Jangan lupa follow my akun Ig:Falar_pejeng
Ayo,ramaikan part ini!And Happy Reading semuanya😇
°°°
Raut kepanikan tercetak begitu jelas pada wajah gadis yang kini tengah berlari dengan langkah terburu-buru nya di koridor Rumah sakit.
Peluh membasahi wajahnya dengan kedua tangan sudah terasa dingin.Alona merasa dunianya seakan berhenti saat mendengar dari sahabatnya Sasa dan Talita yang mengatakan bahwa Alpharo hari ini tengah melakukan aksi balas dendam.
Ingin marah?Rasanya gadis itu tak memiliki tenaga lagi,apalagi saat dirinya menelepon sang kekasih dan yang diangkat adalah orang lain,dimana orang lain itu adalah salah satu Anngota Alpharo.
Pria itu mengatakan bahwa kekasihnya dilarikan ke rumah sakit dan tanpa menunggu lanjutan perkataan pria disebrang sana,Alona tentu langsung melempar ponselnya begitu saja dan degan langkah terburu melesat menuju Rumah sakit.
Alona selalu yakin,jika sudah dibawah ke rumah sakit pastinya luka yang diterimanya begitu parah.Meredamkann rasa kecewa pada dirinya, saat kembali mengingat bahwa dirinya pernah mengatakan untuk tak membalaskan dendam.
Alona membenci kata itu.Karena pada dasarnya,jika terjadi balas dendam yang ada masalah tak akan usai.Dan terus menjadi malapetaka untuk diri sang kekasih dan Anggota Alpharo tentunya.
Setidaknya,Alona sudah memberitahukan pada sang kekasih.Jadi,pasti pada diri sang kekasih sedikit ingatan tentang apa yang sudah gadisnya ingatkan.
Setelah sampai di ruang yang diberitahukan oleh suster di pintu masuk tadi,Alona melihat semua anggota Alpharo yang tengah duduk didepan ruangan dengan kepala menunduk.Memilih menghampiri.Merasa seseorang menghampiri mereka,sontak semua yang ada disana mendongak dan Alona sedikit melihat raut terkejut dari mata mereka,tetapi hanya sepersekian detik tatapan itu kembali seakan tidak terjadi apa-apa.
"Eh?Bu boss?Kok..."tanya Riski dengan tatapan binggung sembari menatap semua anggota Alpharo seakan meminta bantuan untuk menangani gadis dihadapanya yang kini menatapnya datar.
Alona maju dan mencengkram kerah jaket kebanggaan Alpharo yang sontak membuat mereka terkejut melihatnya.
Riski sendiri sudah kebinggungan akan perlakuan dari kekasih sang boss."Maksud kalian untuk balas dendam itu untuk apa?!Udah aku bilang kan,untuk nggak ngelakuin hal bodoh kayak gitu!Dan ini kan akhirnya,semua pada terluka.Dan Mana Faizan?!Mana Faizan?!"Riski menatap lekat gadis dihadapanya yang kini tenga terisak pilu.