WSIG | 32 - What can we do?

2.3K 427 25
                                    


Happy reading jangan lupa vote comen nya yaa ...

•••

Taetae

Last seen 23.17

Aku baik baik saja

Maaf ya karena baru memberimu kabar

23.30

Setelah mengirimkan pesan singkat itu Lisa meremas ponselnya kuat, menatap kosong kearah hamparan pasir pantai di depan sana.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, angin dingin menusuk melalui celah sweater rajut yang gadis itu kenakan, Lisa tak ingin menangis tapi air matanya terus saja keluar tanpa bisa gadis itu cegah.

Keadaannya benar-benar hancur, gadis itu sudah tidak perduli dari mana asalnya atau siapa yang melahirkannya, Lisa muak ia hanya ingin hidup tenang pergi ke suatu tempat dimana ia menjadi seorang yang baru. Lisa ingin orang-orang mengenalnya dengan senyuman, dengan tawanya, dengan hatinya.

Tapi jika harus pergi ia harus kemana? Lisa benci pertanyaan itu! Lisa benci karena pada kenyataannya ia benar-benar tak memiliki tempat untuk pulang!

Grep!

Tiba-tiba saja ada sebuah mantel berbulu dan tangan kekar seseorang yang memeluknya begitu erat, sangat erat, Lisa bahkan tak bisa berkutik tapi harum ini, Lisa mengenalnya--- dia Taehyung ya pemuda yang kini memeluknya adalah Taehyung kekasihnya.

"Tae .." Pemuda itu malah semakin memeluknya erat, Lisa menghela nafasnya sejenak kemudian mencoba melepas pelukan itu perlahan.

"Maaf .." ujar Taehyung sembari menggenggam tangannya lembut.

"Maaf? Aku yang seharusnya minta maaf karena membuat Taetae ku ini khawatir hm?" Taehyung mengegeleng cepat, ia kembali memeluk tubuh gadisnya.

Dengan perlahan Lisa menepuk punggung kekar itu yang sepenuhnya telah menenggelamkan tubuhnya, "Lihat, Lisanya Taetae sudah kembali dan baik-baik saja!!" Ujarnya girang, mencoba sekuat tenaga menyembunyikan rasa sakitnya.

Hebat Lisa, kau benar-benar penipu yang hebat.

"Siapa yang menjemput mu?" Tanya Taehyung.

"Taeyong oppa." Taehyung hanya mengangguk singkat mendengarnya.

"Oh ya bagaimana bisa kau tahu aku disini?" Tanya Lisa memutar sedikit tubuhnya hingga menghadap pada sang kekasih.

"Kau tahu, aku sudah benar-benar menjadi gila! Kau hilang begitu saja tanpa kabar, aku mencari mu kemana-mana, aku menghubungi semua orang yang dekat dengan mu tapi aku tak mendapatkan apapun. Sebenarnya apa yang terjadi hm? Dan kenapa kau malah pergi ke pantai malam-malam begini?"

Terlihat jelas raut kekhawatiran disana, Lisa tersenyum teduh mengusap kerutan di alis kekasihnya. "Terima kasih karena sudah menghawatirkan ku Tae," ujar Lisa. Taehyung mengeryit heran Lisanya tampak berbeda, gadis itu seperti tengah menutupi sesuatu yang besar dari dirinya.

"Kemari," titah Taehyung kemudian melebarkan tangannya, Lisa dengan cepat kembali ke dalam pelukan hangat itu, sesuatu yang membuat ia merasa tenang, sesuatu yang Lisa percaya bisa menjaganya.

"Ponsel mu berhasil terlacak, dengan cepat aku datang kesini dan menemukan seorang gadis yang tengah melamun, gadis itu terlihat kedinginan rambut panjangnya di terpa angin malam, aku tak yakin bahwa itu adalah kekasih ku, karena kekasih ku adalah orang yang paling kuat dan tidak pernah seputus asa ini."

Tanpa sadar Lisa kembali menangis, berarti selama ini ia sudah cukup kuat untuk menanggung semuanya tapi kenapa sekarang rasanya berbeda.

