"Dua Puluh Tiga"

442 57 2
                                    

~ Bagian diriku merasa sakit mengingat dirinya yang sangat dekat namun tak dapat ku sentuh.~

Mauza

*****

Seorang remaja laki laki sedang berada dalam kamarnya yang bernuansa abu abu, dengan segelas wine ditangan kiri serta sebatang tembakau ditangan kanannya. Sebenarnya dia tidak terlalu kecanduan namun ada yang mengusik hatinya. Ya, siapa lagi jika bukan gadis polos nan cantik adik dari sahabat barunya. Senyuman gadis polos itu selalu terekam dengan baik dipenglihatan serta pikiran.

" Ada apa sama gue? " Ujarnya pada dirinya sendiri

" Gak mungkin kalo gue suka sama dia, tapi dada gue selalu sakit kalo dia Deket sama cowok lain "

" Aargghhh anjing " teriaknya kemudian melempar gelas yang berada ditangan hingga menimbulkan suara nyaring

Prangggg

Tak lama suara ketukan pintu tak membuatnya bergeming, disusul suara wanita paruh baya yang terdengar sangat lembut memasuki Indra pendengarannya, dia wanita pertama yang dia cintai, wanita yang melahirkan serta merawatnya. Iya dia mamanya.

" Za, mama boleh masuk? " Tanya mama lelaki yang dipanggil Za

" Masuk aja ma " sahutnya dari dalam, kemudian membuang rokok yang berada ditangannya, menghampiri sang ibu dengan tenang namun wajahnya tak bisa ia pungkiri

" Kamu kenapa ?" Pertanyaan to the point dari sang ibu mampu membuat dirinya membeku

" Mau cerita sama mama?" Tanya ibunya lagi, dia menghela napas gusar. Ibunya ini memang sangat tau dengan keaadaanya

" Uza bingung ma " jawabnya pelan, namun sepelan apapun suaranya tetap terdengar karena memang malam ini cuaca begitu sunyi, hanya mereka berdua sang ayah berada diluar kota.

" Jelasin pelan pelan, ceritain semuanya sama mama, jangan dipendem sendiri ya " nasehat sang ibu membuat hatinya sedikit lega kemudian ia bercerita

" Uza suka cewek ma, untuk pertama kali jantung Uza berdebar cuma ngeliat senyum manisnya. Uza gak pernah ngerasain nyaman sama cewek kecuali sama dia ma, dia-- "

" --dia berbeda, dia manis, cantik, dia gak seperti kebanyakan gadis yang suka ngejar ngejar Uza ma, dia juga gak agresif, Uza suka liat dia senyum, suka liat dia tidur, Uza suka semua yang ada sama dia ma. T-tapi-- " suaranya tercekat kembali mengingat ucapan kedua Abang gadis tersebut

"--Tapi Uza rasa, Uza salah karena udah suka sama dia. Ma Uza gak tau harus gimana, disisi lain Uza sayang sama dia. Tapi Matt diaa--" ucapan laki laki yang dipanggil Uza tersebut menggantung

" Kenapa sama Matt ? " Tanya mamanya penasaran

" Matt, dia juga suka sama gadis itu ma. Atau bukan lagi suka, tatapan matanya yang dulu datar tanpa tujuan sekarang lebih cerah, senyum yang dulunya sulit buat dia tunjukkan sekarang dia lebih bisa mengekspresikan dirinya. Uza bingung ma, Uza gak mau sampai hubungan Uza sama Matt hancur cuma gara gara perempuan, tapi Uza juga gak tau harus bersikap kayak gimana" tutur Uza dengan kepala menunduk lesu, beginilah dia jika sedang bersama sang ibu, semua keluh kesah lelaki itu seolah sang ibu adalah obatnya.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang