6. manTan & gebeTan

11.1K 1K 36
                                    

Hari ini rencananya Gira dan Dewa akan menemui seorang kolega untuk kepentingan marketing produk baru perusahaan. Sebenarnya Gira bisa saja tidak ikut, apalagi perginya dengan pria paling menyebalkan yang pernah ada seperti Dewa. Tetapi jauh lebih baik dia ngintilin Dewa ketimbang di kantor saja. Pekerjaanya juga tidak banyak, jadi lebih baik dia numpang jalan-jalan ke mall dengan Dewa.

Baru satu langkah mereka memasuki restoran china tempat janjian, Gira menahan tangan Dewa.

"Wa, aku gapapa kan gak ikutan ke dalam? Pasti boring banget cuma duduk sambil dengerin kamu bicara sama kolega itu." Ucap Gira membuat Dewa terkekeh.

"Iya, boring kek hidup kamu." Balas Dewa membuat darah Gira auto mendidih. Pria yang satu ini tidak bisa ya satu hari saja tidak mengajaknya adu mulut?

Hidup situ yang lebih boring! Sok sokan bilang hidup anak gadis orang ngebosenin. Mirror, Sir!

Ingin rasanya dia mengatakan itu. Namun Gira saat ini sedang malas adu bacot dengan mantan merangkap bos sekaligus tetangga sebelah apartemennya ini. Jadi lebih baik dia diam. Kalo kata orang, yang waras ngalah. Dan Gira sedang waras karena tidak meladeni Dewa.

"Yaudah, bye."

Kali ini tangan Gira yang tertahan. Dan Dewa melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan beberapa detik yang lalu.

"Jangan lama-lama ya. Aku males nungguin kamu!"

Gira hanya mengangguk sekilas. Dan berjalan meninggalkan Dewa di belakang dengan masih terus saja menatapnya. Sampai punggung kecil itu menghilang, dan pria itu masuk ke dalam restoran itu.

°°°

Kalau sudah ke mall begini, Gira rasanya ingin sekali membeli semua barang-barang yang sangat ia sukai. Namun, lagi lagi dia melihat dompetnya yang kosong, maaf maaf saja deh dia hanya mampir untuk melihat-lihat saja.

Ini adalah toko yang ketiga. Dan sudah tiga kali ia ditatap sinis oleh penjaga tokonya. Mampir iya, beli kagak!

Tidak tahu saja mereka itu kalau ini adalah tanggal tua. Gajinya turun awal bulan. Dan ini adalah akhir bulan. Lihat saja nanti kalau gajinya sudah turun, akan ia borong semua barang yang ada di toko itu. Tunggu saja tanggal mainnya!

Berjalan jalan sembari bersenandung, matanya berkeliling liar. Melihat jika ada diskon dia pasti akan mampir. Sayang kan kalau melewatkan diskon akhir bulan begini. Namun disaat yang bersamaan, matanya menangkap sosok ibu dan juga ayah tirinya tengah berjalan berlawanan arah darinya. Membuatnya menjadi panik melihat keduanya.

Sampai detik ini, Gira belum kunjung memberikan jawaban atas perjodohan itu. Dan kalau bertemu secara tidak sengaja begini pasti ibunya akan menanyai keputusannya. Tidak bertemu saja ibunya selalu menangih melalui telepon.

Gira segera berbalik dengan cepat untuk menghindari keduanya. Hingga tanpa sadar dia tidak sengaja menabrak seseorang.

Brukkk...

Karena orang yang ditabraknya jauh lebih tinggi, Gira yang malah terjatuh karena tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya.

"Maaf maaf, Mbak. Saya gak sengaja"

Gira menggeleng cepat sambil menerima uluran tangan orang yang ia tabrak, "Gak kok, Mas. Saya yang salah... Eh masnya?"

Pria itu juga sama terkejutnya ketika baru menyadari gadis yang ia tabrak, "Eh mbaknya yang di taman kemarin itu, 'kan?"

Cek Apartemen Sebelah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang