24. Lara dalam Kenangan

7.1K 708 39
                                    

Ada lara dalam kenangan lucu yang ku sembunyikan saat kita berkenalan dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada lara dalam kenangan lucu yang ku sembunyikan saat kita berkenalan dahulu. Namun ternyata aku baru menyadari, laraku sembuh karena kehadiranmu.

Sayang ketika aku baru menyadarinya, sebuah kesalahan fatal membuatmu pergi dan kembali membuat lara yang baru di hatiku.

°°°

6 tahun yang lalu

Dewa mendengus membaca sederet pesan yang dikirimkan oleh Apihnya. Sudah sangat bisa ditebak jika Apihnya tidak akan pernah mau menurutinya sedikit pun. Percuma dia berharap lebih akan tindakan ayahnya yang tidak pernah memihak.

"Kusut bener muka lo, Wa!" Sapaan dan tepukan dari Hema, teman seorganisasi dan juga satu klub futsal itu menyadarkan Dewa.

"Kenapa lo? Putus cinta?"

Dewa memberikan senyum tipis kepada pria keturuan Arab-Betawi itu. Berbalik menepuk pundaknya.

"Nggak lah, aing jomblo. Gimana mau putus cinta?"

Namun sebenarnya pertanyaan Hema ada benarnya sedikit.

"Heleh, jomblo tapi cewek yang lo dekatin di setiap tikungan ada 'kan?!"

Dewa tertawa setan. Menjadi wakil ketua Himpunan dan pemain terpopuler di futsal kampus tak mungkin memantik banyak perempuan mengelilinginya bak seperti semut yang berebut gula. Namun untuk saat ini tidak ada yang menarik hatinya seperti dia. Yang bisa membuat Dewa jatuh terlalu dalam sampai lupa ada yang namanya kenyataan.

Hingga gadis itu datang. Surai coklat yang selalu mengingatkannya itu kembali ia lihat setelah pertama kali tak sengaja berbenturan di parkiran kampus. Saat itu, gadis itu baru saja turun dari mobil dan diantar oleh seorang pria matang yang Dewa perkirakan adalah kekasihnya. Hal yang sempat membuatnya meragu.

"Maneh kenal eta cewek, nggak?" Tanya Dewa menunjuk seorang gadis yang tengah memesan di counter batagor.

Hema yang baru saja duduk setelah memesan nasi uduk langsung mengikuti arah telunjuk Dewa, memerhatika perempuan berambut coklat yang sepertinya adalah seorang mahasiswa baru.

"Maba keknya. Mukanya masih imut-imut baru tamat SMA."

"Tau namanya nggak maneh?"

"Ya nggak lah! Lo pikir gue sekurang kerjaan apa ngehapalin nama maba? Lo ajak kenalan kalo mau tau namanya!" Ucap Hema asal namun malah langsung dituruti pria di sampingnya itu.

"Lah, si Dewa goblok! Woy, gue nggak serius woy!"

Namun teriakannya tidak digubris oleh pria keturunan Sunda itu. Malah terus berjalan menghampiri gadis bersurai coklat itu berada.

Cek Apartemen Sebelah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang