Happy reading jangan lupa vote comen nya•••
Lisa tiba di sekolah bersama Rosé, karena gadis berambut blonde itu terus memaksanya agar pergi ke sekolah bersama. Ia tak bisa menolak karena hari ini pun Seojun dengan baik hati berniat untuk mengantarkan kedua putrinya.
Ritual wajib pun di lakukan kedua gadis itu, mencium pipi kanan dan kiri sang ayah dengan malu-malu, "Aish, appa seharusnya kau meminta nya saat kita masih berada di dalam mobil lihatlah semua orang kini memperhatikan kita," rengek Rose tak suka.
Seojun terkekeh geli kemudian mengusak surai kedua putrinya. "Biarkan orang melihatnya, mereka semua harus tau bahwa Lee Chaeyoung dan Lalisa Lee adalah putri appa. Putri dari Lee Seojun!" seru pria itu bangga.
"Ya sudah sana masuklah, belajar yang benar dan jaga diri kalian baik-baik eoh, ingat jangan berbuat yang macam-macam," nasehatnya lembut.
"DAHH HATI-HATI!!!" teriak Rose saat mobil hitam itu melesat pergi meninggalkan halaman sekolah.
Tiba di lorong sekolah keduanya masih bersama, Rose yang tengah sibuk menatap ponselnya dan Lisa yang termenung dengan pikirannya sendiri.
"OMMO JINJA!!! Lisa! Cepat lihat ini!" seru Rose dengan kepanikan sembari memperlihatkan layar ponselnya. Terdapat sebuah siluet samar kedua orang remaja yang tengah berbincang, gadis berponi itu mengernyit heran gadis yang tengah berdiri itu seperti ... Dirinya, ya itu dirinya!
"Benarkah itu kau?! Ya ampun apa yang kau lakukan bersama Taehyung di sebuah private room dan .. pakaian mu? Apa pemuda itu yang memberikannya?" tanya Rose beruntun, manik sipit gadis itu terlihat sangat mengintimidasi.
"Apa yang sudah kalian lakukan disana? Apa jangan-jangan ... "
"Rose! Berhenti bicara omong kosong, kami tidak hanya berdua kok ada Seokjin kakaknya Taehyung dan kekasih nya Jisoo," jelas Lisa, si blonde termenung sesaat.
"Benarkah?" tanyanya, Lisa memutar bola matanya jengah. "Aku tak memiliki kewajiban untuk menjawabnya." balas Lisa datar.
"Jika kau sungguh pergi bersama Seokjin oppa, apa dia terlihat sangat tampan seperti pada majalah fashion popular yang sering kulihat?!" Rosé berseru senang saat mengatakannya pipi gadis itu bersemu merah membuat Lisa terkekeh geli.
"Em ya dia tampan. Sangat tampan! Lagi pula tumben sekali kau mau berbicara banyak saat kita berdua seperti ini?" ujar Lisa sembari melirik lengannya yang tengah di gandeng oleh tangan lembut sang kakak.
"Ah itu! Aku hanya refleks saja," sesalnya kemudian dalam hitungan detik Rose segara melepaskan tangannya dari lengan Lisa.
"Kenapa di lepas? Aku suka saat kau melakukannya," Lisa kemudian menarik lengan kurus itu untuk kembali menggandeng tangannya, tanpa sadar diam-diam Rose tersenyum kecil.
"Lihatlah semua orang memperhatikan mu karena foto itu," kata Rose dan memang benar adanya, mereka menatap Lisa seolah gadis itu kotoran.
"Semua orang hanya ingin menilai apa yang mereka lihat untuk pertama kalinya. Unnie .. apa kau percaya padaku?" Rose tertegun mendengarnya, manik bambi itu menatapnya penuh harap.
"Em .. itu .. aku sama seperti semua orang tapi selama kau jujur aku percaya," ujar Rose tulus, semakin hari hubungan mereka semakin dekat Rose benar-benar menemukan dunia barunya pada diri Lisa. Satu sisi Rose ingin selalu menjaga senyum itu tapi di sisi lain ia jugalah alasan dari hilangnya senyum sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Should I Go? [✓] | Taelice
FanfictionHidupnya berubah menjadi lebih rumit Setelah sang ibu memutuskan untuk menikah lagi, Lisa merasa seluruh dunia membencinya.