WSIG | 25 - Promise

2.1K 371 18
                                    

Happy reading jangan lupa vote dan komennya ...


•••


"Apa yang sebenarnya terjadi malam itu?" tanya Rosé memastikan. Kini mereka tengah berkendara menuju sekolah dan Rosé menyempatkan diri untuk bertanya mengenai hal yang membuatnya penasaran.

Lisa meremas jari tangan nya satu sama lain dengan resah, "Taeyong-Ssi datang dengan keadaan mabuk malam itu aku terkejut dan tanpa sengaja menjatuhkan mugnya," balas Lisa mencoba setenang mungkin.

"Taeyong-Ssi?" ulang Rosé mengangkat satu alisnya, sedetik kemudian gadis itu tertawa terbahak-bahak.

"Kau memanggilnya begitu? Sungguh Lisa?" ujar Rosé masih dengan tawanya.

"Memangnya kenapa?"

"Dia kakak mu juga Lisa, kenapa harus memanggil nya seperti itu sih? Seperti orang asing saja, kita kan keluarga."

"Hah iya, k-kita keluarga," Lisa tak pernah mengalihkan pandangannya dari sang kakak bisa terlihat dari tawa juga sorot mata itu bahwa Rosé pasti sangat menyayangi Taeyong dan jika ia bercerita pun akan sangat mustahil untuk gadis itu percaya.

"Bagaimana Taeyong-Ssi menurut mu?"

"Ya Tuhan lagi?"

"Taeyong oppa .."

Rosé tersenyum penuh kemenangan setelah mendengar nya, "Dia baik, dia kuat, dia sosok yang bertanggungjawab dia pahlawan ku, dia .. segalanya untukku," ujar Rosé dengan senyum teduhnya.

"Ketika appa sibuk bekerja dan tak pernah pulang dia selalu ada di samping ku, ketika ada yang mengejekku dia selalu berada tepat di depan ku untuk menghajar mereka semua. Dia lebih baik dari apa yang kau lihat selama ini Lisa." Gadis berponi itu hanya mampu tersenyum tipis menanggapinya.

Pemuda dingin itu memang tak pernah secara langsung menunjukkan rasa kepeduliannya, ingat ketika Taeyong memberikan nya sebuah selimut di kolam waktu itu? Atau ketika Taeyong dengan sembunyi-sembunyi membelikannya sebuah mantel? Tapi ini salah, Lisa hanya menganggap hubungan mereka sebatas adik dan kakak, lagi pula ia sudah memiliki Taehyung disisinya.

Lisa percaya Taeyong mampu memberikannya kebahagiaan seperti apa yang selalu pemuda itu janjikan tapi bagaimana dengan hubungan mereka kedepannya? Rosé, keluarga ini, awak media? Lisa ingatkan sekali lagi Seojun dan keluarga Lee bukanlah orang sembarangan. Mereka sangat amat terkenal hingga ke penjuru dunia, Lisa tak ingin hidupnya kembali di buat rumit.

"Cobalah untuk lebih dekat dengannya, agar kau bisa merasakan sendiri bagaimana hangatnya hati Taeyong oppa."

•••

"Cah, makanlah," ujar Taehyung sembari mendudukkan tubuhnya di samping sang kekasih. Lisa tersenyum hangat menerima sekotak susu coklat dan sandwich sayur dari Taehyung.

"Gomawo,"

"Apa ada yang menganggu pikiran mu?" tanya Taehyung, ngomong-ngomong pemuda itu sudah kembali ke sekolah setelah di pikir lagi hidupnya selama ini hanya terus lari dan menghindar. Ia tak pernah berani untuk melawan luka masa lalunya sendiri tapi kini ada Lisa, seseorang yang mampu membuat Taehyung berfikir dua kali sebelum bertindak, berfikir dua kali sebelum melangkah, berfikir dua kali sebelum menyerah.

Hubungan nya dengan Seokjin pun perlahan mulai membaik, mereka hanya sama sama malu untuk saling mengungkapkan rasa kepedulian, malu untuk saling bertegur sapa, malu untuk saling merengkuh dan bercerita.

Kabar baik lainnya adalah Jisoo dan Seokjin akan melangsungkan pertunangan bulan depan, entah bagaimana tapi Taehyung benar-benar merasa lega ia tak merasa sakit atau kecewa. Lisa benar-benar membawa pengaruh yang begitu besar dalam hidupnya. Taehyung tak tahu harus bagaimana jika saat itu ia memutuskan untuk pergi, mungkin penyesalan seumur hidup yang akan ia terima.

Pemuda itu menatap sosok gadis di sampingnya yang tengah sibuk makan dengan pipi chubby yang menggembung, Taehyung tersenyum manis kemudian mengusak lembut poni hitam gadisnya.

