Kecerobohannya membawa petaka baginya. Kyungsoo harus hidup dengan bayang-bayang seorang pria bersifat seperti iblis tak berperasaan. Lalu, bagaimana Kyungsoo akan menjalani hari-harinya?
Kyungsoo menatap Baekhyun yang tengah merias dirinya. Saat ini sudah pukul delapan malam, sudah saatnya Baekhyun pergi kerja. Dan itu artinya Kyungsoo lagi-lagi sendirian di rumah. Tidak seperti biasanya, malam ini rasanya Kyungsoo enggan sekali ditinggal.
"Baek? Aku ingin ikut dengan mu."
Baekhyun menghela nafas, ini sudah kesekian kalinya Kyungsoo mengatakan ingin ikut dengannya. Entah apa yang terjadi pada Kyungsoo, sebab sepupunya itu tidak pernah bersikap seperti ini.
"Ada apa dengan mu, Soo? Aku hanya bekerja seperti biasa, dan biasanya juga kau sendirian di rumah tidak masalah. Lagi pula, bayi tidak boleh masuk ke dalam club malam."
Kyungsoo memberengut kesal sebab Baekhyun menyebutnya bayi.
"Yya! Aku bukan bayi, aku sudah dewasa."
Baekhyun terkekeh, bagaimana tidak ia menyebut Kyungsoo seperti bayi. Saat ini saja Kyungsoo mengikat dia rambutnya dengan bun diatasnya. Lalu Kyungsoo mengenakan hoodie berwarna soft blue dengan karakter kartun berwarna putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudahlah, baik-baik di rumah. Aku bekerja dulu. Jangan lupa kunci semua pintu dan jendela, karena jika kau sudah tertidur kau pasti lupa segalanya."
"Ck! Kenapa tidak kau saja yang menguncinya." kesal Kyungsoo lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Baekhyun hanya bisa menggeleng, Kyungsoo benar-benar seperti bayi. Namun meski begitu, Baekhyun sangat menyayangi Kyungsoo.
♡♡♡♡♡
"Kau yakin akan melakukan ini, Chan?"
"Kapan aku bermain-main dengan ucapanku?"
"Ya tidak pernah, tapi jika kau melakukan ini lalu bagaimana dengan Irene?"
"Itu hanya akan menjadi urusanku, kau tinggal jalan kan saja mobil ini dan bawa aku ke tempat tujuan."
"Ya baiklah." Sehun hanya bisa menghela nafasnya melihat kelakuan sahabat sekaligus bosnya itu.
Chanyeol si keras kepala memang tidak bisa dibantah jika sudah menginginkan sesuatu. Tak lama mobil yang Sehun kendarai berhenti di depan sebuah rumah minimalis yang terlihat gelap, mungkin penghuninya sudah terlelap mengingat ini sudah pukul satu malam.
Chanyeol turun dari mobilnya dan berjalan dengan santai ke halaman rumah tersebut. Dengan kaki jenjangnya ia melangkah tanpa ragu untuk masuk ke dalam rumah minimalis tersebut, jangan tanyakan bagaimana Chanyeol bisa masuk ke rumah tersebut.
