Happy reading jangan lupa vote comen nya yaa
•••
Lisa menatap nanar ke arah jendela di kamarnya gadis itu terduduk dengan tangan yang bertopang dagu. Posisi kamar yang gelap diterangi lampu temaran ia kembali teringat kejadian tadi siang saat perdebatannya dengan ketiga sahabatnya.
Lisa rindu berkerja di cafe, Lisa rindu berjalan-jalan malam bersama Ten, Mingyu, dan Bambam. Lisa rindu suasana rumahnya yang dulu, Lisa rindu Jae Wook dan ceritanya, Lisa rindu masa masa dimana ia belum sampai pada masalah ketika ia harus melepaskan hubungan yang sudah sangat erat mengikatnya kini.
Ada dua hal yang tak pernah ia sesali dalam kehidupan barunya, yang pertama ia bisa bertemu dan mengenal sosok Taehyung, yang kedua ia bisa memiliki seorang kakak perempuan seperti Rosé. Lisa sangat amat bersyukur dan berterimakasih keduanya adalah dua hal baru yang takkan pernah Lisa sesali sampai kapanpun.
Pandangan matanya teralih pada sebuah dress hitam yang tergantung tepat di depan pintu lemari pakaiannya, dress hitam pilihan Taehyung yang masih ia simpan sampai saat ini, dress hitam yang mampu membuat Taehyung terdiam sesaat untuk mengagumi keindahan sosok pemakainya.
"Ada apa? Apa dress ini tidak cocok untukku?"
"Kau cantik."
Dua kata yang mampu menyihirnya saat itu. Taehyung mampu membuatnya terbang tinggi hingga ia merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia ini dan pemuda itu juga mampu menjatuhkan nya sehingga membuatnya sadar di mana seharusnya ia berpijak.
"Sedang apa?"
"OH KHAMCHAGIYA!!!" teriak Lisa terkejut saat dengan tiba-tiba Rosé datang dan memeluk lehernya erat. Tanpa rasa bersalah gadis itu hanya tersenyum geli sembari menunjukkan deretan gigi rapih dan putihnya.
"Yak!! Unnie tak bisakah kau mengetuk pintunya terlebih dahulu?" hardiknya pada sang kakak.
Rosé mengedikkan bahunya acuh, "Kau tau?! Aku sudah mengetuknya ratusan kali!" ujar Rosé dengan kesal. "Lagi pula apa yang sedang kau lakukan sampai tak mendengar nya?"
"Aku .. aku sedang belajar tentu saja!" jawab Lisa gugup padahal tak ada satupun buku yang terbuka di meja belajar nya.
"Pembohong!" balas Rosé kemudian gadis itu melepaskan pelukannya beralih duduk di atas ranjang dengan manik mata yang tak lepas dari sang adik.
"Kau sedang memikirkan Taehyung kan? Kau merindukannya ya?" Mendengar hal itu Lisa sontak menggelengkan kepalanya tegas.
"Pembohong!" Rosé memutar bola matanya jengah Lisa memang pembohong yang ulung. "Kemari .. " ajaknya pada Lisa.
"Kemari ku bilang!" Helaan nafas panjang terdengar dari gadis berponi itu yang dengan terpaksa melangkah mendekati Rosé yang duduk menyila di atas ranjangnya.
"Wae?"
"Akan ku ceritakan sebuah rahasia," katanya sembari menyeret Lisa untuk tertidur di atas pahanya.
"Tapi unnie .."
"Sudah berbaring saja!"
Rosé mengelus surai hitam itu lembut, menatap wajah cantik adiknya dengan seksama dan saat itu pula Rosé mulai bercerita.
"Ada seseorang yang pernah mengatakan pada ku jika kau jatuh cinta pendam saja cukup dirimu dan Tuhan yang tahu. Kau tau mengapa? Jika kau menceritakannya pada temanmu atau sahabat mu bisa saja mereka menikung kita dari belakang dan ya .. aku pun mengikuti saran orang tersebut untuk tidak mengatakan pada siapapun bahwa aku sangat amat menyukai Jaehyun .."
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Should I Go? [✓] | Taelice
FanfictionHidupnya berubah menjadi lebih rumit Setelah sang ibu memutuskan untuk menikah lagi, Lisa merasa seluruh dunia membencinya.