Happy reading jangan lupa untuk Vote dan komen nya yaa ...
••••
"
YA LISA ADALAH ANAKMU!!" Jelas Tiffany dengan suara yang menggema, semuanya terdiam. Tak ada satupun yang berani berbicara, tangis pilu keluar dari dua belah bibir pucat itu.
Dunia benar-benar sempit, Minyoung tidak tahu sama sekali bahwa Lisa adalah putri kandung dari Seojun. Minyoung sama sekali tidak tahu bahwa Tiffany memiliki sebuah hubungan yang begitu rumit dengan suaminya, Minyoung tak mengerti tentang semua yang terjadi di dalam hidupnya.
Pernikahan ia dan Seojun ternyata membawa sebuah luka juga kebahagiaan, Lisa--- seharusnya gadis itu mendapatkan ini semua sejak lama, seharusnya gadis itu tidak menderita hingga sejauh ini.
"Appa .. apa maksud dari semua ini?" tanya Rosé lirih, air mata mulai luruh membasahi pipi chubby nya.
"Kau meninggalkanku begitu saja malam itu Seojun, kau pergi bersama Hyeri dan menetap di New York sementara aku? Karir ku hancur, semua orang membenci ku! Aku terpaksa melakukan ini pada Lisa karena aku tak sanggup untuk menerima beban hidup ku sendiri! Aku bersujud di hadapan kedua orang tua mu untuk meminta pertanggung jawaban tapi apa .. KALIAN MENGUSIRKU DENGAN TIDAK MANUSIAWI NYA!!"
Mereka memang memiliki hubungan yang begitu rumit teramat sangat rumit, Seojun mencintai Tiffany saat itu tapi kedua orangtuanya tidak merestui. Mereka menjodohkan Seojun dengan Hyeri wanita cantik dan kaya dari keluarga terpandang, mereka menikah lalu memiliki Rosé Hyeri meninggal dunia saat melahirkan putrinya
Tapi sebelum itu sejarah kelam pernah terukir. Seojun dan Tiffany menikah sirih mereka lari dari kehidupan nya masing-masing dan membangun sebuah keluarga sederhana di desa, hingga akhirnya Tiffany mengandung darah dagingnya--- Taeyong, semuanya terasa begitu lengkap dan sempurna mereka hidup bahagia dengan kehangatan yg tak bisa terjabarkan.
Hingga suatu hari Seojun meninggalkannya untuk pergi ke kota mencari pekerjaan, satu Minggu semuanya masih berjalan dengan baik mereka saling bertukar kabar dan cerita hingga satu tahun berlalu semuanya mulai terlihat tak terarah.
Seojun hilang begitu saja dan dia mendengar desas-desus bahwa suaminya telah menikah lagi, tau rasanya terjatuh hingga kau tak sanggup untuk bangun lagi? Itulah yang Tiffany rasakan ia pergi ke kota dan melihat semuanya.
Flashback on
"Ibu .. putramu masih berstatus sebagai suamiku dan kami sudah memiliki seorang putra kenapa kau tega?!" Teriak Tiffany pada sang ibu mertua?
"Aku tau itu, maka baguslah kau datang kemari dimana cucu ku? Dimana Taeyong?" Tanya wanita tua itu, Tiffany dengan cepat memeluk erat tubuh putranya.
"Tidak! Dia putra ku! Kalian tidak boleh menyentuhnya! Tidak boleh! Tidak ada yang bisa mengambil putraku!" Tiffany murka disana, menunjuk setiap orang yang berani menyentuh darah dagingnya.
Leera tertawa mendengar hal itu lalu dengan keras ia menjambak rambut Tiffany. "Jangan lupakan bahwa Taeyong juga adalah putra dari Seojun jalang! Kau pikir kau bisa membahagiakan nya hah?! Kau pikir kau mampu mengurus cucu ku hah?! Mau kau beri makan apa nanti dasar wanita tidak tahu diri!!"
Leera merampas paksa Taeyong, dan menyuruh beberapa bodyguard untuk menyeret Tiffany keluar dari rumahnya. Tiffany menjerit disana, ia berteriak sarkas. Samar-samar dapat ia dengar suara sang putra memanggil namanya lirih 'eomma .. eomma ... Aku ingin bersama eomma.' Dan setelahnya hanya semu.
"Dengarkan ini jalang jangan pernah kau ganggu hidup putraku lagi! Karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah dari anak yang ada di dalam kandungan Hyeri, menantu tersayang ku!"
Tidak usah ditanya bagaimana hancurnya perasaan Tiffany saat itu, hatinya sudah tak berbentuk. Ia berjalan bagai orang yang limbung dengan tatapan mata kosong nya yang sarat akan kepedihan. Hancur! Atau adakah kata yang lebih dari itu?