"Yakk!" sentak Lisa marah, manik bambi itu menyipit tajam dengan bibir yang mengerucut gemas.

"Jangan seperti ini, kau mau ku cium ya?" Ujar Taehyung dengan kekehan di akhir kalimatnya sebelum ia mendapatkan beberapa pukulan ringan di lengan kekarnya itu.

"Bagaimana, kau sudah mengambil keputusan?" Lisa menghentikan aktifitasnya sejenak kemudian terdiam cukup lama sebelum menjawab.

"Mm, aku akan menemui mereka nanti dan menjelaskan semuanya," balas gadis itu lirih.

Taehyung tau bahwa Lisa masih ragu dengan keputusannya sendiri, tapi masalah ini memang harus segera di selesaikan ia tak mau Lisanya mempunyai begitu banyak beban pikiran, ia tak mau Lisanya terluka walau pada kenyataannya gadis itu sangat amat mahir menutupi segalanya tapi Taehyung tau Lisa tidaklah sekuat itu.

Dengan tiba-tiba pemuda itu naik ke atas meja membuat Lisa melotot tajam dan menyuruhnya untuk turun tapi setelah tau apa yang akan pemuda itu lakukan hatinya menghangat.

"HWAITING! LISAKU ADALAH YANG TERBAIK!!" Taehyung berseru cukup keras membuat atensi semua orang teruju pada mereka, Lisa tak marah tak merasa malu pula gadis itu bahkan merekah kan senyumnya yang sempat tenggelam kemudian ikut berseru.

"HWAITING!!!"

Lisa yakin! Sangat yakin bahwa ia bisa menyelesaikan semuanya, dan hidupnya akan kembali seperti semula.

•••

"Kau yakin bisa menyelesaikan nya sendiri?" tanya Taehyung entah untuk kesekian kalinya, terlihat sekali raut kekhawatiran dari wajah tampan pemuda itu. Mengapa sekarang ia merasa takut untuk membiarkan Lisanya pergi?

Lisa hanya akan menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi antara ketiga sahabatnya tapi Taehyung merasa khawatir, lupakan kata-kata penyemangat nya tadi kini semua berganti dengan kegelisahan.

Pemuda Kim itu menggenggam tangan kekasihnya erat menatap lekat manik Lisa, "Kau yakin?" tanyanya sekali lagi dan di angguki si poni.

"Kau ini kenapa sih, tadi menyemangati ku untuk segera menyelesaikan semuanya tapi setelah aku yakin kau malah menahanku sekarang," Lisa sama sekali tak mengerti apa maksud tatapan kekasihnya itu, tapi satu yang ia yakini Taehyung tengah ketakutan sekarang.

"Tae, kenapa hem? Biarkan aku pergi ya .. " kata Lisa lembut sembari perlahan melepaskan genggaman tangan keduanya.

"Aku ikut!"

"Huh?" Lisa mengerutkan alisnya bingung, tak salah kan pemuda jangkung didepannya ini baru saja merajuk?

"Ini masalah ku dengan mereka, jadi aku harus menyelesaikannya sendiri nanti setelah semuanya beres aku akan langsung menghubungi mu, janji!" Gadis berponi itu mengacungkan jari kelingkingnya bersemangat namun Taehyung tak kunjung bereaksi.

"Tae---"

"Aku ikut Lisa." Kalimat itu terdengar mutlak dan penuh penekanan membuat si poni menghembuskan nafasnya pelan.

"Ah aku tau, kau cemburu kan? Kau takut aku jadi jatuh hati pada Mingyu?" Lisa mengatakan nya dengan nada khas layaknya seseorang yang tengah memberikan lelucon tapi beda hal dengan Taehyung, pemuda itu malah menarik tubuh kurus gadisnya untuk ia dekap.

"Ya aku cemburu, aku takut dia berhasil mengambil mu, aku takut ... " Pelukan itu semakin mengerat dan Lisa semakin di buat tak paham.

"Tak ada yang perlu kau takutkan Tae, tak ada yang perlu kau khawatirkan. Aku kan sudah berjanji untuk menghubungi mu setelah semuanya beres," Tangan mungil dan dingin nya ia bawa untuk menangkup wajah kusut didepannya.

"Janji untuk menghubungi ku?" tanya pemuda itu setengah tak yakin.

"Em, aku janji."



📌 Sab, 18 September 2021
📝Hai guys aku balik nih hehe, enjoy yaa maaf makin sini makin aneh aja alur atau ceritanya ... Aku harap kalian masih tetep stay sampe end nanti love u all ♥️♥️

Where Should I Go? [✓] | Taelice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang