"Dua Puluh Empat"

445 55 2
                                    

~ Setiap orang memiliki, seseorang yang tak dapat dimiliki. ~

******

Rumit.

Satu kata yang menggambarkan hati seorang laki laki tampan berwajah datar. Pandangannya lurus menatap kearah gadis cantik pembawa suasana ceria dalam lingkup hidupnya baru baru ini. Yups, Zoe. Disana diujung koridor tawanya menggema karena berhasil membuat masalah baru pada guru killer di ZaqIHS. Tingkahnya bersama Fia membuat sebagian murid geleng kepala.

" Hahahahaha sumpah ya tuh guru kocak asli " tawa merdu Zoe menghiasi perjalanan keduanya

" Lo sih ngapain juga ngerjain nggak kira kira "

" Udah biasa kali, paling entar nih speaker sekolah nyebut nama gue " jawabnya santai tanpa beban

" Zoe noh ada anak anak " bisik Fia pelan, Zoe memandang kemana arah tunjuk Fia. Seketika matanya berbinar, namun dia merasa sedikit janggal.

Ah, ternyata ada benalu sedang bergelayut manja pada lengan tunangannya. Disaana dia tak sendiri melainkan bersama Abang dan sahabatnya yang lain. Tak sengaja matanya bertemu dengan manik abu abu milik Irsyad. Tersenyum manis membuat Irsyad tak karuan.

Ah sial! Jantungku.

" Fi gue ada ide, dan tugas lo cuma ngikutin gue okey?" Ujar Zoe kemudian melangkah mendekati kerumunan dihadapannya

Setelah berhadapan dengan para manusia berwajah tampan namun seperti singa Zoe mengedipkan sebelah mata kepada salah satu Abangnya, menangkap maksud sang adik bungsu dia mengangguk kemudian menutup mulut karena korban Zoe kali ini tak sadar.

" Kini ku telah kembali " nyanyi Zoe diiringi back sound Aldi dkk, tepat sekali mereka duduk didepan kelas Zoe. Apalagi Aldi dkk selalu stay

Pak cepak cepak cepak jederrr

Menoleh kepalanya kearah suara nyanyian berasal. Irsyad memandang takjub pada Zoe, Rafly sendiri menganga melihat Zoe yang bernyanyi sambil tersenyum manis.

Masyaallah

" Kembali, padamu kasih " lanjutnya seraya menatap kearah Galen, Galen sendiri kaget dengan kemunculan Zoe tiba tiba, apalagi diiringi suaranya yang merdu.

" Setelah ku tinggal pergi " lanjut Fia, memandang kekasihnya

" Lama sudah ku menanti " Jeda Zoe wajahnya dibuat sedramatis mungkin.

" Menanti memadu kasih " lanjut Bian ikut bernyanyi serta berjoget.

" Penuh rasanya rindu dihati " Ujar Zoe lagi Aldi dkk mengikuti Zoe dengan membawa ecrek ecrek dari botol bekas yang diisi beras. Sedangkan yang lain menyusul membawa ember kebersihan

Pak cepak cepak cepak jederrr

" Mampus si Galen " gumam Aksa memandang Galen dengan tatapan mengejek

Yang lain tak ingin ikut campur biarlah ini adiknya yang menyelesaikan

" Wah wah pengamen kok bisa masuk sekolah sih " ujar perempuan yang sedari tadi menghimpit Galen, Galen menghempaskan tangannya kasar kemudian berdiri berhadapan dengan Zoe. Karena memang tinggi Zoe hanya sebatas dada Galen mau tak mau dirinya harus sedikit menunduk. Menatap mata bulat berseri itu dengan tatapan seolah menjelaskan bahwa tadi hanya salah paham. Namun pada dasarnya Zoe yang sedikit usil walaupun dengan penampilannya yang emm sedikit menyeramkan tak ayal sikap manja nya masih saja melekat

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang