Cerita ini sudah bisa diakses sampai tamat di KBM dan Karya Karsa. Untuk yang di Karya Karsa bisa dibeli satuan dan juga paket.
Yang mau intip kisah Ical yang masih nggak bisa move on dari mantan bisa mampir ke lapak Cintaku Terhalang Stratamu, yang juga sudah tamat dan bisa diakses di Karya Karsa dan KBM.
Happy reading dan jangan lupa tinggalkan jejak ya.
###
"Hentikan semua ini!" Ical merampas travel bag berukuran sedang yang yang Syifa ambil dari lemari penyimpanan tas.
"Jangan bersikap kekanak-kanakan," lanjutnya lalu melempar travel bag itu ke sudut ruangan penyimpanan baju mereka berdua.
"Kekanakan?" jawab Syifa lirih namun begitu sinis.
"Siapa yang berpura-pura tidak terjadi sesuatu lalu dengan seenaknya menyetujui usul untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan? Apakah itu bukan kekanak-kanakan. Sampai kiamatpun aku tidak mungkin bisa hamil jika suamiku saja tidak penah menyentuh sama sekali."
"Dek."
"Kamu sudah benar-benar tidak termaafkan, Mas. Membohongiku tentang latar belakang pernikahan kita. Kamu berusaha menutupi fakta yang sebenarnya sudah nyaris terungkap sebelumnya. Tidak cukup sampai di sana. Saat berada di dekatku, yang ada di otak kamu masih gadis itu. Bahkan kamu dengan teganya mengatakan kalimat yang tidak seharusnya diucapkan seorang pria beristri kepada wanita lain. Terlalu banyak kebohongan dalam pernikahan kita. Aku tidak sanggup jika besok atau lusa akan mendapatkan kejutan-kejutan lagi." Syifa kembali meraih travel bag yang sudah suaminya lempar kemudian mengisinya kembali dengan baju-bajunya.
"Pikirkan dengan kepala dingin. Jangan seperti ini. Kamu mau kemana? Pulang ke rumah orang tuamu? Mau membuat orang tuamu kaget? Hentikan hal konyol itu, Dek."
"Tapi aku sudah nggak kuat lagi terus menerus kayak gini."
"Dek." Ical meraih jemari Syifa yang gemetar lalu membawa tubuh wanita itu duduk di atas ranjang. "Aku tahu aku salah, kita bicarakan semua ini dengan kepala dingin."
"Selalu seperti itu dan ujung-ujungnya aku menurut, tapi tidak untuk kali ini. Aku sudah tidak sanggup." Syifa menggeleng. Linangan air mata masih enggan berhenti menuruni pipinya yang segera dihapus Ical.
"Aku tadi sudah keterlaluan. Aku salah. Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi. Kali ini aku yang akan berusaha. Kamu cukup diam dan lihat."
Syifa lagi-lagi menggeleng. "Aku tidak mau. Tidak ada jaminan kamu tidak akan menyakitiku lagi. Apalagi gadis itu sepertinya kembali bersama Rajasa. Dia akan ada di sini di sekitar kamu. Sedangkan kamu masih belum bisa mencabut perasaanmu darinya."
"Aku sudah menghapus namanya dari hatiku, Dek."
"Tapi masih tak bisa kan?"
"Bukan tidak, tapi belum sepenuhnya. Saat menikahimu aku sudah menghapus namanya. Kenapa kamu tidak melihat usahaku?"
"Aku akui kamu memang perhatian, juga selalu bersikap baik kepadaku. Namun, ketidak jujuranmu yang membuat aku sakit. Coba sedari awal kamu mau berkata jujur, tentu aku tidak akan kaget saat mengetahui fakta-fakta mengejutkan itu. Aku juga bisa membantumu melupakan gadis itu."
"Aku sudah mengatakan jika kamu tahu tentang gadis itu tentu akan semakin menyakitimu."
"Tapi tidak akan lebih sakit saat tiba-tiba saja aku menemukan undangan pernikahan kamu. Bahagia menurut kita belum tentu sama menurut orang lain. Sama halnya kita. Kamu ingin menutupi fakta itu demi menjaga perasaanku, namun aku justru merasa tersakiti. Aku lebih suka kamu berbicara terbuka. Bukankah itu tujuan pernikahan. Menjadikan hal berbeda menjadi sama. Menjadikan apa yang semula ditutupi menjadi terbuka. Menjadikan dua kehidupan menjadi satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Yang (Tak) Sempurna
RomanceSempurna, adalah kata yang bisa melukiskan perasaan Syifa saat pria yang sejak bertahun-tahun lalu hanya mampu ia kagumi dari kejauhan saja pada akhirnya menjadi suaminya. Namun, kesempurnaan yang Syifa rasakan ternyata hanya sekejab mata. Alasan di...