3. Memahami Orang lain

15K 1.2K 50
                                    

Sebenarnya kita tidak pernah bisa memahami perasaan orang lain. Kita tidak pernah tahu apa yang orang-orang pikirkan tentang perbuatan mereka.

Dan kita juga tidak bisa memaksakan pikiran kita terhadap mereka. Walaupun terkadang keinginan untuk harus memiliki pikiran yang sama itu sangat menggebu.

°°°

Orang tua Gira bercerai karena alasan klasik--Sudah tidak saling mencintai lagi. Beberapa bulan sebelum berniat akan bercerai, kedua orang tuanya menceritakan semuanya, termasuk hal yang membuat keduanya sudah bisa mempertahankan pernikahan yang sudah dijalani selama 21 tahun itu.

Seperti kisah pada umumnya. Ayah dan ibunya menikah karena perjodohan. Awalnya mereka hanya bisa menerima, walaupun sebenarnya enggan. Ibunya mengatakan kakeknya sangat bersikeras untuk menikahkan ibu dengan ayah Gira yang saat itu sudah memiliki usaha yang cukup mumpuni walaupun sambil berkuliah. Sedangkan ayah karena neneknya yang menyukai paras ibunya yang sangat ayu. Apalagi ibunya dulu terkenal pintar membuat kue. Hobi yang sama yang sangat disukai nenek.

Jadilah mereka menikah. Walaupun awalnya karena merasa enggan untuk menolak, akhirnya keduanya mendapatkan getaran cinta apalagi ketika ibunya dinyatakan sedang hamil Gira. Cinta keduanya pernah menggebu-gebu. Namun pada akhirnya rasa enggan di awal pernikahan kembali. Ditambah dengan kehadiran orang yang pernah mengisi hari-hari di masa lalu.

Pada akhirnya, keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan mereka yang pernah menjalin kisah indah bahkan dengan kehadiran Gira tengah-tengah keduanya sebagai pelengkap. Dan Gira yang selama ini menganggap kedua orang tuanya adalah pasangan sempurna, hampir hancur mendengarnya. Gira pernah stress karena tidak bisa menerima perceraian kedua orang tuanya di bulan awal-awal. Namun pada akhirnya Gira menyerah, ditambah melihat kedua orang tuanya malah terlihat bahagia bersama dengan orang pilihan mereka. Tanpa tahu Gira yang menjadi orang paling tersakiti karena keputusan keduanya.

Mungkin bagi keduanya Gira sudah dewasa dan dapat mengerti. Tapi orang tuanya salah. Gira hancur bersama keputusan itu. Dia pernah berharap itu hanyalah mimpi. Tetapi hal itu sangat nyata untuk dikatakan sebuah bunga tidur.

Terkadang Gira berpikir ingin menjadi seorang anak kecil yang tidak mengerti kenapa kedua orang tuanya malah berpisah. Padahal sebelum-sebelum ini mereka rukun dan bahkan masih tidur di satu tempat yang sama bahkan di malam sebelum perceraian. Tidak ada pertengkaran tentang orang ketiga, orang tuanya berpisah dengan baik-baik. Walaupun sebenarnya Gira yang tidak baik-baik melihatnya. Dia malah berharap ada pertengkaran, dan tidak menghadapi kenyataan ditengah perceraian itu baik-baik tanpa masalah. Kadang Gira bertanya, 'Kenapa Harus Cerai?'. Apa masalahnya hanya di sudah tidak cinta? Apa mereka tidak berpikir perasaan Gira? Setidaknya tanyakan dulu pendapatnya!

Namun nasi sudah menjadi bubur. Gira ingin bertanya, tetapi orang tuanya sudah keburu bercerai. Pengadilan menyatakan bahwa mereka sudah bukan suami istri lagi ketika Gira ingin bertanya. Dan kala itu adalah hal yang paling Gira sesali sampai sekarang.

"Rara, ibu sebenarnya ada yang mau dibicarain sama kamu."

Sambil meletakkan nampan berisikan dua gelas teh di meja, Gira bertanya, "Ada apa, Bu?"

Kalau ingin membujuknya untuk tinggal bersama, maka itu adalah hal yang percuma. Lagian dia juga sudah sangat mandiri untuk tinggal sendiri. Walaupun gajinya pas-pasan sih.

Ibunya sedikit melirik sang suami yang berada di sebelahnya, "Kamu lagi gak dekat sama siapa-siapa, 'kan?"

Deg.

Perasaannya langsung tidak enak. Apa jangan-jangan-

"Ada keponakan Om yang niat ngelamar kamu jadi istrinya." Ucap Om Indra-suami ibunya.

Cek Apartemen Sebelah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang