Happy Reading jangan lupa vote comen nya ya ...•••
Kedua kaki jenjang yang terbalut sepatu putih itu terhenti sejenak saat ada sepasang kaki lain yang menghalangi jalannya, Lisa yang sedari tadi berjalan menunduk kini mengangkat kepalanya menatap siapa pelaku .. yang ternyata itu adalah ketiga sahabatnya.
Manik mata keempatnya saling beradu, Mingyu yang biasanya selalu menyunggingkan senyuman kini hanya menatapnya datar begitu pula Bambam dan Ten. Lisa memutar bola matanya jengah, malas untuk berdebat gadis itupun memilih pergi, namun tangan kekar Mingyu menahan pergerakannya.
"Kau sungguh tidak menganggap serius kekhawatiran kami Lisa?" tanyanya dengan penuh penekanan, Mingyu mengalihkan pandangannya, menghirup udara yang terasa begitu sesak padahal ini masih pagi. "Tak ada yang perlu kalian khawatirkan, aku baik-baik saja." Lisa melepas cekalan tangan itu.
"Kenapa kau bolos kemarin?"
"Untuk apa mendatangi cafe di tengah malam?"
"Bagaimana bisa kau mengenal Kim Taehyung?"
Lisa mengentikan kembali langkahnya, kemudian berbalik, "Aku akan menjelaskan semuanya ketika aku ingin, bisakah kalian mengerti?" sesaat setelah mengatakannya Lisa merasa sedikit bersalah ketika ia melihat raut tak percaya dari ketiga pemuda dihadapannya, entahlah moodnya sedang tidak baik pagi ini.
"Tapi ... "
"Sudahlah, mungkin dia butuh waktu," kata Bambam menengahi.
Saat hendak memasuki kelasnya, tiba tiba saja ada sebuah tangan mungil yang mencekal lembut pergelangan tangannya, Lisa dengan cepat menoleh dan tampak lah presensi Rosé yang kini tengah tersenyum manis kearahnya.
Ah Lisa hampir saja menghempas cekalan lembut itu sebelum ia teringat janjinya semalam, dengan canggung Lisa membalas senyuman sang kak "Eonni," sapanya.
Sebuah kebohongan baru saja tercipta diantara keduanya, tapi jujur sapaan lembut dari kedua belah bibir itu mampu membuat hatinya menghangat sekaligus merintih, panggilan itu hanya sebuah skenario yang mereka buat, tidak, skenario yang Rosé buat demi mengembalikan semua hal yang sempat hilang dalam hidupnya.
Tzuyu yang sedari tadi memperhatikan nampak dibuat sangat amat terkejut. Gadis itu meremas kuat lengan atas Rosé, "Drama apa lagi ini?" bisik gadis Chou itu dengan penuh penekanan.
"Pulang bersamaku hari ini," Rosé berujar. Lisa tersenyum, "Eoh, aku akan menunggumu di gerbang," balasnya kemudian berlalu.
Semua itu tak luput dari penglihatan para murid disana, tanda tanya besar timbul di benak mereka semua, apa yang sebenarnya terjadi? Rosé yang begitu membenci Lisa dengan tiba-tiba bersikap manis dan mempublikasikan hubungan keduanya sebagai Kakak adik itu sangat mencengangkan.
"Kau lihat? Dia sedang tidak baik-baik saja," Bambam menatap sendu kepergian Lisa.
"Aku yang melihatnya saja lelah Bam, kenapa Lisa selalu berusaha terlihat baik-baik saja seakan tak peduli dengan sekitarnya, padahal gadis itu memiliki tekanan yang begitu besar," timpal Ten sendu, bertahun tahun mereka berteman menjalin persahabatan dengan begitu banyak nya kenangan yang telah terlewati nyatanya itu belum cukup untuk lebih mengenal satu sama lain.
Mingyu mengepalkan kedua tangannya erat, masih belum cukupkah Minyoung yang dulu selalu menyakiti Lisa? Kini harus ada berapa banyak orang lagi yang akan menorehkan luka di hati gadis itu. "Setelah ini kita harus bicara."
•••
Jam pulang sekolah sudah tiba sejak lima menit yang lalu tapi Lisa masih betah berdiam diri di tempat duduknya, matanya menatap gelisah kearah ponsel yang terus berdering sejak tadi. Saat ini ia tengah menghindari dua orang yang seharian membuatnya cemas yang pertama Rosé dan yang kedua Taehyung, pemuda yang sedari tadi menelfonya dan memintanya untuk bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Should I Go? [✓] | Taelice
FanfictionHidupnya berubah menjadi lebih rumit Setelah sang ibu memutuskan untuk menikah lagi, Lisa merasa seluruh dunia membencinya.