Flashback off
"Aku mengandung Lisa saat itu Seojun-ah, aku baru mengetahuinya setelah kau benar-benar pergi dan menetap di New York bersama keluarga baru mu. Aku tau aku memang tidak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk Taeyong saat itu, aku paham betul. Tapi apa harus dengan cara kau membuatnya pergi dari ku dan membuang ku begitu saja?"
Seojun terdiam dalam lautan rasa bersalahnya, sementara Rosé memilih untuk menangis dalam pelukan Minyoung, semuanya sungguh di luar dugaan.
"Aku benar-benar minta maaf untuk itu, aku .."
"Aku tak mengharapkan kata itu yang keluar dari mulut sampah mu Seojun karena sumpah demi apapun aku takkan pernah memberi mu maaf!"
••••
"Ini sudah malam sayang," kata Taehyung sembari terus membujuk Lisa.
"Benarkah? Tapi aku masih ingin disini, bersamamu!" Taehyung suka Lisanya yang manja seperti ini, Taehyung suka Lisanya yang bersikap kekanakan padanya, Taehyung suka Lisanya yang mengandalkannya. Tapi satu hal Taehyung tidak suka ketika Lisanya bersikap seolah ia sedang baik baik saja.
"Lisa untuk terakhir kalinya aku bertanya padamu, apa yang sebenarnya terjadi hm?" Ujarnya, sembari memaksa kedua manik bambi itu untuk menatap mata hitam nya.
"Apa? Semuanya baik baik saja."
"Lisa---"
"Bernyanyi lah untukku Tae," ujar Lisa dengan tiba-tiba, membuat Taehyung mengeryit bingung.
"Hanya untuk malam ini saja, aku ingin mendengar kekasih ku bernyanyi .." imbuhnya lirih.
"Kenapa hanya untuk malam ini? Aku bisa bernyanyi setiap malam untukmu."
"Kekeke~ maka ayo bernyanyi!" Taehyung semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil kekasihnya itu, udara menjadi semakin dingin karena salju pertama akan turun malam ini.
"Salju pertama bersama Taehyung," batin Lisa melirih, gadis itu menatap kekasihnya dari samping. Hidung mancung, bibir kemerahan tak lupa pahatan wajah tampan yang begitu mempesona.
"Feel’s like a river’s rushing through my mind i wanna ask you, if this is all just in my head my heart is pounding tonight .. " Lisa memejamkan matanya erat, satu tetes air mata perlahan luruh begitu saja. Tangan mungilnya semakin mengeratkan genggamannya pada tangan kekar sang kekasih.
"Are too good to be true and would it be alright if i pulled you closer how could I know .." Kenapa rasanya begitu menyesakkan saat tahu bahwa gadis yang begitu ia cintai kini tengah menahan sebuah rasa sakit yang teramat dalam, bukan tidak tahu, Taehyung hanya pura-pura menjadi bodoh untuk Lisa.
Bukan, tidak ingin menghapus air matanya atau sekedar mengatakan semuanya akan baik-baik saja karena pada kenyataannya jika ia berada di posisi Lisa saat ini Taehyung lebih memilih mati dan menghilang begitu saja.
Tapi jangan Lisa, Taehyung tak ingin Lisanya memiliki pikiran yang sama ia ingin Lisanya tetap kuat walaupun sudah remuk tak berbentuk hatinya.
Mendengar isakan tertahan itu membuat Taehyung mengalihkan pandangannya menatap ombak pasang di depan sana.
"Tuhan .. aku memang bukanlah hamba Mu yang baik, aku tak pernah meminta apapun selama ini tapi sekarang ... aku ingin melihat Lisaku bebas, aku ingin melihat gadis yang saat ini ku peluk bahagia tanpa tahu bagaimana rasanya terluka. Lisanya Taetae harus bahagia lagi .. dia harus!" Taehyung menjerit dalam keterdiamanya.
"Jika bahagia itu memang ada, aku menginginkan nya Tuhan .."
Lisa ingin waktu berhenti di detik ini, Lisa masih ingin mendengarkan alunan lagu dari suara berat Taehyung, Lisa masih ingin di dekap dengan sangat erat seperti ini, Lisa masih ingin terus menangis dalam diamnya, Lisa tidak ingin pulang ... Lisa masih ingin terus menetap.
📌 Kamis, 28 Oktober 2021
📝 Aku harap kalian ngerti dengan apa yang coba aku sampaikan dalam setiap cerita yang aku buat, ambil baiknya buang yang buruk. Sorry karena bertele-tele dan makasih buat support kalian semua gaise!
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Should I Go? [✓] | Taelice
FanfictionHidupnya berubah menjadi lebih rumit Setelah sang ibu memutuskan untuk menikah lagi, Lisa merasa seluruh dunia membencinya.