai ditiup angin pagi yang selalu membuat hatinya tenang. Seraya memejamkan mata, ia menikmati pagi ini. Membiarkan sinar matahari masuk kedalam jiwanya. Mungkin pagi ini adalah pagi yang cerah untuknya bersantai dan melakukan aktivitasnya.
Ya, walaupun 99% waktu baekhyun di gunakan untuk berdiam diri dikamar, tapi ia pun membersihkan kamarnya sendiri, mengajak bicara, dan mungkin jika memang anggota phoenix sudah tidak ada di mansion, ia akan keluar dan mulai bertempur dengan alat dapurnya. Entah memasak, membuat kue, atau apapun itu. Tak lupa pula ia menyisakan masakan buatannya untuk anggota mansion, ya walaupun baekhyun yakin jika makanan yang ia buat itu akan berakhir ditempat sampah, setidaknya ia sudah menyisakannya. Masalah dimakan atau tidaknya, itu urusan belakangan.
Baekhyun kembali tersenyum. Ketika iris sabitnya itu menatap jam dinding, ia sumringah, tepat pada saat itu juga, sebuah maserati berwarna hitam di susul dengan mobil lainnya keluar dari mansion. Menandakan jika anggota phoenix sudah menjalankan aktivitas mereka seperti biasa.
Baekhyun pun mulai keluar dari kamarnya dan membuat makanannya sendiri. Walaupun sebenarnya dirinya bosan dengan menu itu-itu saja, tapi ia tetap bersyukur bisa memberikan nutrisi untuk kandungannya. Setelah selesai dengan masakannya, ia pun mengambil tempat di salah satu kursi meja makan dekat dapur, dan menyantap makanan paginya disana.
Pertama kali dalam hidupnya ia hamil. Sebuah fakta jika ia bisa hamil selalu membuatnya terkejut. Jika biasanya orang hamil akan ditemani, maka baekhyun tidak. Baekhyun tidak ditemani oleh orang lain. Ia melakukan semuanya sendiri. Terkadang ia bingung, bagaimana kesehatan bayinya disana? Apa dia baik-baik saja? Yang baekhyun tau, baekhyun hanya memberikan nutrisi yang biasa dimakan saja. Ia tidak tau harus memakan makanan yang bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]
Fanfiction[END] [MAFIA STORY] [CHANBAEK] [BXB] Sejak awal, baekhyun sepakat bahwa ia mengabdi pada sang father hingga ajal menjemputnya. Tentunya ia sepakat dengan semua konsekuensi yang ada didalamnya. "Kau jalangku! Masuk kamar dan lakukan tugasmu!" [WARN⚠...