"Semuanya terasa begitu sulit bagiku kau tau, aku lelah Tae. Aku ingin beristirahat tapi takdir tak pernah mengizinkannya." Taehyung mengecup lamat puncak kepala kekasihnya, "Ya, aku tau, aku sangat tau tapi Lisa, untuk kesekian kalinya ku katakan padamu. Aku takkan pernah membiarkan mu menyerah, barang sedetikpun aku takkan pernah membiarkannya!"

"Apa yang akan kau lakukan jika aku menghilang dari dunia ini?" Tanya Lisa tiba-tiba yang mampu membuat Taehyung mengeraskan rahangnya.

"Tak ada yang bisa membuat mu pergi dari ku!"

"Jika Tuhan yang memintanya kita bisa apa .." batin Lisa melirih.

••••

BRAK!

Seorang wanita masuk secara paksa kedalam mansion Lee dengan wajah yang sudah di banjiri air mata ia berteriak memanggil nama putrinya. Beberapa bodyguard yang berjaga mencoba mencekal pergerakan tangan wanita itu tapi ia terus berusaha meronta, bahkan memaki siapapun yang berani menyentuhnya.

"CEPAT KATAKAN DIMANA LISA! DIMANA PUTRIKU!! BAWA DIA KEMARI!!" Serunya lantang, suara teriakan itu menggema hingga keseluruhan ruangan.

Seojun, Minyoung dan Rosé menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Keributan yang terjadi benar-benar membuat mereka cukup terkejut.

"Tiffany." Bukan Minyoung melainkan Seojun yang baru saja bergumam.

"Kau mengenal nya appa?" Tanya Rosé penasaran, bukan hanya Rosé tapi Minyoung juga ikut terhenyak. Bagaimana bisa Seojun mengenal wanita itu.

"Tuan maafkan kami, dia masuk secara paksa dan mengancam akan melukai dirinya sendiri," ujar salah satu bodyguard yang masih berusaha mencekal pergelangan tangan Tiffany.

"Apa kau masih mengingat ku BRENGSEK?!!" Tunjuk Tiffany pada Seojun, semua orang yang ada di sana tertentu saja terkejut.

"Appa siapa dia?!" Tuntut Rosé.

Seojun mengangkat satu tangannya, memberi kode pada pengawalnya untuk melepaskan Tiffany. Sudah lama bahkan sangat lama, Seojun merindukan sosok itu, sosok wanita di hadapannya Seojun amat rindu.

"PUAS KAU! PUAS! SETELAH MEMBUAT HIDUP KU DAN HIDUP PUTRIKU HANCUR?! PUAS KAU BRENGSEK!! AKU TAK PERNAH MENGENAL MANUSIA SESAMPAH DIRIMU!!" Tiffany mencengkram kerah kemeja pria di hadapannya dengan kalut.

"KAU! KAU PIKIR SIAPA DIRIMU!! DASAR TIDAK TAHU MALU!" Seru Rosé berusaha melepas cekalan Tiffany dari kerah kemeja sang ayah.

"DIAM ROSÉ!!" Rosé membulatkan matanya tak percaya, Seojun baru saja membentaknya hanya karena wanita gila ini?

"Cukup aku saja yang kau hancurkan Seojun! Jangan Lisa! Jangan putriku!" Mendengar hal itu Seojun mengerutkan keningnya bingung, ia sendiri tidak mengerti apa maksud dari perkataan Tiffany.

"Apa maksudmu? Lisa adalah putri Minyoung." Tiffany terdiam sesaat, dan disanalah Minyoung dengan cepat membongkar semuanya.

Benar, ia tak boleh egois Lisa harus menerima hak nya tak apa jika pada akhirnya gadis itu memilih pergi tapi setidaknya Lisa bahagia, putrinya harus bahagia.

"DIA! WANITA ITU MENJUAL PUTRINYA HANYA UNTUK KEPENTINGANNYA SENDIRI! KAU TAK BERHAK MENYEBUT LISA SEBAGAI PUTRI MU! KAU TAK BERHAK!!!" Seru Minyoung murka, semuanya membisu. Fokus pada pikirannya masing-masing hingga ..

"Jadi .. Lisa adalah .."

📌 Minggu, 17 Oktober 2021
📝 Sorry yaa lama update nyaa .. kalo kalian lupa gimna alurnya coba baca chap sebelum nya, thank you ❤️

Where Should I Go? [✓] | Taelice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang